SUMUTPOS.CO – Amerika Serikat (AS) dan Rusia bisa mencetak prestasi bersama. Tentu bukan dalam bidang politik, melainkan sektor aeronautika. Kamis (29/1) Troy Bradley dan Leonid Tiukhtyaev memecahkan rekor dunia sebagai pilot balon helium yang sukses terbang melintasi Samudra Pasifik.
‘DI sana! Di sana!’ teriak anggota tim Two Eagles di markas kendalinya di Kota Albuquerque, Negara Bagian New Mexico. Mereka bersorak-sorai begitu melihat balon helium yang dikendalikan dua lelaki beda benua tersebut mengangkasa di sisi barat laut Kota San Francisco, Negara Bagian California. Di titik berjarak sekitar 644 kilometer dari San Francisco itulah, Two Eagles memecahkan rekor dunia.
Sebelumnya, rekor dunia petualangan balon helium yang melintasi Samudra Pasifik dicatat Double Eagle V. Pada 1981, balon udara tersebut sukses mendarat di sisi barat laut San Francisco. Kamis lalu rekor itu dipecahkan Two Eagle yang masih sanggup melanjutkan penerbangan setelah melewati titik rekor balon berpenumpang empat orang tersebut.
Jika Double Eagle V mendarat di Hutan Lindung Mendocino, Troy dan Tiukhtyaev mengakhiri petualangan balon helium mereka di Meksiko. Setelah melewati titik rekor sebelumnya, Two Eagle terbang menyusuri pesisir California untuk mencari lokasi pendaratan sempurna.
Selain mencetak rekor dunia sebagai balon helium yang menempuh rute terpanjang, Two Eagle memecahkan rekor dunia sebagai balon udara yang terbang dengan durasi terlama. Rekor penerbangan balon terlama adalah 137 jam, 5 menit, dan 50 detik. Rekor itu dicetak pada 1978 oleh sebuah balon udara tradisional. Kini Two Eagle mengungguli rekor tersebut dengan jarak 8.465 kilometer.
Hari ini (31/1) Two Eagle dijadwalkan mendarat di salah satu titik di Baja California. Sejak kemarin (30/1), sejumlah sukarelawan sibuk berlatih mengejar balon udara. Sebab, dalam setiap pendaratannya, balon helium selalu melibatkan banyak kru. Mereka akan mengejar balon udara yang melemparkan beban dan pemberatnya ke tanah. Pengejaran baru berakhir setelah balon mendarat.
Dalam rutenya kali ini, Two Eagle berhasil mengungguli jarak tempuh rekor sebelumnya 1 persen. Tetapi, klaim tersebut harus mendapat konfirmasi dari Federation Aeronautique Internationale. Itu artinya, publik masih harus bersabar. Sebab, proses konfirmasi tersebut biasanya membutuhkan waktu sampai beberapa pekan.
Sejatinya, Two Eagle berambisi mendarat di Kanada dan melintasi Amerika Utara lebih dulu. Tetapi, harapan tersebut kandas karena cuaca di sekitar wilayah itu tidak mendukung. Perubahan cuaca yang terlalu cepat bisa membahayakan keselamatan Troy dan Tiukhtyaev sebagai penumpang balon helium. Karena itu, mereka lantas mengubah rute dan mengarah ke selatan, ke arah Mexico.
Saat ini balon yang dilengkapi dengan berbagai peranti canggih itu mengarah ke Meksiko. Gundukan-gundukan pasir yang berjajar di sepanjang pantai, menurut tim di menara kendali, merupakan tempat pendaratan ideal. Sebab, lokasi lain di wilayah pesisir tersebut tidak memungkinkan untuk pendaratan. Tempat-tempat landai itu sebenarnya bisa menjadi landasan, tetapi selalu ada pegunungan di ujungnya. (AP/BBC/hep/c19/ami)