DIAN WAHYUDI, Jakarta
KERINGAT dingin Abie Abdillah karena nervous tidak terbendung lagi ketika itu. Lulusan Desain Produk ITB 2009 tersebut masih belum percaya bahwa dirinya bisa berdiri menjadi salah seorang peserta pameran International Furniture Fair Singapore 2011. Pameran itu diikuti sejumlah desainer top dari berbagai negara.
Rasa canggung bertambah ketika salah seorang idolanya, desainer asal Jepang Naoto Fukusawa, hadir dalam event tersebut. Bahkan, guru besar desain dari Tama Art University peraih berbagai penghargaan internasional itu sempat mengunjungi stan Abie.
Dengan telapak tangan yang basah karena keringat dingin, Abie memberanikan diri menjulurkan tangannya menyalami sang idola yang sebelumnya hanya ditemui di laman-laman internet tersebut.
“Saya norak, ya. Pertama pameran di luar (negeri) dan ketemu desainer-desainer top, saya ndeso sekali waktu itu,” kenang Abie saat ditemui di kediaman orang tuanya di Ciamis, Jawa Barat, Selasa (24/3).
Dia berkesempatan mengikuti pameran internasional tersebut setelah karyanya berhasil terpilih menjadi pemenang kedua Singapore Furniture Design Award 2011. Abie meraih Honorable Mention Winner.”
“Tapi, seiring waktu, saya sadar bahwa ketika berada di satu ring, saya tidak boleh lagi menunduk. Saya harus bisa menatap sejajar dengan mereka (desainer-desainer top dunia, Red),” tutur Abie Rotan, sapaan akrab desainer kelahiran Bandung itu.”
Konsistensinya dalam menekuni desain dengan material rotan telah mengantar anak kedua pasangan Ahmad Muslihat dan Eni Prilistanti itu menjadi seperti sekarang. Tidak hanya berkesempatan mengikuti pameran dalam sejumlah event internasional, dia juga meraih berbagai penghargaan.”Terakhir, pertengahan Maret lalu, dia mendapat dua penghargaan sekaligus atas desain dengan material rotannya.
Pertama, pada 13 Maret, Abie dinobatkan sebagai salah seorang di antara enam penerima Rising Asian Talents di acara Maison & Objet Asia 2015 di Singapura. Kedua, beberapa hari berikutnya dia meraih penghargaan Innovative Craft Award edisi pertama untuk kawasan ASEAN. Pemberian penghargaan itu diselenggarakan bersamaan dengan International Innovative Craft Fair (IICF ) di BITEC Bangna, Bangkok, Thailand.