30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Burung Gagak Beri Hadiah Untuk Seorang Anak di AS

Gabi mendapatkan berbagai hadiah dari burung-burung gagak
Gabi mendapatkan berbagai hadiah dari burung-burung gagak

SUMUTPOS.CO- Banyak orang menyukai burung-burung di taman mereka. Namun, sesuai dengan peribahasa, ketertarikan tersebut sering kali bertepuk sebelah tangan. Seorang anak perempuan di Seattle, Amerika Serikat, merupakan salah satu yang beruntung.

Hobi Gabi Mann cukup lazim. Bocah perempuan berusia delapan tahun itu senang memberi makan burung-burung gagak di tamannya. Namun, yang unik, hewan-hewan tersebut membalas budi baiknya dengan hadiah.

Suatu hari saya berkesempatan menengok ‘hadiah-hadiah’ itu. Oleh Gabi, barang-barang tersebut disimpan di dalam wadah plastik.

“Anda mungkin harus sedikit mendekat untuk melihatnya, tetapi jangan disentuh,” kata Gabi, memperingatkan.

Peringatan itu mungkin seringkali disampaikan kepada saudara laki-lakinya. Dia tertawa keras setelah mengatakannya.

Di dalam wadah, ada beberapa benda kecil berlabel yang ditaruh di kantong plastik. Salah satu kalimat pada label berbunyi, “Meja hitam dari tempat makan Pk 2.30 siang. 09 Nov 2014.” Label itu menandai lampu pijar yang rusak.

Setelah memperlihatkan benda itu, Gabi menarik sebuah risleting hitam dari sebuah kantong berlabel dan memegangnya. “Kami sebisa mungkin menyimpannya dalam kondisi yang baik,” kata dia.

Dari kantong itu muncul bola perak, sebuah kancing hitam, sebuah klip kertas biru, sebuah manik-manik kuning, sebuah busa berwarna hitam yang sudah memudar, sebuah lego, dan masih banyak lagi benda-benda dalam daftar. Banyak di antaranya sudah lecet dan kotor.

Bagi seorang anak perempuan, benda-benda tersebut cukup janggal untuk dijadikan harta karun. Tetapi bagi Gabi benda-benda ini lebih bernilai dibandingkan emas sebab setiap benda merupakan hadiah yang diberikan oleh burung-burung gagak.

Dia kemudian memegang sebuah mutiara berwarna yang berbentuk hati. Menurutnya, itu merupakan hadiah yang paling bernilai. “Ini menunjukkan bagaimana mereka begitu mencintai saya.”

Beri makanan

Hubungan Gabi dengan burung-burung gagak mulai secara tidak sengaja pada 2011 lalu. Saat itu dia berusia empat tahun, dan seringkali membuang makanan tanpa sengaja.

Saat keluar dari mobil, dia menjatuhkan sebuah nugget ayam dari pangkuannya. Seekor gagak dengan segera memungutnya. Tak lama kemudian, burung-burung gagak tersebut memperhatikannya, dan berharap akan mendapatkan makanan.

Ketika Gabi semakin besar, dia menyadari perhatian burung gagak tersebut. Dia kemudian mulai sengaja menyisihkan makan siangnya dalam perjalanan ke halte bis. Saudara laki-lakinya mengikutinya. Tak lama kemudian, burung-burung gagak berbaris di sore hari untuk menunggu bis yang dinaiki Gabi, berharap akan diberi makan.

Ibu Gabi, Lisa Mann, tidak keberatan burung-burung memakan sebagian besar bekal makan siang putrinya.

“Saya suka mereka mencintai hewan dan mau berbagi,” kata dia.

Lisa mengaku tidak pernah menyadari kehadiran burung-burung gagak itu sampai putrinya memperhatikan mereka. “Ini bukan sebuah transformasi yang wajar. Saya tidak pernah berpikir tentang burung-burung itu.”

Pada 2013, Gabi dan Lisa mulai menawarkan makanan secara rutin setiap hari.

Setiap pagi, mereka akan menaruh air dan kacang-kacangan dalam sebuah wadah. Lalu Gabi menaruh makanan anjing ke rumput dan burung-burung gagak berkumpul.

Setelah memberi makan secara rutin, burung-burung gagak itu mulai memberikan hadiah.

Ikatan personal

“Jika Anda ingin mendapatkan ikatan dengan sebuah gagak, Anda harus konsisten memberi dia makan,” saran John Marzluff, seorang profesor Universitas Washington yang ahli di bidang satwa liar, terutama burung gagak.

Makanan apa yang terbaik? “Kacang-kacangan,” kata dia. “Itu merupakan makanan dengan energi tinggi… dan menimbulkan suara ketika Anda menaruhnya di tanah, jadi mereka mendengarnya dan mereka akan dengan cepat terbiasa dengan rutinitas Anda.”

Marzluff, dan koleganya Mark Miller, melakukan studi terhadap burung-burung gagak dan orang-orang yang memberi mereka makan. Mereka menemukan bahwa burung-burung gagak dan manusia dapat menjalin hubungan yang sangat personal.

“Ada komunikasi dua arah yang terjadi,” jelas Marzluff, ” Mereka mengerti sinyal yang diberikan satu sama lain.”

Burung-burung berkomunikasi dengan menunjukkan cara terbang mereka, seberapa dekat mereka berjalan dan di mana mereka duduk.

