PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Pesta perayaan HUT Kemerdekaan ke-69 RI di Jalan Stadion Sang Nawaluh Kelurahan Sukadame, Kecamatan Utara, Kota Pematangsiantar terpaksa batal dilaksanakan. Warga berduka karena salah seorang warga hanyut dan belum ditemukan hingga saat ini.
Felipy Andreas Sinaga (10) hanyut dan terbawa arus, Sabtu (16/8), sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum hanyut, korban bersama kakak dan teman-temannya mandi hujan. Tiba-tiba Felipy yang bermain di saluran pembuangan air terbawa arus deras.
“Air pembuangan mengalir ke sungai Kahean. Korban terbawa arus deras dan hanyut. Kebetulan hujan sangat deras,” ujar K Manullang (56), seorang warga, Minggu (17/8).
Warga masih melakukan pencarian di sungai sepanjang 6 kilometer itu. Namun korban belum berhasil ditemukan.
Hanyut dan hilangnya anak ke-3 dari pasangan Mikael Sinaga dan Intan Siallagan itu membuat warga ikut merasakan duka. Warga akhirnya mengambil keputusan membatalkan pesta perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-69.
“Tak mungkin kita lanjutkan perayaan. Kita semua berduka. Jadi terpaksa dibatalkan dan tak mungkin kita lanjutkan,” ujar Doni Siahaan, seorang panitia.
Di depan rumah orang tua korban, dua tenda besar dan seratusan kursi serta panggung hiburan telah didirikan sejak Sabtu (16/8) pagi. Sebatang pohon pinang yang belum dilumuri minyak gemuk juga dibiarkan.
Berbagai usaha telah dilakukan warga. Selain melakukan pencarian dan menyisir sungai, warga juga memanggil paranormal, agar jasad korban bisa ditemukan. (net/bbs)
PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Pesta perayaan HUT Kemerdekaan ke-69 RI di Jalan Stadion Sang Nawaluh Kelurahan Sukadame, Kecamatan Utara, Kota Pematangsiantar terpaksa batal dilaksanakan. Warga berduka karena salah seorang warga hanyut dan belum ditemukan hingga saat ini.
Felipy Andreas Sinaga (10) hanyut dan terbawa arus, Sabtu (16/8), sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum hanyut, korban bersama kakak dan teman-temannya mandi hujan. Tiba-tiba Felipy yang bermain di saluran pembuangan air terbawa arus deras.
“Air pembuangan mengalir ke sungai Kahean. Korban terbawa arus deras dan hanyut. Kebetulan hujan sangat deras,” ujar K Manullang (56), seorang warga, Minggu (17/8).
Warga masih melakukan pencarian di sungai sepanjang 6 kilometer itu. Namun korban belum berhasil ditemukan.
Hanyut dan hilangnya anak ke-3 dari pasangan Mikael Sinaga dan Intan Siallagan itu membuat warga ikut merasakan duka. Warga akhirnya mengambil keputusan membatalkan pesta perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-69.
“Tak mungkin kita lanjutkan perayaan. Kita semua berduka. Jadi terpaksa dibatalkan dan tak mungkin kita lanjutkan,” ujar Doni Siahaan, seorang panitia.
Di depan rumah orang tua korban, dua tenda besar dan seratusan kursi serta panggung hiburan telah didirikan sejak Sabtu (16/8) pagi. Sebatang pohon pinang yang belum dilumuri minyak gemuk juga dibiarkan.
Berbagai usaha telah dilakukan warga. Selain melakukan pencarian dan menyisir sungai, warga juga memanggil paranormal, agar jasad korban bisa ditemukan. (net/bbs)