32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Parulian Simanungkalit, Perkenalkan Kota Pematangsiantar

Parulian Simanungkalit

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tumbuh dan besar tanpa kasih orang tua tidak membuat dirinya menjadi sosok yang minder. Sebaliknya, bertambahnya umur membuat dirinya terus memupuk rasa percaya diri dengan tujuan untuk menjadikan dirinya berprestasi dalam bidang yang digelutinya. Dan rasa percaya diri inipula yang mengantarkan Parulian Simanungkalit menjadi Grand Finalis pada ajang Male Peagent The Most Man International Indonesia 2021.

“Kekurangan dalam satu sisi hidup tidak harus membuat kita terpuruk dan menyalahkan nasib. Sebaliknya, kita harus bangkit untuk membuat kita melupakan apa yang menjadi kekurangan kita,” ujar pria kelahiran 31 Maret 1990 ini.

Lian, panggilan akrabnya mengakui bukan hal yang mudah untuk mewujudkan prestasi tersebut dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Tetapi, dukungan dari orang yang menyayanginya dengan tulus, yaitu opung (nenek, red) dan adiknya membuat diri Lian mulai menorehkan prestasi, seperti menjadi anggota Paskibraka Indonesia Pematangsiantar 2007.

“Aku hanya dibesarkan oleh opung, dengan segala keterbatasan biaya dan lainnya. Dan saat aku terpilih menjadi Paskibraka Indonesia Kota Pematangsiantar 2007, aku melihat senyum opung yang diiringi dengan air mata. Aku tahu, aku telah membuat dirinya bangga. Dan inilah langkah awal aku untuk meraih prestasi lainnya. Dan yang menjadi cambuk, adalah saat aku mengikuti The Most Man International Indonesia,” ungkapnya.

Ya, ajang Male Peagent ini membuat dirinya harus belajar berbagai hal, salah satunya adalah bagaimana menjaga diri dan hati dan bersosialisasi dengan berbagai hal dalam hidup ini. Karena tidak bisa dipungkiri, para peserta lainnya dalam ajang ini adalah pria yang berbakat dan memiliki prestasi melebihi dirinya.

Walau sempat merasa minder, tetapi Lian mampu mengalahkan rasa kurang percaya dirinya tersebut dengan tekad yang sudah bulat dalam dirinya. Baginya, ajang ini bukan hanya untuk menaikkan nama saja, tetapi lebih dari itu, yaitu memperkenalkan kota kelahirannya, yaitu Pematangsiantar.

“Aku merasakan kasih sayang yang tulus di sana. Aku menjadi Paskibraka pada 2007 yang lalu juga karena Pematangsiantar. Selain alasan pribadi tersebut, saat ini Pematangsiantar telah berkembang menjadi salah satu tolak ukur pendidikan di Sumatera Utara. Dan aku bangga menjadi orang yang lahir dan besar di sana,” lanjutnya.

Lian juga ingin menjadi pioner bagi pemuda di Pematangsiantar, bahwa banyak bakat dan talenta yang ada di kota terbesar kedua di Sumatera Utara ini.

Dari ajang The Most Man International Indonesia ini pula, kini Lian telah memiliki berbagai prestasi, seperti tampil dalam Man Fashion Style 2021 di Surabaya, Jember Fashion Society 2021 di Jember, dan Surabaya Fashion Week 2021. Bahkan, berkat dari ajang ini, Lian berpastisipasi menjadi designer pada Mucha X Lian di Jember Fashion Society 2021.

“Dan satu lagi, visi misi The Most Man International Indonesia sangat cocok denganku. The Most Man International ini konsen pada wisata yang cocok dengan hobiku travelling, dan mengurangi polusi plastik yang cocok dengan hidup sehat yang mulai saya terapkan,” tutupnya. (ram)

Parulian Simanungkalit

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Tumbuh dan besar tanpa kasih orang tua tidak membuat dirinya menjadi sosok yang minder. Sebaliknya, bertambahnya umur membuat dirinya terus memupuk rasa percaya diri dengan tujuan untuk menjadikan dirinya berprestasi dalam bidang yang digelutinya. Dan rasa percaya diri inipula yang mengantarkan Parulian Simanungkalit menjadi Grand Finalis pada ajang Male Peagent The Most Man International Indonesia 2021.

“Kekurangan dalam satu sisi hidup tidak harus membuat kita terpuruk dan menyalahkan nasib. Sebaliknya, kita harus bangkit untuk membuat kita melupakan apa yang menjadi kekurangan kita,” ujar pria kelahiran 31 Maret 1990 ini.

Lian, panggilan akrabnya mengakui bukan hal yang mudah untuk mewujudkan prestasi tersebut dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Tetapi, dukungan dari orang yang menyayanginya dengan tulus, yaitu opung (nenek, red) dan adiknya membuat diri Lian mulai menorehkan prestasi, seperti menjadi anggota Paskibraka Indonesia Pematangsiantar 2007.

“Aku hanya dibesarkan oleh opung, dengan segala keterbatasan biaya dan lainnya. Dan saat aku terpilih menjadi Paskibraka Indonesia Kota Pematangsiantar 2007, aku melihat senyum opung yang diiringi dengan air mata. Aku tahu, aku telah membuat dirinya bangga. Dan inilah langkah awal aku untuk meraih prestasi lainnya. Dan yang menjadi cambuk, adalah saat aku mengikuti The Most Man International Indonesia,” ungkapnya.

Ya, ajang Male Peagent ini membuat dirinya harus belajar berbagai hal, salah satunya adalah bagaimana menjaga diri dan hati dan bersosialisasi dengan berbagai hal dalam hidup ini. Karena tidak bisa dipungkiri, para peserta lainnya dalam ajang ini adalah pria yang berbakat dan memiliki prestasi melebihi dirinya.

Walau sempat merasa minder, tetapi Lian mampu mengalahkan rasa kurang percaya dirinya tersebut dengan tekad yang sudah bulat dalam dirinya. Baginya, ajang ini bukan hanya untuk menaikkan nama saja, tetapi lebih dari itu, yaitu memperkenalkan kota kelahirannya, yaitu Pematangsiantar.

“Aku merasakan kasih sayang yang tulus di sana. Aku menjadi Paskibraka pada 2007 yang lalu juga karena Pematangsiantar. Selain alasan pribadi tersebut, saat ini Pematangsiantar telah berkembang menjadi salah satu tolak ukur pendidikan di Sumatera Utara. Dan aku bangga menjadi orang yang lahir dan besar di sana,” lanjutnya.

Lian juga ingin menjadi pioner bagi pemuda di Pematangsiantar, bahwa banyak bakat dan talenta yang ada di kota terbesar kedua di Sumatera Utara ini.

Dari ajang The Most Man International Indonesia ini pula, kini Lian telah memiliki berbagai prestasi, seperti tampil dalam Man Fashion Style 2021 di Surabaya, Jember Fashion Society 2021 di Jember, dan Surabaya Fashion Week 2021. Bahkan, berkat dari ajang ini, Lian berpastisipasi menjadi designer pada Mucha X Lian di Jember Fashion Society 2021.

“Dan satu lagi, visi misi The Most Man International Indonesia sangat cocok denganku. The Most Man International ini konsen pada wisata yang cocok dengan hobiku travelling, dan mengurangi polusi plastik yang cocok dengan hidup sehat yang mulai saya terapkan,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/