SUMUTPOS.CO – Pengawal pantai Yunani mengatakan dua kapal yang membawa puluhan migran terbalik di Laut Aegea.
Paling tidak 22 orang tenggelam dan tujuh lainnya hilang.
Tiga puluh enam penumpang sudah diselamatkan dari laut dan pencarian masih terus dilakukan, kata para pejabat.
Dua kapal terbalik sekitar empat mil lepas pantai Pulau Samos, Yunani, dekat pantai Turki hari Senin 5 Mei.
Pejabat mengatakan mereka tidak mengetahui kewarganegaraan migran. Penyebab kecelakaan juga belum jelas.
Kapal penjaga pantai, kapal nelayan, dua helikopter pencari dan penyelamat, serta kapal pesiar membantu pencarian korban.
Yunani adalah pintu masuk utama bagi Klik migran dan pengungsi untuk memasuki Uni Eropa. Banyak orang melintasi laut dari Turki dan kecelakaan sering terjadi.
Para wartawan melaporkan terjadi peningkatan tajam lalu lintas pengungsi lewat laut dalam setahun terakhir karena semakin ketatnya pengawasan perbatasan darat Yunani-Turki, dan terus berlanjutnya perang Suriah.
Yunani, Italia, dan Malta berulang kali meminta rekan anggota Uni Eropa untuk lebih membantu mengatasi banyaknya migran yang mendarat di pantai mereka.
Kapal biasanya terlalu penuh penumpang dan diatur pedagang gelap di Turki yang meminta bayaran ribuan dolar. (NET)
SUMUTPOS.CO – Pengawal pantai Yunani mengatakan dua kapal yang membawa puluhan migran terbalik di Laut Aegea.
Paling tidak 22 orang tenggelam dan tujuh lainnya hilang.
Tiga puluh enam penumpang sudah diselamatkan dari laut dan pencarian masih terus dilakukan, kata para pejabat.
Dua kapal terbalik sekitar empat mil lepas pantai Pulau Samos, Yunani, dekat pantai Turki hari Senin 5 Mei.
Pejabat mengatakan mereka tidak mengetahui kewarganegaraan migran. Penyebab kecelakaan juga belum jelas.
Kapal penjaga pantai, kapal nelayan, dua helikopter pencari dan penyelamat, serta kapal pesiar membantu pencarian korban.
Yunani adalah pintu masuk utama bagi Klik migran dan pengungsi untuk memasuki Uni Eropa. Banyak orang melintasi laut dari Turki dan kecelakaan sering terjadi.
Para wartawan melaporkan terjadi peningkatan tajam lalu lintas pengungsi lewat laut dalam setahun terakhir karena semakin ketatnya pengawasan perbatasan darat Yunani-Turki, dan terus berlanjutnya perang Suriah.
Yunani, Italia, dan Malta berulang kali meminta rekan anggota Uni Eropa untuk lebih membantu mengatasi banyaknya migran yang mendarat di pantai mereka.
Kapal biasanya terlalu penuh penumpang dan diatur pedagang gelap di Turki yang meminta bayaran ribuan dolar. (NET)