SUMUTPOS.CO – Jelang perempat final Piala Dunia 2006, Jose Pekerman yang kala itu menangani Argentina seperti menyuarakan kegalauan yang sudah dilontarkan Gary Lineker 16 tahun sebelumnya. Yakni, kekhawatirannya kalau duel melawan Jerman harus diakhiri adu penalti.
“Kalau sampai penalti, Jerman punya rekor lebih superior ketimbang kami,” kata Pekerman ketika itu, seperti dikutip Football.co.uk.
Kekhawatiran itu terbukti. Duel Jerman versus Argentina berakhir 1-1 dan diakhiri adu penalti. Jerman pun melenggang, sama seperti ketika mereka menekuk Inggris di semifinal Piala Dunia 1990.
“Sepak bola itu olahraga yang dimainkan 22 orang pria selama 90 menit dan di akhir pertandingan, Jermanlah yang selalu menang,” kata Lineker seusai Inggris ditekuk Jerman di Piala Dunia 1990.
Dari 16 tim yang lolos ke fase gugur di Piala Dunia 1954, rekor adu penalti Jerman memang paling superior. Tim yang kini ditangani Joachim Loew itu menang empat kali dan hanya sekali kalah (selengkapnya lihat grafis).
Karena itu, kalau tak bernasib serupa seperti Argentina dan Inggris, pelatih Aljazair Vahid Halilhod”i? harus mempersiapkan betul pasukannya menghadapi kemungkinan adu penalti. Tak hanya secara teknik, tapi juga mental.
Sebab, dalam kolomnya di Football.co.uk, Avijit Das Pasnaik menulis, secara matematis, semua tim yang lolos ke fase gugur akan menghadapi 45,5 persen kemungkinan menghadapi penalti. Dan, bila itu terjadi di duel dini hari nanti WIB, bisa jadi Aljazair akan menjadi korban kelima Jerman. Sebab, skuad berjuluk Les Fennecs itu tak punya pengalaman melakoni adu penalti. (ttg)
Rekor Adu Penalti Kontestan 16 Besar
Jerman ” Menang 4, kalah 1
Argentina ” Menang 3, Kalah 1
Brasil ” Menang 3, Kalah 1
Prancis ” Menang dua, Kalah 2
Belgia ” Menang 1, Kalah 1
Uruguay ” Menang 1, Kalah 1
Belanda-” Kalah 1, Menang 0
Swiss “Kalah 0, Menang 0
Meksiko ” Kalah 2, Menang 0