26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Makan Uang Jaga, Muslim Tewas Ditikam Kawan

Foto: Gatha Ginting/PM Foto Muslim Rauter semasa hidup.
Foto: Gatha Ginting/PM
Foto Muslim Rauter semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena uang Rp20 ribu, M Haris (28) warga Tanjung Selamat Medan tega menikami temannya, Muslim (23) warga Jalan Taruma Belakang, Kec. Medan Polonia di Pajak Jalan Muara Takus Medan. Peristiwa berdarah ini terjadi Senin (20/10) dini hari sekira pukul 01.00 WIB. Karena menderita 8 luka tikaman di sekujur tubuh, Muslim akhirnya meregang nyawa usai berjalan 30 meter dari lokasi kejadian.

Peristiwa itu berawal dari satu acara yang digelar di Hotel Tiara Medan, beberapa waktu lalu. Saat itu, Haris yang merupakan pekerja jaga malam di hotel tersebut mengambil semua uang jaga papan bunga dalam acara.

Karena tak bagi-bagi, Muslim pun menegur Haris dengan harapan Haris mengerti dengan para pekerja lain, termasuk jatahnya sebesar Rp20 ribu. Tapi sial, Haris bukannya mengerti. Sebaliknya ia malah tak terima dan sempat cekcok mulut dengan Haris.

Pasca kejadian itu, Muslim sempat curhat pada teman sebelah rumahnya bernama Ircha Hasibuan (23). Sadar keduanya adalah sohib karib, Ircha pun menyarankan Muslim dan Haris berdamai. Saran Ircha pun diterima baik oleh Muslim, dan kembali menjalin komunikasi dengan Haris.

Minggu (19/10) malam lalu, Muslim permisi dari tempat kerjanya untuk mengantar nasi kotak yang diterimanya dalam acara di hotel itu pada orangtuanya. Setelah memberikan nasi kotak itu, anak ke 5 dari 6 bersaudara ini berniat pergi menemui Haris.

“Ngantar nasi kotak dia tadi malam ke ibunya. Siap itu kami bicara-bicara di depan rumahnya. Baru, gak lama kemudian dia permisi lantaran mau ngambil uang jaga papan bunga itu sama Haris. Sebelumnya mereka sudah berkomunikasi,” ucap Ircha.

Mendengar itu, Ircha sempat meminta Muslim pergi ke lokasi bersama pacarnya. Tapi sayang, saran Ircha tak diindahkan Muslim. “Sempat ribut kami itu. Saya bilang ke dia kalau dia itu pergi dengan pacarnya saja. Jangan sendirian. Marah saya saat itu. Di depan keluarganya saya marahi dia sampai saya pun pergi ke tempat teman,” ungkap Ircha.

Di saat itulah, Muslim pergi menemui Haris yang telah menunggu di Jalan Muara Takus Medan. Sesampainya di lokasi, Muslim bukannya menerima uang tersebut, tapi ia justru ditikami Haris. Usai menderita 8 luka tusuk di sekujur tubuh, Muslim sempat berusaha kabur. Tapi sayang, baru berjalan 30 meter dari lokasi kejadian, Muslim tiba-tiba rubuh.

Melihat itu, Haris pun kabur bersama temannya yang telah menunggu di atas sepeda motor. “Baru 10 menit dia pergi dari rumah. Siap itu kami dapat kabar dia ditikam. Makanya saya ke lokasi. Dan saya dapat informasi, kalau tempat dia yang saya temukan bukan lokasi penikaman. Soalnya, dia sempat 30 meter lari sebelum akhirnya meninggal,” ucap adik Muslim bernama Mila (21).

Melihat Muslim bermandi darah, Mila dibantu warga sekitar sempat melarikan korban ke RS Materna Jalan Teuku Umar Medan. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Ternyata Muslim telah pergi untuk selamanya saat berada di lokasi kejadian.

“Lantaran dia sudah meninggal. Barulah siap itu dia dibawa ke RS Pirngadi. Saat itu, luka disekujur tubuhnya ada 8 tikaman bang. Dada 3, ketiak kiri dan paha. Yang dada itu kena ke jantungnya bang,” kenang Mila.

