25 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Istri Berobat di Medan, Korban Hidup Sendiri

Foto: Hulman/PM Pertua GBKP yang juga tukang becak itu tergeletak di aspal usai dihabisi pelaku.
Foto: Hulman/PM
Pertua GBKP yang juga tukang becak itu tergeletak di aspal usai dihabisi pelaku.

SUMUTPOS.CO – Kematian Binsar Ukur Tarigan (58), tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, tapi juga warga sekitar terutama jemaat GBKP Desa Ranggitgit, Kec. STM Hilir. Betapa tidak, semasa hidup korban yang sudah 25 tahun melayani di gereja itu dikenal baik dan sabar.

Meski hidup sendirian setahun belakangan ini karena istrinya yang sakit tengah berobat di Medan, tapi Binsar tetap tegar dan aktif dalam kegiatan gereja.

“Korban ini sudah 5 priode melayani sebagai Pertua GBKP. Ini adalah prestasi sangat bagus. Makanya sekarang dia dapat penghargaan dari gereja sebagai Pertua Eemeritus. Walau korban tak menjabat lagi atas permintaan sendiri, tapi selama ini ia tetap aktif di gereja maupun pada acara adat. Baik kali ini orangnya,” lirih warga bermarga Sinuhaji saat datang melayat ke rumah adik ipar korban.

Selama ini, lanjut Sinuhaji, korban numpang tinggal di samping rumah adik iparnya. Hal yang sama juga dikatakan Beru Ginting (48), kerabat dekat korban.

“Dia baik orangnya. Dia tak pernah mencari gara-gara sama orang lain. Makanya selama ini dia tak pernah punya musuh. Kalau pun tak menarik becak, paling-paling kerjanya cuma main catur seharian di warung kopi,” beber Beru Ginting.

Bahkan, lanjut Beru Ginting, dulu sewaktu istri korban Eni Roslina br Ginting masih sehat. Korban sering jalan-jalan sama istrinya naik becak bersama Mutiara boru Sitompul yang tak lain adalah ibu kandung pelaku.

“Kompaknya korban ini dengan keluarga pelaku itu. Tapi entah kenapalah pelaku tega membunuh korban. Istri korban langsung opname di Medan setelah mengetahui suaminya tewas dibunuh. Penyakit jantungnya kambuh lagi,” lirih Beru Ginting dengan mata berkaca-kaca.

Setelah diotopsi, Kamis (30/10) sekira pukul 15.00 WIB, jasad korban sudah dibawa ke rumah duka. “Mungkin besok ( hari ini) jenazahnya baru dikebumikan. Karena hari ini tidak sempat lagi,” pungkasnya. (man/deo)

Foto: Hulman/PM Pertua GBKP yang juga tukang becak itu tergeletak di aspal usai dihabisi pelaku.
Foto: Hulman/PM
Pertua GBKP yang juga tukang becak itu tergeletak di aspal usai dihabisi pelaku.

SUMUTPOS.CO – Kematian Binsar Ukur Tarigan (58), tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, tapi juga warga sekitar terutama jemaat GBKP Desa Ranggitgit, Kec. STM Hilir. Betapa tidak, semasa hidup korban yang sudah 25 tahun melayani di gereja itu dikenal baik dan sabar.

Meski hidup sendirian setahun belakangan ini karena istrinya yang sakit tengah berobat di Medan, tapi Binsar tetap tegar dan aktif dalam kegiatan gereja.

“Korban ini sudah 5 priode melayani sebagai Pertua GBKP. Ini adalah prestasi sangat bagus. Makanya sekarang dia dapat penghargaan dari gereja sebagai Pertua Eemeritus. Walau korban tak menjabat lagi atas permintaan sendiri, tapi selama ini ia tetap aktif di gereja maupun pada acara adat. Baik kali ini orangnya,” lirih warga bermarga Sinuhaji saat datang melayat ke rumah adik ipar korban.

Selama ini, lanjut Sinuhaji, korban numpang tinggal di samping rumah adik iparnya. Hal yang sama juga dikatakan Beru Ginting (48), kerabat dekat korban.

“Dia baik orangnya. Dia tak pernah mencari gara-gara sama orang lain. Makanya selama ini dia tak pernah punya musuh. Kalau pun tak menarik becak, paling-paling kerjanya cuma main catur seharian di warung kopi,” beber Beru Ginting.

Bahkan, lanjut Beru Ginting, dulu sewaktu istri korban Eni Roslina br Ginting masih sehat. Korban sering jalan-jalan sama istrinya naik becak bersama Mutiara boru Sitompul yang tak lain adalah ibu kandung pelaku.

“Kompaknya korban ini dengan keluarga pelaku itu. Tapi entah kenapalah pelaku tega membunuh korban. Istri korban langsung opname di Medan setelah mengetahui suaminya tewas dibunuh. Penyakit jantungnya kambuh lagi,” lirih Beru Ginting dengan mata berkaca-kaca.

Setelah diotopsi, Kamis (30/10) sekira pukul 15.00 WIB, jasad korban sudah dibawa ke rumah duka. “Mungkin besok ( hari ini) jenazahnya baru dikebumikan. Karena hari ini tidak sempat lagi,” pungkasnya. (man/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/