25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Susyanto Pilih Pindah ke Rumah Mertua

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca perampokan di rumahnya di Jalan Gaperta Ujung, Gang Pribadi II, No.16, Kel. Helvetia Tengah, Medan Helvetia pada malam tahun baru 2015, Susyanto (39) memilih pindah ke rumah mertua.

Senin (5/1/2015), rumahnya tampak sibuk. Sebuah becak mengangkut barang-barang dari rumah korban yang berada tepat di ujung gang.

Menurut seorang pekerja yang ikut memuat barang-barang ke becak, semua perabotan tersebut akan diantar ke rumah mertua Susyanto di kawasan Pasar IV, Kec. Helvetia. “Kalo tidak salah, rumah mertuanya dekat mesjid,” ungkap pekerja itu.

Sementara itu beberapa warga yang ditemui kru mengisahkan, beberapa jam sebelum kejadian, Susyanto dan istrinya serta dua anak mereka sempat terlihat berboncengan keluar dari gang.

“Kalau tidak salah, malam itu sekitar pukul 23.30 WIB. Namanya suasana tahun baru, kami pikir mereka keluar untuk menghindari macet,” ujar Yuni (30), warga sekitar.

Sejam kemudian, korban serta istri dan anaknya kembali. Hanya saja saat kembali, mereka diikuti dua pria naik sepeda motor. “Dua pria itu boncengan. Kami pikir mereka teman korban,” ujar Dede (37), warga sekitar.

Tak lama, seorang pria keluar naik sepeda motor sembari menyapa warga yang sedang asik membakar ikan. Aksi sapa itu pula yang membuat warga semakin tidak curiga. Berselang 5 menit, pria tersebut kembali dengan berboncengan dan diikuti seorang pria naik sepeda motor juga.

Malam semakin larut, udara semakin sejuk. Sekira pukul 00.30 WIB, warga memilih bubar dari lokasi bakar-bakar ikan. Sekitar sejam kemudian, warga dikejutkan suara tembakan.

Warga yang masih terjaga pun membuka pintu rumah masing-masing. Sejurus kemudian, seorang wanita tampak lari tergesa-gesa sembari meminta tolong. Wanita itu tak lain adalah istri Susyanto yakni Boru Simanjuntak. “Buk, tolong, suami saya di dalam. Kami di rampok,” ujar Boru Simanjuntak kepada warga.

Mendengar ada perampokan, warga berbondong mendatangi rumah Susyanto. Seorang warga lainnya berlari ke rumah Suwarno (61), Kepling Lingkungan V, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Helvetia.

Atas laporan tersebut, Suwarno pun bergegas ke rumah Susyanto dengan naik sepeda motornya. Setibanya disana, Suwarno mendapati korban telah telungkup bersimbah darah. “Saya datang, ia udah telungkup gitu. Kakinya banyak mengeluarkan darah,” kata Suwarno.

“Aku dirampok, kalungku yang kupakai diambil pelaku,” teriak istri Susyanto kepada warga yang telah berkerumun. Tak lama, mertua korban datang dan langsung membopong Susyanto ke becak. “Tolong bawa anakku,” ujar wanita itu kepada Irfan (43), pemilik becak sekaligus pemilik rumah kontrakan tempat Susyanto tinggal. Oleh Irfan, korban pun dibawa ke RSU Sari Mutiara Medan. (ind/mri/cr3/ras)

Ilustrasi Perampokan
Ilustrasi Perampokan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca perampokan di rumahnya di Jalan Gaperta Ujung, Gang Pribadi II, No.16, Kel. Helvetia Tengah, Medan Helvetia pada malam tahun baru 2015, Susyanto (39) memilih pindah ke rumah mertua.

Senin (5/1/2015), rumahnya tampak sibuk. Sebuah becak mengangkut barang-barang dari rumah korban yang berada tepat di ujung gang.

Menurut seorang pekerja yang ikut memuat barang-barang ke becak, semua perabotan tersebut akan diantar ke rumah mertua Susyanto di kawasan Pasar IV, Kec. Helvetia. “Kalo tidak salah, rumah mertuanya dekat mesjid,” ungkap pekerja itu.

Sementara itu beberapa warga yang ditemui kru mengisahkan, beberapa jam sebelum kejadian, Susyanto dan istrinya serta dua anak mereka sempat terlihat berboncengan keluar dari gang.

“Kalau tidak salah, malam itu sekitar pukul 23.30 WIB. Namanya suasana tahun baru, kami pikir mereka keluar untuk menghindari macet,” ujar Yuni (30), warga sekitar.

Sejam kemudian, korban serta istri dan anaknya kembali. Hanya saja saat kembali, mereka diikuti dua pria naik sepeda motor. “Dua pria itu boncengan. Kami pikir mereka teman korban,” ujar Dede (37), warga sekitar.

Tak lama, seorang pria keluar naik sepeda motor sembari menyapa warga yang sedang asik membakar ikan. Aksi sapa itu pula yang membuat warga semakin tidak curiga. Berselang 5 menit, pria tersebut kembali dengan berboncengan dan diikuti seorang pria naik sepeda motor juga.

Malam semakin larut, udara semakin sejuk. Sekira pukul 00.30 WIB, warga memilih bubar dari lokasi bakar-bakar ikan. Sekitar sejam kemudian, warga dikejutkan suara tembakan.

Warga yang masih terjaga pun membuka pintu rumah masing-masing. Sejurus kemudian, seorang wanita tampak lari tergesa-gesa sembari meminta tolong. Wanita itu tak lain adalah istri Susyanto yakni Boru Simanjuntak. “Buk, tolong, suami saya di dalam. Kami di rampok,” ujar Boru Simanjuntak kepada warga.

Mendengar ada perampokan, warga berbondong mendatangi rumah Susyanto. Seorang warga lainnya berlari ke rumah Suwarno (61), Kepling Lingkungan V, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Helvetia.

Atas laporan tersebut, Suwarno pun bergegas ke rumah Susyanto dengan naik sepeda motornya. Setibanya disana, Suwarno mendapati korban telah telungkup bersimbah darah. “Saya datang, ia udah telungkup gitu. Kakinya banyak mengeluarkan darah,” kata Suwarno.

“Aku dirampok, kalungku yang kupakai diambil pelaku,” teriak istri Susyanto kepada warga yang telah berkerumun. Tak lama, mertua korban datang dan langsung membopong Susyanto ke becak. “Tolong bawa anakku,” ujar wanita itu kepada Irfan (43), pemilik becak sekaligus pemilik rumah kontrakan tempat Susyanto tinggal. Oleh Irfan, korban pun dibawa ke RSU Sari Mutiara Medan. (ind/mri/cr3/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/