JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang digelar dari tanggal 1 hingga 9 Mei 2014 mengindikasikan partisispasi publik menjelang pilpres 9 Juli mendatang cenderung menurun.
Hasil survei menunjukkan masyarakat mulai apatis terhadap pilpres sehingga swing voters (massa mengambang) tinggi.
“Hasil survei lanjutan pasca pileg 2014 jumlah swing voters malah bertambah menjadi 41,76 persen sementara pilpres makin dekat. Ini tinggi jumlahnya dibanding menjelang pilpres 2009,” kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di Jakarta, Selasa (13/5).
Dari data yang dimiliki LSI menjelang pilpres 2009, massa mengambangnya di bawah 20 persen.
Menurut Adjie, ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan swing voters. “Kampanye negatif yang menyasar para capres semakin keras. Itu berdampak pada sebagian besar pemilih menjadi ragu dan memosisikan menjadi bagian swing voters,” ungkapnya.
Kecenderungan lain yang juga menarik dari hasil survei ini kata Adjie adalah pemilu akan berlangsung lebih satu putaran, meski hasil survei mengatakan Jokowi masih tetap unggul.
“Keunggulan Jokowi jauh di bawah 50 persen. Berbeda dengan 2009 di mana SBY bisa dipastikan menang 50 persen,” ungkapnya.
Selain itu lanjutnya, sentimen kepada partai politik saat ini jatuh pada titik terendah. Hanya 32,80 persen publik yang percaya parpol sungguh-sungguh memperjuangkan rakyat.
“Karena itu, siapapun yang mengambil mayoritas swing voters, akan memperoleh dukungan besar,” saran Adjie.
Terakhir dikatakannya, survei LSI digelar dari 1-9 Mei 2014 di 33 provinsi, dengan jumlah responden 2.400 orang. Metode survei multistage random sampling dengan margin of error 2 persen.(fas/jpnn)