Tak lama setelah kejadian tersebut, petugas Polsek Medan Baru pun tiba di lokasi kejadian. Setelah melakukan penyelidikan, petugas pun kemudian mengejar pelaku. “Ini sedang kami kejar. Memang benar ada pembunuhan itu,” ucap singkat Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar S. (ind/deo)

Foto: Gatha Ginting/PM Foto Muslim Rauter semasa hidup.
Foto: Gatha Ginting/PM
Foto Muslim Rauter semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena uang Rp20 ribu, M Haris (28) warga Tanjung Selamat Medan tega menikami temannya, Muslim (23) warga Jalan Taruma Belakang, Kec. Medan Polonia di Pajak Jalan Muara Takus Medan. Peristiwa berdarah ini terjadi Senin (20/10) dini hari sekira pukul 01.00 WIB. Karena menderita 8 luka tikaman di sekujur tubuh, Muslim akhirnya meregang nyawa usai berjalan 30 meter dari lokasi kejadian.

Peristiwa itu berawal dari satu acara yang digelar di Hotel Tiara Medan, beberapa waktu lalu. Saat itu, Haris yang merupakan pekerja jaga malam di hotel tersebut mengambil semua uang jaga papan bunga dalam acara.

Karena tak bagi-bagi, Muslim pun menegur Haris dengan harapan Haris mengerti dengan para pekerja lain, termasuk jatahnya sebesar Rp20 ribu. Tapi sial, Haris bukannya mengerti. Sebaliknya ia malah tak terima dan sempat cekcok mulut dengan Haris.

Pasca kejadian itu, Muslim sempat curhat pada teman sebelah rumahnya bernama Ircha Hasibuan (23). Sadar keduanya adalah sohib karib, Ircha pun menyarankan Muslim dan Haris berdamai. Saran Ircha pun diterima baik oleh Muslim, dan kembali menjalin komunikasi dengan Haris.

Minggu (19/10) malam lalu, Muslim permisi dari tempat kerjanya untuk mengantar nasi kotak yang diterimanya dalam acara di hotel itu pada orangtuanya. Setelah memberikan nasi kotak itu, anak ke 5 dari 6 bersaudara ini berniat pergi menemui Haris.

“Ngantar nasi kotak dia tadi malam ke ibunya. Siap itu kami bicara-bicara di depan rumahnya. Baru, gak lama kemudian dia permisi lantaran mau ngambil uang jaga papan bunga itu sama Haris. Sebelumnya mereka sudah berkomunikasi,” ucap Ircha.

Mendengar itu, Ircha sempat meminta Muslim pergi ke lokasi bersama pacarnya. Tapi sayang, saran Ircha tak diindahkan Muslim. “Sempat ribut kami itu. Saya bilang ke dia kalau dia itu pergi dengan pacarnya saja. Jangan sendirian. Marah saya saat itu. Di depan keluarganya saya marahi dia sampai saya pun pergi ke tempat teman,” ungkap Ircha.

Di saat itulah, Muslim pergi menemui Haris yang telah menunggu di Jalan Muara Takus Medan. Sesampainya di lokasi, Muslim bukannya menerima uang tersebut, tapi ia justru ditikami Haris. Usai menderita 8 luka tusuk di sekujur tubuh, Muslim sempat berusaha kabur. Tapi sayang, baru berjalan 30 meter dari lokasi kejadian, Muslim tiba-tiba rubuh.

Melihat itu, Haris pun kabur bersama temannya yang telah menunggu di atas sepeda motor. “Baru 10 menit dia pergi dari rumah. Siap itu kami dapat kabar dia ditikam. Makanya saya ke lokasi. Dan saya dapat informasi, kalau tempat dia yang saya temukan bukan lokasi penikaman. Soalnya, dia sempat 30 meter lari sebelum akhirnya meninggal,” ucap adik Muslim bernama Mila (21).

Melihat Muslim bermandi darah, Mila dibantu warga sekitar sempat melarikan korban ke RS Materna Jalan Teuku Umar Medan. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Ternyata Muslim telah pergi untuk selamanya saat berada di lokasi kejadian.

“Lantaran dia sudah meninggal. Barulah siap itu dia dibawa ke RS Pirngadi. Saat itu, luka disekujur tubuhnya ada 8 tikaman bang. Dada 3, ketiak kiri dan paha. Yang dada itu kena ke jantungnya bang,” kenang Mila.

Tak lama setelah kejadian tersebut, petugas Polsek Medan Baru pun tiba di lokasi kejadian. Setelah melakukan penyelidikan, petugas pun kemudian mengejar pelaku. “Ini sedang kami kejar. Memang benar ada pembunuhan itu,” ucap singkat Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Oscar S. (ind/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/