26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Brankas PTPN III Dibobol Maling

Foto: Manahan/PM Brankas milik PTPN III yang dibobol maling.
Foto: Manahan/PM
Brankas milik PTPN III yang dibobol maling.

GALANG, SUMUTPOS.CO – Polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus pembobolan brankas kantor Pusat Balai Penelitian Karet (Pusbalit) Sei Putih PTPN III di Desa Sei Putih, Kec. Galang, Sabtu (6/9) lalu. Pasalnya, sejauh ini belum petunjuk maupun barang bukti yang ditemukan petugas di lokasi.

Hal ini diakui Kapolsek Galang, AKP T Manurung saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (7/9) siang.

Dijelaskan Manurung, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pembobolan yang baru pertama terjadi sejak 32 tahun lalu itu. “Kami kesulitan mengungkap kasus ini karena tidak adanya petunjuk ataupun barang bukti yang tertinggal di TKP selain brankas yang sudah rusak,” kata Manurung.

pihaknya juga telah memeriksa 12 petugas satpam yang terdiri dari dua shift, Iswandanil (43) selaku bandara dan salah satu karyawan bernama Syamsudin Lubis (34).

Sementara sidik jari pelaku masih diidentifikasi petugas identifikasi Polres DS. Lanjut Manurung, hasil pemeriksaan para saksi itu, diketahui sebelum kejadian ada seorang satpam bernama Paino Wibowo (43), warga Dusun II Desa Galang Suka, Kec. Galang yang permisi pulang dengan alasan sakit pada Jumat (5/9) sekira pukul 21.30 WIB. Padahal dirinya seharusnya bertugas sampai pukul 00.00 WIB.

Namun saat diperiksa, Paino mengaku malam itu ia langsung pulang ke rumahnya. “Berdasarkan keterangan Paino kepada petugas, bahwa sekira pukul 21.30 WIB dirinya izin pulang dengan alasan sakit. Paino juga mengaku saat di rumah dirnya tidak ada menghubungi teman sekerjanya,” beber Manurung.

selama ini pihak perusahaan tak ada memecat karyawannya. Meski begitu, Manurung tak menampik adanya dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Kecurigaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya untuk menjebol brankas besi itu, para pelaku paling tidak memerlukan waktu paling singkat 2 jam.

Selain brankas, para pelaku juga berhasil merusak pintu dan mengacak-acak 4 ruangan. Padahal, berdasarkan pengakuan satpam, mereka melakukan patroli tiap 1 jam sekali.

“Jika petugas satpam melakaukan patroli setiap 1 jam sekali, pasti mereka akan mendengar suara ribut dari ruangan tata usaha di mana brankas ditaruh. Apalagi jarak antara pos satpam dengan ruangan tata usaha hanya sekira 40 meter ,” ungkap papar Manurung. Orang nomor satu di Polsek Galang itu menduga keterlibatan satpam sebatas melihat situasi di luar.

Selain itu, ada kecurigaan saat kejadian itu satpam tidak melakukan patroli sehingga para pelaku bebas melakukan aksinya. Untuk menangkap pelaku, pihaknya telah membentuk tim khusus. “Kasus ini menjadi perhatian saya dan untuk mengungkapnya saya sudahbentuk tim khusus,” tandasnya.

kantor Pusat Balai Penelitian Karet (Pusbalit) PTPN III Sei Putih di Desa Sei Putih Kecamatan Galang dibobol maling, Sabtu (6/9). Uang sebesar Rp180 juta yang merupakan dana koperasi dan operasional raib dari lemari besi (brankas) berhasil digondol pelaku.

Pembobolan tersebut diketahui oleh Kepala Keuangan Nurainun Siregar SE (53) yang bermukin di komplek perumahan Pusbalit sekira pukul 09.00 WIB. Wanita yang sudah 32 tahun mengabdi di Pusbalit itu awalnya hanya heran saat melihat pintu ruangan tata usaha terbuka. Ketika dipastikan, ternyata gagang pintu dalam keadaan rusak.

Nurainun pun memilih masuk ke ruangan tata usaha untuk memastikan apa yang terjadi. Betapa terkejutnya Nurainum saat melihat brankas sudah terbalik serta pintu brankas dalam keadaan terbuka.

Setelah melihat situasi itu Nurainun bergegas lari menuju pos Satpam dan melaporkan kejadian tersebut kepada Eko (40) warga komplek perumahan Pusbalit yang saat itu sedang piket jaga di pos pengamanan. Lantas keduanya menuju tempat kejadian dan memastikan kalau brankas itu sudah dibobol maling. (cr-1/deo)

Foto: Manahan/PM Brankas milik PTPN III yang dibobol maling.
Foto: Manahan/PM
Brankas milik PTPN III yang dibobol maling.

