SUMUTPOS.CO – Pemerintah Cina menyatakan telah menangkap 180 orang yang dicurigai melakukan kejahatan ekonomi dan kabur ke luar negeri.
Rangkaian penangkapan berjuluk ‘Operasi Perburuan Rubah’ itu meliputi 68 orang yang kembali ke Cina dan menyerahkan diri serta 75 orang yang ditangkap di negara-negara Asia Tenggara.
“Terima kasih atas kerja sama dan dukungan negara-negara dan kawasan. Operasi ini membuat terobosan di Afrika, Amerika Selatan, Asia Pasifik, dan Eropa Barat,” sebut pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Berdasarkan laporan Xinhua, pemerintah Cina mengirim 20 tim ke Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara di sekitar guna memburu tersangka pelaku kejahatan ekonomi.
Dari negara-negara tersebut, aparat Cina membekuk 75 orang.
Pengumuman penangkapan itu mengemuka tiga bulan setelah pemerintah Cina meluncurkan operasi yang khusus mengincar para pejabat dan pebisnis yang membawa kabur uang hasil korupsi.
Global Financial Integrity Group, kelompok kajian yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memprediksi arus dana illegal yang mengalir ke luar Cina pada periode 2002 hingga 2011 mencapai sedikitnya US$1,08 triliun. (BBC)
SUMUTPOS.CO – Pemerintah Cina menyatakan telah menangkap 180 orang yang dicurigai melakukan kejahatan ekonomi dan kabur ke luar negeri.
Rangkaian penangkapan berjuluk ‘Operasi Perburuan Rubah’ itu meliputi 68 orang yang kembali ke Cina dan menyerahkan diri serta 75 orang yang ditangkap di negara-negara Asia Tenggara.
“Terima kasih atas kerja sama dan dukungan negara-negara dan kawasan. Operasi ini membuat terobosan di Afrika, Amerika Selatan, Asia Pasifik, dan Eropa Barat,” sebut pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Berdasarkan laporan Xinhua, pemerintah Cina mengirim 20 tim ke Thailand, Filipina, Malaysia, Kamboja, dan negara-negara di sekitar guna memburu tersangka pelaku kejahatan ekonomi.
Dari negara-negara tersebut, aparat Cina membekuk 75 orang.
Pengumuman penangkapan itu mengemuka tiga bulan setelah pemerintah Cina meluncurkan operasi yang khusus mengincar para pejabat dan pebisnis yang membawa kabur uang hasil korupsi.
Global Financial Integrity Group, kelompok kajian yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, memprediksi arus dana illegal yang mengalir ke luar Cina pada periode 2002 hingga 2011 mencapai sedikitnya US$1,08 triliun. (BBC)