SUMUTPOS.CO – Ayah Lambok, Selamat Gultom (60) yang ditemui di RSUP H Adam Malik Medan, tepatnya di depan ruang IGD RR/ICU/OKA mengaku tidak tahu menahu kejadiannya.
“Aku dapat kabar tadi pagi kalau anakku udah di rumah sakit, aku gak tau apa permasalahan yang terjadi,” terang pria paruh baya yang memakai topi dan jaket cokelat ini.
Setibanya di rumah sakit, dia dibawa ke kantor polisi dan dipertemukan dengan pemilik truk. “Terus aku dibawa ke polsek. Di sana, kata polisi anakku pelaku perampokan,” terang pria yang tinggal di Jalan Tempe Kampung Samak, Lubukpakam ini.
Pun begitu, dirinya sangat yakin kalau tudingan tersebut tidak benar. “Anakku itu nggak mungkin merampok. Dia (Lambok) itu anak baik-baik yang nurut sama orangtua dan ompungnya,” imbuhnya.
Disebutkannya, Lambok merupakan Teknisi Gas Elpiji dan semenjak kecil sudah tinggal dengan ompungnya. Tapi begitu ompungnya meninggal dunia dan rumah tersebut dijadikan tempat kos-kosan, Lambok memilih ngekos di kawasan Jalan Nibung Kec. Medan Baru.
Saat ditanyai kondisi keadaan Lambok, dirinya mengatakan kalau kondisinya sangat parah, kedua kakinya patah, kepala pecah, bahu pecah dan bagian wajah bengkak.
“Kondisinya itu parah, tulang kering kedua kakinya patah, kepalanya pecah, dan sekarang ini kondisinya antara sadar dan tak sadar, ngigau-ngigau gitu,” terangnya.
Dan dirinya pun mengatakan kalau Lambok merupakan anak tunggal dari istri pertamanya yang telah meninggal dunia, dua tahun lalu. Dan istrinya, Marulina, sempat berpesan kalau untuk menjaga Lambok.
“Dia (Lambok) anak tunggal dari istri pertama yang udah meninggal dua tahun lalu karena sakit. Dan aku masih ingat pesan mamaknya itu untuk jaga dia,” ungkapnya yang masih terlihat kebingungan.
Sementara itu, menurut tetangga Lambok, A boru Sibuea yang datang menjenguk, mengatakan kalau Lambok adalah anak yang bergaul dan tidak pernah berbuat masalah.
“Aku terkejut kali dapat kabar ini, gak mungkin dia ini merampok. Aku tau kali anak ini, udah 5 tahun aku kenal, dikit pun gak pernah buat masalah. Kalau dia sering bermasalah, aku pun malas jenguknya, karena anak baik-baik lah dia ini,” terangnya.
Lanjutnya dirinya menduga kalau temannya yang telah tewas itu lah yang diduga mengajaknya. “Aku yakin dia (Lambok) ini diajak kawannya itu, soalnya kawannya ini baru saja keluar dari penjara, tapi aku gak tau kasus apa yang meninggal itu dipenjara. Itu pun kalau kasusnya merampok, bisa jadi ditabrak tapi beralibi perampokan,” terang wanita berbaju kemeja motif bunga merah jambu ini.
Lambok Gultom (25), warga Jalan Binjai Komplek TD Pardede tewas di Jalan Rajawali Medan mendadak heboh, Minggu (16/11) dini hari. Rekannya Robin Marpaung (25), warga Jalan Piring, Kec. Medan Petisah kritis dan dirawat di ruang IGD RSU H Adam Malik Medan. Keduanya diduga merampok sopr truk. Namun sopir truknya tidak rela, hingga nekat mengejar dan akhirnya tak sengaja menabrak kedua pelaku. (bay/ras)