26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ngaku Polisi, Perampok Bersenpi Gasak Truk dan Isinya

SERGAI-Sehari setelah perampok bersenjjata api beraksi di Medan, kejadian serupa terjadi di Serdang Bedagai. Kali ini, pelaku yang mengaku polisi berhasil membawa kabur satu unit truk berserta muatan cuka getah dan kargo.

Para pelaku berjumlah enam orang itu mengendadari mobil Toyota Avanza hitam tampa plat nopol beraksi di Jalan Lintas Sumatera, Medan-Tebingtinggi, perisnya di Dusun III, Desa Liberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, Rabu(2/7) sekira pukul 02.00 WIB.

Menurut keterangan Sopir sekaligus pemilik truk Colt Diesel BM 8856 SU, Bismar Sirait (30), dia bersama sopir dua yakni, Roles Sirait(50), melakukan aktivitas seperti biasanya. “Kami berangkat Expedisi Rodan Mitra yang beralamatkan dijalan Tanah Merdeka Jakarta Timur, pada Sabtu (28/6) sekira pukul 22.00 WIB. Barang yang kami bawa cuka getah dan kargo yang akan dikirim ke Medan, sebelumnya kami sempat berhenti di daerah Limapuluh, Kabupaten Batubara,” jelasnya.

Setelah setangah jam istirahat, mereka melanjutkan perjalanan menuju Medan. Namun setibanya di lokasi yang sepi tiba-tiba dari belakang arah bersamaan mobil Toyota Avanza tanpa plat nopol warna hitam memepet dan menyuruh mereka berhenti.

“Berhenti kalian kami polisi,” ucap Bismar Sirait mengulang ucapan pelaku.

Namun mereka tak percaya dan terus melaju. Karena tidak berhenti, pelaku kemudian mengejar dan memalangkan mobil sehingga truk tersebut tidak bisa berjalan. Lantas, seorang pelaku turun dan mencabut senjata jenis pistol warna silver. “Kok nggak berhenti kau, mau kutembak kau!” ungkap Bismar mengulang kalimat perampok.

Mendengar ancaman itu korban pun ketakutan. Keduanya disuruh turun dari truk. Para pelaku lainnya kemudian mengikat mereka dengan tali belati dan menutup mata mereka dengan mengunakan kain yang telah disiapkan. Setelah itu mereka dimasukan ke dalam mobil. “Kami tidak tahu truk tersebut di bawa kearah mana karena mata kami ditutup dengan kain. Di dalam mobil seseorang dengan logat Jawa bertanya kepada pelaku lainnya, ‘Ndan berapa kita kasi ongkos pulang mereka,’ tanyanya. Terus dijawab oleh komandan perampok itu, ‘Kasih saja sepantasnya,’ katanya,” cerita Bismar.

Setelah itu, pelaku memasukan uang sebesar Rp50 ribu ke kantong bajuku Romles Sirait. “Setelah kami dibuang ke kebun karet, kami pun melepaskan ikatan itu dan menuju perkampungan warga yang berjarak sekitar 1 km. Warga kemudian mengantarkan kami ke Mapolsek Galang,” tambahnya.

Selain membawa kabur truk serta muatannya itu, pelaku juga mengambil uang jalan kami sebesar Rp2,2 juta. “Kami tak berani untuk melawan karena aku lihat seorang pelaku mengunakan senjata jenis pistol. Kami tak tahu pistol terusebut asli atau tidak yang jelas kami merasa takut. Akibat peristiwa pihak Ekspedisi dan kami mengalami kerugian Rp600 juta,” jelasnya.

Kepolsek Teluk Mengkudu AKP E Pasaribu mengaku pihaknya telah menerima pengaduan korban dan mengamankan barang bukti berupa tali serta kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban. “Diduga pelaku mengunakan senjata namun apakah itu senjata api atau tidak belum bisa kita pastikan,” terangnya.

Sementara itu, terkait perampokan terhadap pemilik toko UD Terpimpin, Sariem Br Purba yang juga hingga membuat Misran Purba kritis akibat ditembak di Jalan Besar Delitua KM 10 Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua, Selasa (1/7), Polisi belum menemukan titik terang. Begitu juga dengan bukti baru yang dapat dijadikan petunjuk, belum ada ditemukan. Keterangan saksi yang sebelumnya sudah diperiksa yang saat ini sedang didalami Polisi, termasuk mencari keterangan baru di lokasi kejadian. Hal itu disampaikan Kapolsek Delitua, Kompol Anggoro Wicaksono ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (2/7) siang.