GALANG, SUMUTPOS.CO – Polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus pembobolan brankas kantor Pusat Balai Penelitian Karet (Pusbalit) Sei Putih PTPN III di Desa Sei Putih, Kec. Galang, Sabtu (6/9) lalu. Pasalnya, sejauh ini belum petunjuk maupun barang bukti yang ditemukan petugas di lokasi.

Hal ini diakui Kapolsek Galang, AKP T Manurung saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (7/9) siang.

Dijelaskan Manurung, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pembobolan yang baru pertama terjadi sejak 32 tahun lalu itu. “Kami kesulitan mengungkap kasus ini karena tidak adanya petunjuk ataupun barang bukti yang tertinggal di TKP selain brankas yang sudah rusak,” kata Manurung.

pihaknya juga telah memeriksa 12 petugas satpam yang terdiri dari dua shift, Iswandanil (43) selaku bandara dan salah satu karyawan bernama Syamsudin Lubis (34).

Sementara sidik jari pelaku masih diidentifikasi petugas identifikasi Polres DS. Lanjut Manurung, hasil pemeriksaan para saksi itu, diketahui sebelum kejadian ada seorang satpam bernama Paino Wibowo (43), warga Dusun II Desa Galang Suka, Kec. Galang yang permisi pulang dengan alasan sakit pada Jumat (5/9) sekira pukul 21.30 WIB. Padahal dirinya seharusnya bertugas sampai pukul 00.00 WIB.

Namun saat diperiksa, Paino mengaku malam itu ia langsung pulang ke rumahnya. “Berdasarkan keterangan Paino kepada petugas, bahwa sekira pukul 21.30 WIB dirinya izin pulang dengan alasan sakit. Paino juga mengaku saat di rumah dirnya tidak ada menghubungi teman sekerjanya,” beber Manurung.

selama ini pihak perusahaan tak ada memecat karyawannya. Meski begitu, Manurung tak menampik adanya dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Kecurigaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya untuk menjebol brankas besi itu, para pelaku paling tidak memerlukan waktu paling singkat 2 jam.

Selain brankas, para pelaku juga berhasil merusak pintu dan mengacak-acak 4 ruangan. Padahal, berdasarkan pengakuan satpam, mereka melakukan patroli tiap 1 jam sekali.

“Jika petugas satpam melakaukan patroli setiap 1 jam sekali, pasti mereka akan mendengar suara ribut dari ruangan tata usaha di mana brankas ditaruh. Apalagi jarak antara pos satpam dengan ruangan tata usaha hanya sekira 40 meter ,” ungkap papar Manurung. Orang nomor satu di Polsek Galang itu menduga keterlibatan satpam sebatas melihat situasi di luar.

Selain itu, ada kecurigaan saat kejadian itu satpam tidak melakukan patroli sehingga para pelaku bebas melakukan aksinya. Untuk menangkap pelaku, pihaknya telah membentuk tim khusus. “Kasus ini menjadi perhatian saya dan untuk mengungkapnya saya sudahbentuk tim khusus,” tandasnya.

kantor Pusat Balai Penelitian Karet (Pusbalit) PTPN III Sei Putih di Desa Sei Putih Kecamatan Galang dibobol maling, Sabtu (6/9). Uang sebesar Rp180 juta yang merupakan dana koperasi dan operasional raib dari lemari besi (brankas) berhasil digondol pelaku.

Pembobolan tersebut diketahui oleh Kepala Keuangan Nurainun Siregar SE (53) yang bermukin di komplek perumahan Pusbalit sekira pukul 09.00 WIB. Wanita yang sudah 32 tahun mengabdi di Pusbalit itu awalnya hanya heran saat melihat pintu ruangan tata usaha terbuka. Ketika dipastikan, ternyata gagang pintu dalam keadaan rusak.

Nurainun pun memilih masuk ke ruangan tata usaha untuk memastikan apa yang terjadi. Betapa terkejutnya Nurainum saat melihat brankas sudah terbalik serta pintu brankas dalam keadaan terbuka.

Setelah melihat situasi itu Nurainun bergegas lari menuju pos Satpam dan melaporkan kejadian tersebut kepada Eko (40) warga komplek perumahan Pusbalit yang saat itu sedang piket jaga di pos pengamanan. Lantas keduanya menuju tempat kejadian dan memastikan kalau brankas itu sudah dibobol maling. (cr-1/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/