MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penggerebekan yang dilakukan petugas POMDAM I/Bukit Barisan di kediaman Kopka Suprapto dan Zarimah alias Imah yang berada di Perkampungan Kodam I/Bukit Barisan Jalan Ampera Kel Tj Rejo Kec Medan Sunggal, Sabtu (1/11) lalu, mendapat apresiasi warga. Pasalnya, selama menjadi bandar narkoba jenis sabu tersebut, Imah kerap menjebak warga sehingga banyak warga Perkampungan Kodam I Bukit Barisan mendekam di balik jeruji.
Ade (35), warga Perkampungan Kodam I Bukit Barisan mengatakan, penangkapan terhadap pasutri tersebut merupakan karma atas prilaku mereka selama ini. Sebab, tanpa ada kasihan sama sekali Imah kerap menjebak warga yang berada di kawasan tersebut supaya ditangkap petugas. Alhasil, banyak warga Perkampungan Kodam I Bukit Barisan yang mendekam di balik jeruji besi.
“Karma itu sama mereka. Selama ini banyak orang yang dijebak mereka. Makanya banyak orang sini ditangkap,” ucap Ade.
Akibat perbuatan Imah yang kerap menjebak tersebut, beber Ade, Perkampungan Kodam I Bukit Barisan pun menjadi tercemari. “Orang itu yang buat kampung ini jadi jelek di luaran sana,” kesalnya.
Menurutnya, selama jadi pengedar narkoba Imah suka mengibusi para pengedar narkoba lainnya. Sebab, Imah hanya mau merekalah pemasok narkoba di seputaran Medan Sunggal.
“Mereka mau hanya mereka yang masok narkoba. Makanya dikibusi mereka bandar-bandar yang lain,” ungkapnya.
Warga pun banyak yang tidak suka sama keluarga Supratman dan Imah. Pasalnya, warga menilai tindakan yang dilakukan pasutri tersebut sudahlah kelewatan.
“Ngapainlah dikibusinya. Risiko masing-masingnya. Jadi, ngapain pakai acara pembusukan segala. Bukan apa, soalnya semua yang dibusukinya terhadap orang lain itu tidak lain dan tidak bukan adalah tingkahnya juga. Makanya warga sini sebut dia itu bandar yang juga rusa polisi,” cetusnya.
Bahkan, tambah Ade, sankin teganya Imah pernah menjebak seorang perempuan yang tengah hamil tua. Alhasil, perempuan tersebut pun melahirkan di dalam penjara akibat ulah Imah. “Kena 7 tahun kemarin perempuan itu. Kasihan kali liatnya kita,” ungkapnya.
Atas tingkahnya tersebut, beber Ade, Imah pun telah ditunggu para napi di dalam penjara. Pasalnya, banyak napi yang tidak suka atas tingkahnya itu.
“Gak tahu kita, entah gimana dia nanti kalau uda di penjara sana. Soalnya, banyak kali yang geram sama dia di dalam sana. Udah ditunggu orang itu dia,” pungkasnya. (ind)