***
Lalu, apakah Zetizen akan melibatkan digital? Terus terang kalau Anda mau cek, ada yang namanya Zetizen.com. Dan maaf, kalau usia Anda di atas 20 tahun, Anda tidak bisa berinteraksi di dalamnya. Dan kalau masih remaja, lalu nanti berulang tahun ke-21, maka hak-hak Anda untuk berinteraksi juga akan didepak.
Secara fisik, Zetizen juga tidak hanya terbit di Jawa Pos. Zetizen juga memaksa koran-koran lain di Jawa Pos Group untuk menggantikan halaman-halaman anak muda yang mereka miliki. Padahal, banyak juga yang terbilang sukses di wilayah masing-masing.
Mulai Senin lalu (7 Maret 2016), puluhan koran di Jawa Pos Group serentak mengaktifkan Zetizen. Mewakili 34 provinsi dari Aceh sampai Papua.
Apalagi? Hmmm… Mungkin sudah waktunya saya berhenti menjelaskan. Kalau terlalu panjang dan rumit, akan muncul semakin banyak pertanyaan yang tidak karuan. Lebih baik berhenti seperti sekarang, karena hanya akan menimbulkan pertanyaan “Setelah ini apa?”.
Apa pun yang Anda pikirkan, kami kira-kira sudah satu atau dua langkah di depannya. Ke mana arah yang Anda bayangkan, kami mungkin sudah beberapa kali belok, dan sudah bersiap menghadapi tikungan-tikungan tajam dan zig-zag di depan.
Lagipula, Zetizen bukan untuk generasi saya (X). Bukan untuk generasi setelah saya (Y). Zetizen adalah untuk generasi anak muda terbaru, dikerjakan oleh anak muda generasi terbaru, disetiri oleh anak muda generasi terbaru.
Pada 2000, tidak pernah terbayang DetEksi dan halaman anak muda bisa menghiasi begitu banyak koran di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Tak sabar rasanya melihat asyiknya Zetizen dalam tahun-tahun ke depan…
Dan percayalah, kami (tim kami) sudah menyiapkan banyak program asyik dalam beberapa bulan ke depan. Ikuti terus Zetizen di koran-koran Jawa Pos Group, atau di Zetizen.com. Kecuali kalau Anda sudah tergolong terlalu tua… (*)