SUMUTPOS.CO – Penyanyi jazz belia berbakat ini mengaku terbiasa membagi sedikit kebahagiaan yang dimilikinya. Ia selalu diajarkan orangtua untuk bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Hal itu pula yang diperlihatkannya saat menghibur korban banjir di posko banjir Masjid Attahiriyah, Bukit Duri, Tebet, Jaksel Minggu lalu.
“Aku melihat di TV banjirnya gede banget aku kasihan lihat mereka kebanjiran, apalagi anak-anak. Jadi aku pengen ngasih sesuatu buat adik-adik, buku, alat tulis, sama makanan snack buat mereka,” kata Diah.
Dalam kesempatan itu, Diah membagikan 300 bungkus alat tulis dan makanan kecil. Bantuan itu diserahkan langsung kepada koordinator pengungsi dan pihak kepolisian.
Diah juga menampilkan kebolehan suaranya di tengah anak-anak pengungsi di dalam masjid. Tak pelak senyum anak-anak pun mengembang saat ia menyanyikan lagu Balonku.
“Aku kasihan lihat anak-anak yang ngungsi, aku pengen banget bikin senang mereka. Supaya anak-anak bisa tersenyum di tempat pengungsian,” tutur Diah prihatin.
Bicara karier, dari tangan gadis yang menguasai 2 bahasa asing, Inggris dan Jerman ini telah lahir tiga lagu bernuansa R&B dan Jazzy, yakni Hey baby, HeyKau dan Curly Hair. Ketiga lagu tersebut masuk ke dalam album Talk To Me mendampingi lagu ciptaan Dian Pramana Putra dan penyanyi latin jazz, Zarro.
Jauh sebelumnya, Diah telah menyanyikan nomor jazz yang tidak ringan, Night in Tunisia dari Chaka Khan. Itu sekitar enam tahun silam, saat masih duduk di bangku SD.
Dia juga tampil mempesona di panggung Tong Tong Fair 2012 di Belanda dan panggung Lanpartie Schloss Buckerburg, di Hannover German.
“Seneng banget, like aku bisa experience new thing in a different audience,” ungkap Diah.
Yang menarik, diam-diam Diah menyimpan hasrat ingin membuat remaja di Indonesia semakin banyak yang menyukai musik jazz. “Makanya, aku akan membuat lagu yang berirama jazz tetapi mempunyai lirik yang bisa connect sama anak muda,” ulasnya serius. REZ