“Kita masih menyelidiki dan mendalami kasus ini dengan keterangan saksi-saksi. Untuk barang bukti, masih yang kita sita kemarin, “ ujar mantan Kasat Reskrim Polres Deliserdang itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang juga dikonfirmasi mengatakan kalau pihaknya tidak dapat memberi keterangan soal kasus itu. Dikatakannya, hal itu untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan yang sedang dilakukan pihaknya.

Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Amry Siahaan yang juga dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan proyektil atau selongsong yang berhasil ditemukan di lokasi kejadian bias dijadikan petunjuk. Namun, hasil uji balistik yang ada di Polda Sumut belum diketahui.

Sementara itu, kondisi korban penembakan perampok bersenjata api, Misran (55) yang terjadi Selasa (1/7) pagi kemarin, hingga Rabu (2/7) siang masih dalam kondisi kritis. Korban tengah dirawat di ruang ICU RS Elisabeth Medan, Jalan H Misbah, setelah sebelumnya dioperasi.Ditemui Sumut Pos di ruang tunggu ICU sekitar pukul 10.30, istri Misran, Kartinem (55) mengatakan, suaminya selesai menjalani operasi sekitar pukul 23.00. Setelah itu langsung dipindahkan ke ruangan ICU. Tak ada serpihan proyektil yang tertinggal di tubuhnya pascaditembak oleh empat orang perampok.

“Tapi belum bisa berbicara. Diajak bicara dia hanya mengangguk saja,” ucapnya dengan sedih.

Kartinem yang ditemani putri keduanya Mira (26) dari kemarin terus berjaga, bahkan sahur pun dengan lauk seadanya di ruang tunggu ICU RS Elisabeth.

Mira mengaku sebelum kejadian perampokan, ia bermimpi bahwa ada suatu pesta di rumahnya. “Saya mimpi ada pesta di rumah. Rupanya pertanda kejadian nahas ini,” ucap anak Misran yang bekerja sebagai marketing di salah satu PT di Medan.

Ditanya apakah ada permasalahan sebelumnya dengan orang lain, Mira menyebut tidak ada. Namun ia mengaku ayahnya sering diintai. “Sudah sering diintai orang. Kebetulan ayah saya yang menjaga, tetapi karena nahas ya mau gimana lagi,” sebutnya. (lik/smg/nit/mag-8/ain/rbb)

SERGAI-Sehari setelah perampok bersenjjata api beraksi di Medan, kejadian serupa terjadi di Serdang Bedagai. Kali ini, pelaku yang mengaku polisi berhasil membawa kabur satu unit truk berserta muatan cuka getah dan kargo.

Para pelaku berjumlah enam orang itu mengendadari mobil Toyota Avanza hitam tampa plat nopol beraksi di Jalan Lintas Sumatera, Medan-Tebingtinggi, perisnya di Dusun III, Desa Liberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, Rabu(2/7) sekira pukul 02.00 WIB.

Menurut keterangan Sopir sekaligus pemilik truk Colt Diesel BM 8856 SU, Bismar Sirait (30), dia bersama sopir dua yakni, Roles Sirait(50), melakukan aktivitas seperti biasanya. “Kami berangkat Expedisi Rodan Mitra yang beralamatkan dijalan Tanah Merdeka Jakarta Timur, pada Sabtu (28/6) sekira pukul 22.00 WIB. Barang yang kami bawa cuka getah dan kargo yang akan dikirim ke Medan, sebelumnya kami sempat berhenti di daerah Limapuluh, Kabupaten Batubara,” jelasnya.

Setelah setangah jam istirahat, mereka melanjutkan perjalanan menuju Medan. Namun setibanya di lokasi yang sepi tiba-tiba dari belakang arah bersamaan mobil Toyota Avanza tanpa plat nopol warna hitam memepet dan menyuruh mereka berhenti.

“Berhenti kalian kami polisi,” ucap Bismar Sirait mengulang ucapan pelaku.

Namun mereka tak percaya dan terus melaju. Karena tidak berhenti, pelaku kemudian mengejar dan memalangkan mobil sehingga truk tersebut tidak bisa berjalan. Lantas, seorang pelaku turun dan mencabut senjata jenis pistol warna silver. “Kok nggak berhenti kau, mau kutembak kau!” ungkap Bismar mengulang kalimat perampok.

