MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi kembali mendapat perlawanan dari warga saat menjalankan tugasnya. Setelah kisruh dengan Warga Simpang Gambus, Batubara hingga menyebabkan seorang petugas kena bacok, Jumat (14/6) malam, giliran Unit Judi Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Poldasu. Sebelum mendapat serangan dari warga, pelaku bandar togel yang ditangkap nekat merampas pistol polisi.
Peristiwa menegangkan itu terjadi di Dusun VI, Desa Pon, Kebun Tengah, Kec. Sei Bamban, Sergai. Bermula ketika petugas akan meringkus Makmur Tampubolon (43).
Bermodalkan ciri-ciri pelaku dengan tubuh hitam, tegap dan pendek, polisi dengan menggunakan mobil Kijang Innova hitam dibawah pimpinan AKP Zanuar SH, Aiptu Mahmumador Marpaung, Aipda PHN Silaban dan Bripka Ismail Siringo-Ringo menuju Dusun VI, Desa Pon.
“Gitu sampai di lokasi, kami langsung berhenti di depan rumah tersangka,” ucap salah seorang petugas, Jumat (15/6) malam.
Polisi lantas bertanya kepada seorang pria tentang Makmur Tampubolon. Namun pria tersebut malah menunjuk ke arah ujung jalan. Mendengar informasi itu, petugas meninggalkan lokasi. Namun baru beberapa meter dari lokasi tersebut, pria yang ditanya tadi terlihat berlari kencang. Curiga dengan gelagat itu, petugas pun melakukan pengejaran hingga sampai di Kebun Tengah, Desa Pon, Sergai.
Di sana, petugas berhasil menangkapnya. Namun, pria berkulit hitam itu tak mau putus asa dan berteriak rampok hingga mengundang perhatian warga sekitar. Dengan cepat, warga kampung tersebut keluar dan mengambil kursi, kayu dan menghalang jalan tersebut.
Tak hanya itu, warga juga mencoba melempari petugas dengan batu dan membuat pria yang ternyata Makmur Tampubolon ambil kesempatan dengan merampas pistol Aipda PHN Silaban.
Akibatnya, Tampubolon pun berhasil lepas dari genggaman petugas. Melihat itu, Aiptu Mahmumandor lalu mengejarnya dan berhasil mengamankannya hanya berjarak beberapa meter.
Lagi-lagi Makmur Tampubolon mencoba kabur dengan menggigit jari petugas. Namun, gigitan Makmur Tampubolon membuat petugas langsung bergerak cepat dan memasukkannya ke dalam mobil dengan cepat.
Begitu tersangka dimasukkan ke dalam mobil petugas dan hendak dibawa ke Reskrimum Polda Sumut, massa melakukan aksi blokir jalan, dengan memalangkan kayu, batu dan sepeda motor mereka.
Tak hanya itu, massa juga memadati lokasi penangkapan itu dengan tidak memberi jalan kepada petugas yang hendak membawa Makmur Tampubolon. Tidak kehabisan akal, petugas memilih meletuskan senjata apinya ke udara sebanyak 4 kali. Hal itu ternyata berhasil membuat massa membubarkan diri.
“Empat kali ditembak ke atas, baru bubar mereka semua. Kalau nggak, satu kampung yang sudah mengepung kami nggak dikasih mereka si Tampubolon ini kami bawa. Karena dia dikenal baik di sana suka bagi-bagi dengan warga di sana,” ucap petugas tersebut.
Selanjutnya dengan barang bukti, angka-angka di dalam telepon selulernya tersangka pun diboyong ke pos komando yang sampai saat ini masih dalam pemeriksaan.
TAMPUBOLON: ADA 14 AGEN AKU
Pengakuan Makmur Tampubolon dirinya sudah berhasil menjalankan bisnis togel-nya dengan memiliki 14 agen di kawasan Serdang Bedagai. “Ada 14 agen aku,” ucapnya di hadapan petugas.
Dikatakannya, dirinya baru setahun menjadi bandar togel Hongkong dan Singapura ini. “Aku kerja juga di ladang,” sambungya.
Selama setahun menjadi bandar togel di kampungnya, Tampubolon mengaku memiliki omset puluhan juta setiap putarannya. “Puluhan juta lah, warung tuak aku juga ada dekat rumah,” kata pria berambut ikal ini.
Setiap agen-agen togelnya, Tampubolon memberikan upah sebanyak 20 persen dari penjualan mereka. “Aku kasih 20 persen agen-agen aku, seminggu sekali kadang dua minggu sekali mereka menyetornya,” ujar pria kelahiran 1971 ini saat dilantai II gedung Reskrimum Polda Sumut.
Guna proses pengembangan lebih lanjut, sampai saat ini petugas masih memintai keterangan tersangka Tampubolon dengan barang bukti rekapan, hp dan uang ratusan ribu yang diduga uang hasil penjualan toto gelapnya. (eza/bd)