26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wow, Pengguna Internet di Indonesia Capai 72 Juta, Terbesar di Dunia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna internet dan sosial media terbesar di dunia dengan mencapai 72 juta. Karena hal tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah Social Media Week (SMW) 2015 untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung 23 hingga 27 Februari 2015 dilaksanakan di Pacific Place, Jakarta.

Social Media Week (SMW) sendiri merupakan acara social media rutin yang diadakan di beberapa negara di dunia. Selain Jakarta, acara bertaraf internasional ini juga diselenggarakan secara berbarengan di 6 kota dunia, yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore. Selama tahun 2015 ini, Social Media Week akan diadakan selama 4 periode terpisah di 21 kota besar dunia.

 

“Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah SMW,” tutur  CEO PT Merah Cipta Media (MCM), Ketua Penyelenggara SMW, Antonny Liem di Pacific Place, Jakarta, (23/2).

Antonny menjelaskan, Jakarta terpilih menjadi tuan rumah SMW karena memang Indonesia adalah pengguna internet yang luar biasa. Jumlah pengguna internet mencapai 29 persen.

Orang Indonesia juga paling aktif bersosial media. Sebanyak 93 persen dari pengguna internet Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks tersebut.

“Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 juta. Di mana 74 persen di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses social media,” ungkap Antonny.

Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul. “Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” tambah Antonny.

Hanya saja, menurut Antony, penggunaannya secara umum masih hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat nonproduktif. Padahal, media sosial dan teknologi menjadi pengubah cara manusia berinteraksi dan berkarya secara positif, baik untuk pemasaran produk atau komunikasi, bahkan sampai dengan menyelamatkan hidup manusia dan mengubah opini publik dan kebijakan pemerintah. (mg2/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna internet dan sosial media terbesar di dunia dengan mencapai 72 juta. Karena hal tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah Social Media Week (SMW) 2015 untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung 23 hingga 27 Februari 2015 dilaksanakan di Pacific Place, Jakarta.

Social Media Week (SMW) sendiri merupakan acara social media rutin yang diadakan di beberapa negara di dunia. Selain Jakarta, acara bertaraf internasional ini juga diselenggarakan secara berbarengan di 6 kota dunia, yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore. Selama tahun 2015 ini, Social Media Week akan diadakan selama 4 periode terpisah di 21 kota besar dunia.

 

“Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah SMW,” tutur  CEO PT Merah Cipta Media (MCM), Ketua Penyelenggara SMW, Antonny Liem di Pacific Place, Jakarta, (23/2).

Antonny menjelaskan, Jakarta terpilih menjadi tuan rumah SMW karena memang Indonesia adalah pengguna internet yang luar biasa. Jumlah pengguna internet mencapai 29 persen.

Orang Indonesia juga paling aktif bersosial media. Sebanyak 93 persen dari pengguna internet Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks tersebut.

“Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 juta. Di mana 74 persen di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses social media,” ungkap Antonny.

Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul. “Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” tambah Antonny.

Hanya saja, menurut Antony, penggunaannya secara umum masih hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat nonproduktif. Padahal, media sosial dan teknologi menjadi pengubah cara manusia berinteraksi dan berkarya secara positif, baik untuk pemasaran produk atau komunikasi, bahkan sampai dengan menyelamatkan hidup manusia dan mengubah opini publik dan kebijakan pemerintah. (mg2/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/