SUMUTPOS.CO – Kemunculan sejumlah penyanyi pendatang baru dengan konsep dan goyangan serupa, tidak membuat Zaskia Gotik tersaingi. Sebaliknya, penyanyi berusia 23 tahun itu merasa bangga, aksinya di panggung musik tanah air diikuti banyak penyanyi lainnya.
Dia mengaku tidak terganggu, apalagi takut rezekinya jadi berkurang. Menurutnya, setiap orang punya rezeki masing-masing. ’’Nggak apa-apa orang goyang bebas mau gimana saja. Kalau memang bagus kan memang itu rejekinya,’’ ujar Zaskia di kawasan Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, warna musik atau pun bentuk koreografi yang disuguhkan pekerja seni, dia melihatnya sebagai bentuk kreativitas yang harus dihargai. Malahan dia berharap setiap artis bisa saling menghargai dan mendukung untuk kemajuan musik di tanah air.
Maka itu, dirinya enggan membatasi bentuk kreativitas penyanyi lainnya. Dia pun mengaku masih merintis karir dan belum berhak untuk mengatur penyanyi yang lain.
’’Neng bangga ada yang lebih fresh, pintar, itu bagus. Neng senang ada yang lebih bagus, sebagai pemacu Neng supaya terus belajar lagi,’’ katanya bijak.
Dengan kalimat yang lugas dan terkesan diplomatis, penyanyi yang memiliki nama asli Zaskia Shinta itu rupanya berkaca dari kasus yang pernah dialaminya. Ya, saat kemunculan perdananya di panggung musik, dirinya senasib dengan Inul karena sempat menuai pro kontra.
Goyangan khasnya yang dulu bernama goyang bebek diklaim milik duo Democca. Zaskia pun sempat berurusan dengan pihak berwajib.
Tidak mau memperkeruh suasana, Zaskia memilih mengalah. Perempuan kelahiran Bekasi, Jawa Barat, 27 April 1990 itu mengganti nama goyangannya menjadi goyang itik.
’’Kita harus belajar dari pengalaman. Kalau memang ada yang sama, ya nggak masalah. Namanya berkarir, kan rezeki orang itu beda-beda,’’ paparnya.
Belakangan, goyangan khas Zaskia yang dikenal dengan Gotik itu ada yang menyamai. Goyangan tersebut dilakukan oleh penyanyi pendatang baru Lissa V, dengan sebutan goyangan Semar.
Meski telah melihat dan mengamatinya, Zaskia tidak mempermasalahkan, meski diakuinya ada kesamaan dalam gerakan. Dia juga tidak berpikir untuk melaporkan ke pihak berwajib seperti yang sempat dialamatkan kepadanya.
’’Nggak lah, kita nggak boleh su’udzon,’’ ungkapnya. Sementara itu, Lissa V mengaku gerakan koreografi yang disuguhkannya sama sekali tidak berniat menjiplak seniornya.
Sebaliknya, koreografi tersebut merupakan bentuk kreativitas barunya di panggung musik. Meski ada kesamaan, akan tetapi ide awal gerakannya tersebut diambil dari tokoh pewayangan.
’’Memang hampir sama dengan Gotik, cuma tidak sama. Kalo Semar goyangan kakinya agak lebar. Konsep ini aku ambil dari tokoh pewayangan,’’ elaknya.
Dalam koreografi gerakan di panggung pun, diakuinya ritmenya tidak seenergik Zaskia. ’’Setiap orang kan punya ciri khas masing-masing ya. Kalau Semar goyangnya agak pelan. Intensitas goyangnya agak berbeda,’’ ulasnya.
Sejauh ini, lanjut Lisa, dirinya tidak pernah bermasalah dengan Zaskia Gotik. Dengan kreativitasnya ini dirinya pun berharap mendapat dukungan dari banyak pihak. (ash)