Mendengar ancaman itu korban pun ketakutan. Keduanya disuruh turun dari truk. Para pelaku lainnya kemudian mengikat mereka dengan tali belati dan menutup mata mereka dengan mengunakan kain yang telah disiapkan. Setelah itu mereka dimasukan ke dalam mobil. “Kami tidak tahu truk tersebut di bawa kearah mana karena mata kami ditutup dengan kain. Di dalam mobil seseorang dengan logat Jawa bertanya kepada pelaku lainnya, ‘Ndan berapa kita kasi ongkos pulang mereka,’ tanyanya. Terus dijawab oleh komandan perampok itu, ‘Kasih saja sepantasnya,’ katanya,” cerita Bismar.

Setelah itu, pelaku memasukan uang sebesar Rp50 ribu ke kantong bajuku Romles Sirait. “Setelah kami dibuang ke kebun karet, kami pun melepaskan ikatan itu dan menuju perkampungan warga yang berjarak sekitar 1 km. Warga kemudian mengantarkan kami ke Mapolsek Galang,” tambahnya.

Selain membawa kabur truk serta muatannya itu, pelaku juga mengambil uang jalan kami sebesar Rp2,2 juta. “Kami tak berani untuk melawan karena aku lihat seorang pelaku mengunakan senjata jenis pistol. Kami tak tahu pistol terusebut asli atau tidak yang jelas kami merasa takut. Akibat peristiwa pihak Ekspedisi dan kami mengalami kerugian Rp600 juta,” jelasnya.

Kepolsek Teluk Mengkudu AKP E Pasaribu mengaku pihaknya telah menerima pengaduan korban dan mengamankan barang bukti berupa tali serta kain yang digunakan pelaku untuk mengikat korban. “Diduga pelaku mengunakan senjata namun apakah itu senjata api atau tidak belum bisa kita pastikan,” terangnya.

Sementara itu, terkait perampokan terhadap pemilik toko UD Terpimpin, Sariem Br Purba yang juga hingga membuat Misran Purba kritis akibat ditembak di Jalan Besar Delitua KM 10 Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua, Selasa (1/7), Polisi belum menemukan titik terang. Begitu juga dengan bukti baru yang dapat dijadikan petunjuk, belum ada ditemukan. Keterangan saksi yang sebelumnya sudah diperiksa yang saat ini sedang didalami Polisi, termasuk mencari keterangan baru di lokasi kejadian. Hal itu disampaikan Kapolsek Delitua, Kompol Anggoro Wicaksono ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (2/7) siang.

“Kita masih menyelidiki dan mendalami kasus ini dengan keterangan saksi-saksi. Untuk barang bukti, masih yang kita sita kemarin, “ ujar mantan Kasat Reskrim Polres Deliserdang itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram yang juga dikonfirmasi mengatakan kalau pihaknya tidak dapat memberi keterangan soal kasus itu. Dikatakannya, hal itu untuk menjaga kerahasiaan penyelidikan yang sedang dilakukan pihaknya.

Kasubdit III/Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Amry Siahaan yang juga dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan proyektil atau selongsong yang berhasil ditemukan di lokasi kejadian bias dijadikan petunjuk. Namun, hasil uji balistik yang ada di Polda Sumut belum diketahui.

Sementara itu, kondisi korban penembakan perampok bersenjata api, Misran (55) yang terjadi Selasa (1/7) pagi kemarin, hingga Rabu (2/7) siang masih dalam kondisi kritis. Korban tengah dirawat di ruang ICU RS Elisabeth Medan, Jalan H Misbah, setelah sebelumnya dioperasi.Ditemui Sumut Pos di ruang tunggu ICU sekitar pukul 10.30, istri Misran, Kartinem (55) mengatakan, suaminya selesai menjalani operasi sekitar pukul 23.00. Setelah itu langsung dipindahkan ke ruangan ICU. Tak ada serpihan proyektil yang tertinggal di tubuhnya pascaditembak oleh empat orang perampok.

“Tapi belum bisa berbicara. Diajak bicara dia hanya mengangguk saja,” ucapnya dengan sedih.

Kartinem yang ditemani putri keduanya Mira (26) dari kemarin terus berjaga, bahkan sahur pun dengan lauk seadanya di ruang tunggu ICU RS Elisabeth.

Mira mengaku sebelum kejadian perampokan, ia bermimpi bahwa ada suatu pesta di rumahnya. “Saya mimpi ada pesta di rumah. Rupanya pertanda kejadian nahas ini,” ucap anak Misran yang bekerja sebagai marketing di salah satu PT di Medan.

Ditanya apakah ada permasalahan sebelumnya dengan orang lain, Mira menyebut tidak ada. Namun ia mengaku ayahnya sering diintai. “Sudah sering diintai orang. Kebetulan ayah saya yang menjaga, tetapi karena nahas ya mau gimana lagi,” sebutnya. (lik/smg/nit/mag-8/ain/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/