Manusia mempelajari bahasa mereka dan burung-burung mempelajari pemberi makan mereka dari bentuk dan posturnya. Mereka mulai mengetahui dan percaya satu sama lain. Dan seringkali burung-burung gagak ini meninggalkan hadiah. (BBC)

Gabi mendapatkan berbagai hadiah dari burung-burung gagak
Gabi mendapatkan berbagai hadiah dari burung-burung gagak

SUMUTPOS.CO- Banyak orang menyukai burung-burung di taman mereka. Namun, sesuai dengan peribahasa, ketertarikan tersebut sering kali bertepuk sebelah tangan. Seorang anak perempuan di Seattle, Amerika Serikat, merupakan salah satu yang beruntung.

Hobi Gabi Mann cukup lazim. Bocah perempuan berusia delapan tahun itu senang memberi makan burung-burung gagak di tamannya. Namun, yang unik, hewan-hewan tersebut membalas budi baiknya dengan hadiah.

Suatu hari saya berkesempatan menengok ‘hadiah-hadiah’ itu. Oleh Gabi, barang-barang tersebut disimpan di dalam wadah plastik.

“Anda mungkin harus sedikit mendekat untuk melihatnya, tetapi jangan disentuh,” kata Gabi, memperingatkan.

Peringatan itu mungkin seringkali disampaikan kepada saudara laki-lakinya. Dia tertawa keras setelah mengatakannya.

Di dalam wadah, ada beberapa benda kecil berlabel yang ditaruh di kantong plastik. Salah satu kalimat pada label berbunyi, “Meja hitam dari tempat makan Pk 2.30 siang. 09 Nov 2014.” Label itu menandai lampu pijar yang rusak.

Setelah memperlihatkan benda itu, Gabi menarik sebuah risleting hitam dari sebuah kantong berlabel dan memegangnya. “Kami sebisa mungkin menyimpannya dalam kondisi yang baik,” kata dia.

Dari kantong itu muncul bola perak, sebuah kancing hitam, sebuah klip kertas biru, sebuah manik-manik kuning, sebuah busa berwarna hitam yang sudah memudar, sebuah lego, dan masih banyak lagi benda-benda dalam daftar. Banyak di antaranya sudah lecet dan kotor.

Bagi seorang anak perempuan, benda-benda tersebut cukup janggal untuk dijadikan harta karun. Tetapi bagi Gabi benda-benda ini lebih bernilai dibandingkan emas sebab setiap benda merupakan hadiah yang diberikan oleh burung-burung gagak.

Dia kemudian memegang sebuah mutiara berwarna yang berbentuk hati. Menurutnya, itu merupakan hadiah yang paling bernilai. “Ini menunjukkan bagaimana mereka begitu mencintai saya.”

Beri makanan

Hubungan Gabi dengan burung-burung gagak mulai secara tidak sengaja pada 2011 lalu. Saat itu dia berusia empat tahun, dan seringkali membuang makanan tanpa sengaja.

Saat keluar dari mobil, dia menjatuhkan sebuah nugget ayam dari pangkuannya. Seekor gagak dengan segera memungutnya. Tak lama kemudian, burung-burung gagak tersebut memperhatikannya, dan berharap akan mendapatkan makanan.

Ketika Gabi semakin besar, dia menyadari perhatian burung gagak tersebut. Dia kemudian mulai sengaja menyisihkan makan siangnya dalam perjalanan ke halte bis. Saudara laki-lakinya mengikutinya. Tak lama kemudian, burung-burung gagak berbaris di sore hari untuk menunggu bis yang dinaiki Gabi, berharap akan diberi makan.

Ibu Gabi, Lisa Mann, tidak keberatan burung-burung memakan sebagian besar bekal makan siang putrinya.

“Saya suka mereka mencintai hewan dan mau berbagi,” kata dia.

Lisa mengaku tidak pernah menyadari kehadiran burung-burung gagak itu sampai putrinya memperhatikan mereka. “Ini bukan sebuah transformasi yang wajar. Saya tidak pernah berpikir tentang burung-burung itu.”

Pada 2013, Gabi dan Lisa mulai menawarkan makanan secara rutin setiap hari.

Setiap pagi, mereka akan menaruh air dan kacang-kacangan dalam sebuah wadah. Lalu Gabi menaruh makanan anjing ke rumput dan burung-burung gagak berkumpul.

Setelah memberi makan secara rutin, burung-burung gagak itu mulai memberikan hadiah.

Ikatan personal

“Jika Anda ingin mendapatkan ikatan dengan sebuah gagak, Anda harus konsisten memberi dia makan,” saran John Marzluff, seorang profesor Universitas Washington yang ahli di bidang satwa liar, terutama burung gagak.

Makanan apa yang terbaik? “Kacang-kacangan,” kata dia. “Itu merupakan makanan dengan energi tinggi… dan menimbulkan suara ketika Anda menaruhnya di tanah, jadi mereka mendengarnya dan mereka akan dengan cepat terbiasa dengan rutinitas Anda.”

Marzluff, dan koleganya Mark Miller, melakukan studi terhadap burung-burung gagak dan orang-orang yang memberi mereka makan. Mereka menemukan bahwa burung-burung gagak dan manusia dapat menjalin hubungan yang sangat personal.

“Ada komunikasi dua arah yang terjadi,” jelas Marzluff, ” Mereka mengerti sinyal yang diberikan satu sama lain.”

Burung-burung berkomunikasi dengan menunjukkan cara terbang mereka, seberapa dekat mereka berjalan dan di mana mereka duduk.

Manusia mempelajari bahasa mereka dan burung-burung mempelajari pemberi makan mereka dari bentuk dan posturnya. Mereka mulai mengetahui dan percaya satu sama lain. Dan seringkali burung-burung gagak ini meninggalkan hadiah. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/