26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penjelasan Inmarsat soal Temuan Posisi MH370

Posisi MH370 di Samudera Hindia.
Posisi MH370 di Samudera Hindia.

SUMUTPOS.CO – Banyak yang mempertanyakan, bagaimana Inmarsat menemukan posisi MH370? Spekulasi ini muncul seiring dengan kerja keras puluhan negara mengerahkan segala daya mencari pesawat nahas itu hingga hari ke 18 namun hasilnya masih nihil.

Namun tiba-tiba Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan pada Senin 24 Maret 2014 kalau pesawat itu jatuh di selatan Samudera Hindia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 239 dinyatakan tewas. Najib menyebut dasar pernyataannya adalah data dari Inmarsat, sebuah perusahaan satelit komunikasi swasta Inggris yang berhasil melacak lokasi terakhir pesawat jenis Boeing 777-200ER itu.

Seperti yang diulas Telegraph, Inmarsat sebenarnya sudah terlibat dalam pencarian MH370 sejak pesawat itu dinyatakan hilang dari radar pada 8 Maret silam.

Meski seluruh sistem komunikasi utama pesawat itu dimatikan – seperti yang dilaporkan oleh tim penyelidik – salah satu satelit Inmarsat rupanya terus merekam sinyal ”ping” dari salah satu terminal pesawat itu. Sinyal itu normalnya digunakan untuk mensinkronkan informasi waktu pada sistem pesawat.

Dengan menganalisis ping-ping itu, Inmarsat bisa melacak jejak MH370 setidaknya selama lima jam setelah pesawat itu meninggalkan wilayah udara Malaysia. Inmarsat pula yang mengungkap kemungkinan MH370 terbang melalui dua koridor udara, ke utara dan ke selatan.

Chris Mc Laughlin, Wakil Presiden Senior Inmarsat untuk urusan eksternal mengatakan, pihaknya memantau efek Doppler, yakni perubahan frekuensi akibat pergerakan satelit pada orbitnya.” Itu kemudian memberi kami jalur yang telah diprediksi, yakni melewai rute utara dan rute ke selatan,” kata McLaughlin seperti dikutip Telegraph.

Informasi itu kemudian diberikan kepada pemerintah Malaysia pada 12 Maret. Namun sayangnya, Malaysia baru mengumumkannya pada 15 Maret dan mengubah fokus pencarian berdasarkan informasi tersebut.

Para ilmuwan di Inmarsat terus memanfaatkan data ping dan data-data dari efek Doppler yang terus diperoleh. Mereka membandingkan model itu dengan arah pesawat-pesawat lain yang melewati rute yang sama.

Hasilnya mereka berhasil mengembangkan pola yang cocok antara prediksi Inmarsat dengan rute pesawat-pesawat lain yang melewati koridor udara selatan.” Kami akhirnya bisa memastikan bahwa pesawat itu, tidak diragukan lagi, telah mengambil rute selatan,” kata McLaughlin.

Data-data ping dari satelit, yang dipadukan dengan perkiraan kecepatan pesawat, akhirnya jadi dasar bagi Australia dan badan keamanan transportasi nasional Amerika Serikat untuk memfokuskan pencarian ke selatan Samudera Hindia pada 18 Maret. Berkat data itu mereka bisa mengurangi luas wilayah pencarian di koridor selatan hingga hanya 3 persen.

”Kami berhasil menentukan lokasi asal ping terakhir dan kami tahu bahwa pesawat itu pasti telah kehabisan bahan bakar sebelum mengirim ping terakhir.” kata Mc Laughlin. ” Tapi kami tidak tahu pasti kecepatan terbang pesawat itu dan mengasumsikan 450 knot,”.

Inmarsat menyerahan hasil analisisnya kepada badan penyelidikan kecelakaan transportasi udara Inggris (AAIB) 23 Maret. Esok harinya, PM Malaysia mengumumkan hasilnya ke publik. (AW | TELEGRAPH | REUTERS)

Posisi MH370 di Samudera Hindia.
Posisi MH370 di Samudera Hindia.

