PANGKALANBUN, SUMUTPOS.CO – Tanda-tanda ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12) mulai muncul. Tim Pencari menemukan adanya serpihan yang diduga milik AirAsia pada hari ketiga pencarian, Selasa (30/12) di Selat Telur Hitam, Ketapang, Kalimantan Barat.
Wartawan Radar Sampit (Grup JPNN.com), Rinduwan yang bersama rombongan Tim Pencarian AirAsia QZ8501 melaporkan bahwa ada 23 serpihan yang terlihat dari pantauan udara.
“Pantauan di udara tadi dari pesawat Hercules ada 23 serpihan tapi itu beluk diketahui secara pasti. Tapi diduga kuat milik AirAsia,” kata Rinduwan beberapa saat yang lalu.
Rinduwan menjelaskan bahwa serpihan itu terlihat dari ketinggian 1200 ft. Selain 23 serpihan, terpantau pula benda yang menyerupai mayat yang mengapung.
“Terpantau pula benda yang berbentuk mayat yang mengapung dalam kondisi membusuk,” katanya.
Namun, penemuan serpihan dan mayat yang diduga korban AirAsia QZ8501 masih menunggu konfirmasi. Pangkoops TNI AU, Marsda Dwi Putranto bersama dengan rombongan berangkat ke titik lokasi untuk memastikan penemuan tersebut. (awa/jpnn)
PANGKALANBUN, SUMUTPOS.CO – Tanda-tanda ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12) mulai muncul. Tim Pencari menemukan adanya serpihan yang diduga milik AirAsia pada hari ketiga pencarian, Selasa (30/12) di Selat Telur Hitam, Ketapang, Kalimantan Barat.
Wartawan Radar Sampit (Grup JPNN.com), Rinduwan yang bersama rombongan Tim Pencarian AirAsia QZ8501 melaporkan bahwa ada 23 serpihan yang terlihat dari pantauan udara.
“Pantauan di udara tadi dari pesawat Hercules ada 23 serpihan tapi itu beluk diketahui secara pasti. Tapi diduga kuat milik AirAsia,” kata Rinduwan beberapa saat yang lalu.
Rinduwan menjelaskan bahwa serpihan itu terlihat dari ketinggian 1200 ft. Selain 23 serpihan, terpantau pula benda yang menyerupai mayat yang mengapung.
“Terpantau pula benda yang berbentuk mayat yang mengapung dalam kondisi membusuk,” katanya.
Namun, penemuan serpihan dan mayat yang diduga korban AirAsia QZ8501 masih menunggu konfirmasi. Pangkoops TNI AU, Marsda Dwi Putranto bersama dengan rombongan berangkat ke titik lokasi untuk memastikan penemuan tersebut. (awa/jpnn)