28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ratusan Karyawan Terancam Nganggur

Foto: Manahan/PM Sisa kebakaran pabrik ban pembuatan karet compound dan vulkanisir ban di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Tanjung Morawa. Pabrik terbakar Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Foto: Manahan/PM
Sisa kebakaran pabrik ban pembuatan karet compound dan vulkanisir ban di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Tanjung Morawa. Pabrik terbakar Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Operasional pabrik karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi di Jalinsum di Jalinsum Tanjung Morawa–Medan, Desa Ujung Serdang, Km 11,15 Kecamatan Tanjung Morawa, berhenti total pasca dilalap si jago merah pada Sabtu (28/2) siang. Selain menimbulkan kerugian miliaran rupiah, ratusan karyawan pabrik juga terancam nganggur.

“Kami (karyawan-red) belum tau entah bagaimana nasib kami setelah kejadian ini. Sampai sekarang belum ada pemberitahuan apakah kami kami masih bekerja atau tidak. Tapi saya berharap masih bisa kerja besok,” ungkap Hendrik (31), operator porklep saat ditemui ini di sekitar pabrik.

Hal senada juga dikatakan

Cipto (30), salah satu buruh di pabrik itu. Menurut Cipto, hingga Minggu sore mereka belum mengetahui sampai kapan mereka akan diliburkan. Apalagi semua mesin pencetak ban ludes terbakar. ”Belum tahu sampai kapan diliburkan, ini saja kami masih beres-beres mungkin bisa seminggu lebih ini,” ungkapnya.

Salah seorang bos pabrik yang ditemui di lokasi juga mengaku belum mengetahui secara pasti total kerugian dan nasib para karyawan. Pasalnya, hingga kini pihak perusahaan belum ada melakukan rapat.

Namun dirinya meminta agar para buruh tetap bekerja sesuai shift masing-masing. Apalagi saat ini dalam proses pembersihan pabrik dari sisa-sisa kebakaran. ”Diharapkan para pekerja tetap masuk sesuai shift mereka. Selain itu pihak perusahaan akan berkorrdinasi dengan Disnaker terkait nasib para buruh ,” jelas pria bertubuh gemuk yang enggan menyebut namanya itu.

Pantauan di lokasi, hingga Minggu (1/3) sekira pukul 14.00 WIB, petugas pemadam kebakaran masih sibuk menjinakkan bara sisa-sisa api yang terus mengeluarkan asap pekat. Untuk mempermudah pemadaman, petugas mengambil air dari parit sebelah kiri pabrik. Namun petugas tampak kesulitan karena banyaknya tumpukan material ban dan karet di sana. Selain itu tebalnya asap pekat yang mengeluarkan bau menyengat juga menyulitkan petugas untuk masuk ke pabrik.

”Sulit memadamkan bara sisa kebakaran karena banyaknya tumpukan ban yang mudah terbakar di sana. Sekarang kami lagi melakukan proses pendinginan. Kami sudah dua hari di sini,” ungkap salah seorang petugas pemadam kebakaran Pemko Medan yang ditemui di lokasi.

Foto: Manahan/PM Pabrik pembuatan karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi, terbakar di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Foto: Manahan/PM
Pabrik pembuatan karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi, terbakar di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.

Di dalam pabrik terlihat para pekerja sibuk mengumpulkan barang yang masih bisa digunakan dengan penjagaan ketat petugas keamanan pabrik (satpam). Salah seorang satpam yang ditemui di lokasi mengaku,mereka harus bekerja ekstra keras untuk berjaga-jaga d mengingat sudah banyak tembok pabrik yang dijebol untuk memudahkan memadamkan api.

“Pengamanannya diperketat karena banyak tembok yang dijebol saat pemadaman api semalam. Jadi kami harus sering-sering keliling,” ungkapnya.

Bu Rini (48), salah seorang warga rumahnya bersebalahan dengan pabrik yang ditemui kru koran ini tampak sibuk merapikan tumbukan baju yang sebagian telah menghitam terkena asap di rumahnya. Dikatakan Bu Rini, saat kebakaran terjadi rumahnya kosong karena ia sedang jualan di kantin pabrik.

”Saat peristiwa itu aku sedang berjualan di kantin pabrik dan rumah dalam kedaan kosong. Begitu aku mengetahui pabrik terbakar, aku langsung lari ke rumah dan mengeluarkan barang-barang,” kenangnya.

Karena api belum berhasil dijinakkan hingga malam, ia terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.

Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Arfin Fachreza mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran dan menunggu hasil tim labfor. ”Kita masih melakukan penyilidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran ini dan menunggu hasil labfor,” katanya. (Cr 1/deo)

Foto: Manahan/PM Sisa kebakaran pabrik ban pembuatan karet compound dan vulkanisir ban di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Tanjung Morawa. Pabrik terbakar Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Foto: Manahan/PM
Sisa kebakaran pabrik ban pembuatan karet compound dan vulkanisir ban di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Tanjung Morawa. Pabrik terbakar Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Operasional pabrik karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi di Jalinsum di Jalinsum Tanjung Morawa–Medan, Desa Ujung Serdang, Km 11,15 Kecamatan Tanjung Morawa, berhenti total pasca dilalap si jago merah pada Sabtu (28/2) siang. Selain menimbulkan kerugian miliaran rupiah, ratusan karyawan pabrik juga terancam nganggur.

“Kami (karyawan-red) belum tau entah bagaimana nasib kami setelah kejadian ini. Sampai sekarang belum ada pemberitahuan apakah kami kami masih bekerja atau tidak. Tapi saya berharap masih bisa kerja besok,” ungkap Hendrik (31), operator porklep saat ditemui ini di sekitar pabrik.

Hal senada juga dikatakan

Cipto (30), salah satu buruh di pabrik itu. Menurut Cipto, hingga Minggu sore mereka belum mengetahui sampai kapan mereka akan diliburkan. Apalagi semua mesin pencetak ban ludes terbakar. ”Belum tahu sampai kapan diliburkan, ini saja kami masih beres-beres mungkin bisa seminggu lebih ini,” ungkapnya.

Salah seorang bos pabrik yang ditemui di lokasi juga mengaku belum mengetahui secara pasti total kerugian dan nasib para karyawan. Pasalnya, hingga kini pihak perusahaan belum ada melakukan rapat.

Namun dirinya meminta agar para buruh tetap bekerja sesuai shift masing-masing. Apalagi saat ini dalam proses pembersihan pabrik dari sisa-sisa kebakaran. ”Diharapkan para pekerja tetap masuk sesuai shift mereka. Selain itu pihak perusahaan akan berkorrdinasi dengan Disnaker terkait nasib para buruh ,” jelas pria bertubuh gemuk yang enggan menyebut namanya itu.

Pantauan di lokasi, hingga Minggu (1/3) sekira pukul 14.00 WIB, petugas pemadam kebakaran masih sibuk menjinakkan bara sisa-sisa api yang terus mengeluarkan asap pekat. Untuk mempermudah pemadaman, petugas mengambil air dari parit sebelah kiri pabrik. Namun petugas tampak kesulitan karena banyaknya tumpukan material ban dan karet di sana. Selain itu tebalnya asap pekat yang mengeluarkan bau menyengat juga menyulitkan petugas untuk masuk ke pabrik.

”Sulit memadamkan bara sisa kebakaran karena banyaknya tumpukan ban yang mudah terbakar di sana. Sekarang kami lagi melakukan proses pendinginan. Kami sudah dua hari di sini,” ungkap salah seorang petugas pemadam kebakaran Pemko Medan yang ditemui di lokasi.

Foto: Manahan/PM Pabrik pembuatan karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi, terbakar di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.
Foto: Manahan/PM
Pabrik pembuatan karet compound dan vulkanisir ban milik PT. Bintang Karet Sukses Abadi, terbakar di Jalinsum Tanjung Morawa – Medan, Desa Km 11,15 Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Sabtu (28/2) sekira pukul 14.00 WIB.

Di dalam pabrik terlihat para pekerja sibuk mengumpulkan barang yang masih bisa digunakan dengan penjagaan ketat petugas keamanan pabrik (satpam). Salah seorang satpam yang ditemui di lokasi mengaku,mereka harus bekerja ekstra keras untuk berjaga-jaga d mengingat sudah banyak tembok pabrik yang dijebol untuk memudahkan memadamkan api.

“Pengamanannya diperketat karena banyak tembok yang dijebol saat pemadaman api semalam. Jadi kami harus sering-sering keliling,” ungkapnya.

Bu Rini (48), salah seorang warga rumahnya bersebalahan dengan pabrik yang ditemui kru koran ini tampak sibuk merapikan tumbukan baju yang sebagian telah menghitam terkena asap di rumahnya. Dikatakan Bu Rini, saat kebakaran terjadi rumahnya kosong karena ia sedang jualan di kantin pabrik.

”Saat peristiwa itu aku sedang berjualan di kantin pabrik dan rumah dalam kedaan kosong. Begitu aku mengetahui pabrik terbakar, aku langsung lari ke rumah dan mengeluarkan barang-barang,” kenangnya.

Karena api belum berhasil dijinakkan hingga malam, ia terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.

Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Arfin Fachreza mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran dan menunggu hasil tim labfor. ”Kita masih melakukan penyilidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran ini dan menunggu hasil labfor,” katanya. (Cr 1/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/