SUMUTPOS.CO – Banyak yang mempertanyakan, bagaimana Inmarsat menemukan posisi MH370? Spekulasi ini muncul seiring dengan kerja keras puluhan negara mengerahkan segala daya mencari pesawat nahas itu hingga hari ke 18 namun hasilnya masih nihil.

Namun tiba-tiba Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan pada Senin 24 Maret 2014 kalau pesawat itu jatuh di selatan Samudera Hindia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 239 dinyatakan tewas. Najib menyebut dasar pernyataannya adalah data dari Inmarsat, sebuah perusahaan satelit komunikasi swasta Inggris yang berhasil melacak lokasi terakhir pesawat jenis Boeing 777-200ER itu.

Seperti yang diulas Telegraph, Inmarsat sebenarnya sudah terlibat dalam pencarian MH370 sejak pesawat itu dinyatakan hilang dari radar pada 8 Maret silam.

Meski seluruh sistem komunikasi utama pesawat itu dimatikan – seperti yang dilaporkan oleh tim penyelidik – salah satu satelit Inmarsat rupanya terus merekam sinyal ”ping” dari salah satu terminal pesawat itu. Sinyal itu normalnya digunakan untuk mensinkronkan informasi waktu pada sistem pesawat.

Dengan menganalisis ping-ping itu, Inmarsat bisa melacak jejak MH370 setidaknya selama lima jam setelah pesawat itu meninggalkan wilayah udara Malaysia. Inmarsat pula yang mengungkap kemungkinan MH370 terbang melalui dua koridor udara, ke utara dan ke selatan.

Chris Mc Laughlin, Wakil Presiden Senior Inmarsat untuk urusan eksternal mengatakan, pihaknya memantau efek Doppler, yakni perubahan frekuensi akibat pergerakan satelit pada orbitnya.” Itu kemudian memberi kami jalur yang telah diprediksi, yakni melewai rute utara dan rute ke selatan,” kata McLaughlin seperti dikutip Telegraph.

Informasi itu kemudian diberikan kepada pemerintah Malaysia pada 12 Maret. Namun sayangnya, Malaysia baru mengumumkannya pada 15 Maret dan mengubah fokus pencarian berdasarkan informasi tersebut.

Para ilmuwan di Inmarsat terus memanfaatkan data ping dan data-data dari efek Doppler yang terus diperoleh. Mereka membandingkan model itu dengan arah pesawat-pesawat lain yang melewati rute yang sama.

Hasilnya mereka berhasil mengembangkan pola yang cocok antara prediksi Inmarsat dengan rute pesawat-pesawat lain yang melewati koridor udara selatan.” Kami akhirnya bisa memastikan bahwa pesawat itu, tidak diragukan lagi, telah mengambil rute selatan,” kata McLaughlin.

Data-data ping dari satelit, yang dipadukan dengan perkiraan kecepatan pesawat, akhirnya jadi dasar bagi Australia dan badan keamanan transportasi nasional Amerika Serikat untuk memfokuskan pencarian ke selatan Samudera Hindia pada 18 Maret. Berkat data itu mereka bisa mengurangi luas wilayah pencarian di koridor selatan hingga hanya 3 persen.

”Kami berhasil menentukan lokasi asal ping terakhir dan kami tahu bahwa pesawat itu pasti telah kehabisan bahan bakar sebelum mengirim ping terakhir.” kata Mc Laughlin. ” Tapi kami tidak tahu pasti kecepatan terbang pesawat itu dan mengasumsikan 450 knot,”.

Inmarsat menyerahan hasil analisisnya kepada badan penyelidikan kecelakaan transportasi udara Inggris (AAIB) 23 Maret. Esok harinya, PM Malaysia mengumumkan hasilnya ke publik. (AW | TELEGRAPH | REUTERS)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/