30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Naik Daun

Kata orang, makin tinggi posisi maka makin banyak angin. Mungkin itulah sebab muncul istilah naik daun. Sesuatu yang berada di daun tentunya ada di tempat yang tinggi bukan? Dengan kata lain, naik daun memiliki lawan yang namanya angin. Dan, angin itu bisa menjatuhkan sesuatu yang berada di atas daun.

Maka, siapapun yang lagi naik daun harus hati-hati terjatuh!

Kalimat pembuka ini sengaja saya tuliskan untuk merespon pihak-pihak yang lagi naik daun belakangan ini. Misalnya, pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo dan pemain Barcelona Lionel Messi. Kedua megabintang ini kan ceritanya sedang naik daun. Ya, siapa yang bisa membantah kalau kedua pemain tersebut adalah pemain terbaik dunia. Masing-masing dari mereka selalu membawa timnya berprestasi. Tidak itu saja, secara pribadi, mereka berdua pun terus menorehkan rekor. Hal ini semakin terlihat pada laga El Clasico beberapa hari lalu. Keduanya sama-sama mencetak dua gol. Keduanya sama-sama mencetak rekor. Ronaldo mencetak rekor sebagai pemain yang mampu menciptakan enam gol dalam laga Madrid versus Barcelona secara berturut. Sementara Messi, menjadi pencetak kedua terbanyak dalam sejarah El Clasico. Intinya, kedua pemain memang sedang di atas angin atawa naik daun.

Kenyataan itu tentunya harus disikapi dengan benar oleh kedua pemain. Seperti kalimat awal tadi, makin tinggi posisi maka makin banyak angin. Angin yang dimaksud — saking banyaknya — bisa beragam; bisa cedera, bisa masalah pribadi yang menyebabkan kemunduran prestasi, dan sebagainya. Intinya, angin-angin tadi bisa menghancurkan kemampuan mereka.

Memang, Ronaldo dan Messi sudah cukup lama membintang. Sejak di Manchester United, Ronaldo telah begitu banyak menorehkan prestasi. Begitupun Messi, sejak bergabung dengan Barcelona senior, dia terus mencetak kekaguman teman maupun lawan. Tapi, coba perhatikan lebih dalam, keduanya pun sempat terjatuh. Baik Ronaldo dan Messi sama-sama pernah cedera dan sama-sama tak maksimal dalam pertandingan. Ya, itulah angin tadi. Beruntung, sebagai profesional, keduanya mampu bangkit; setiap terjatuh, keduanya tidak mengalami waktu yang lama untuk kembali bangkit. Hebat!

Terlepas soal aktor lapangan hijau dunia itu, di Indonesia, soal naik daun ini kini mengarah ke sebuah lembaga. Adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang berada di atas angin. Semua bersebab pada pidato Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang berpihak pada mereka terkait kisruh dengan Polri.

Pertanyaanya, bisakah KPK bertahan saat naik daun begini? Angin tentunya akan lebih kencang. Beberapa orang optimis karena persis dengan Ronaldo dan Messi, KPK pun sudah sering jatuh tapi mampu bangkit dan naik daun lagi.

Ya, banyak harapan pada KPK untuk segera menuntaskan apa yang belum dituntaskan. Nah, kini karena dia berada di atas daun, maka posisinya gampang terlihat; dia berada di atas. Jadi, sesuatu yang selama ini tak terlihat, setelah naik daun akan semakin terlihat. Kasus yang belum tuntas harus segera dituntaskan.

Seakan menyadari posisi itu, KPK melalui ketuanya, Abraham Samad, langsung memberikan pernyataan. Mereka akan memberikan kejutan dalam waktu terdekat. Tidak, mereka tidak berbicara soal kasus pengadaan simulator SIM yang membuat mereka dan Polri memanas. Mereka akan mengumumkan tersangka baru dalam kasus Hambalang!

Tentunya hal ini sangat dinanti mengingat yang terlibat dalam kasus itu adalah tokoh-tokoh besar. Siapa tersangka berikutnya? “Mungkin yang ada dalam pikiran kalian akan terjadi,” begitu kata Abraham dalam wawancaranya dengan media di Jakarta.
Wow, benarkah?

Lalu bagaimana dengan kasus Century? Adakah itu akan terus digarap? Ternyata tidak ada pembicaraan ke sana. Lalu, bagaimana dengan kasus simulator tadi? “Kami akan selesaikan dengan cara yang beradab serta seadil-adilnya,” jawab Abraham.
Hm, terserahlah. Kini KPK memang sedang berada di atas angin atau naik daun. Angin pasti kencang menerpa. Sekuat apakah mereka bisa bertahan seperti Ronaldo dan Messi? Jujur, saya belum bisa menjawabnya. (*)

Kata orang, makin tinggi posisi maka makin banyak angin. Mungkin itulah sebab muncul istilah naik daun. Sesuatu yang berada di daun tentunya ada di tempat yang tinggi bukan? Dengan kata lain, naik daun memiliki lawan yang namanya angin. Dan, angin itu bisa menjatuhkan sesuatu yang berada di atas daun.

Maka, siapapun yang lagi naik daun harus hati-hati terjatuh!

Kalimat pembuka ini sengaja saya tuliskan untuk merespon pihak-pihak yang lagi naik daun belakangan ini. Misalnya, pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo dan pemain Barcelona Lionel Messi. Kedua megabintang ini kan ceritanya sedang naik daun. Ya, siapa yang bisa membantah kalau kedua pemain tersebut adalah pemain terbaik dunia. Masing-masing dari mereka selalu membawa timnya berprestasi. Tidak itu saja, secara pribadi, mereka berdua pun terus menorehkan rekor. Hal ini semakin terlihat pada laga El Clasico beberapa hari lalu. Keduanya sama-sama mencetak dua gol. Keduanya sama-sama mencetak rekor. Ronaldo mencetak rekor sebagai pemain yang mampu menciptakan enam gol dalam laga Madrid versus Barcelona secara berturut. Sementara Messi, menjadi pencetak kedua terbanyak dalam sejarah El Clasico. Intinya, kedua pemain memang sedang di atas angin atawa naik daun.

Kenyataan itu tentunya harus disikapi dengan benar oleh kedua pemain. Seperti kalimat awal tadi, makin tinggi posisi maka makin banyak angin. Angin yang dimaksud — saking banyaknya — bisa beragam; bisa cedera, bisa masalah pribadi yang menyebabkan kemunduran prestasi, dan sebagainya. Intinya, angin-angin tadi bisa menghancurkan kemampuan mereka.

Memang, Ronaldo dan Messi sudah cukup lama membintang. Sejak di Manchester United, Ronaldo telah begitu banyak menorehkan prestasi. Begitupun Messi, sejak bergabung dengan Barcelona senior, dia terus mencetak kekaguman teman maupun lawan. Tapi, coba perhatikan lebih dalam, keduanya pun sempat terjatuh. Baik Ronaldo dan Messi sama-sama pernah cedera dan sama-sama tak maksimal dalam pertandingan. Ya, itulah angin tadi. Beruntung, sebagai profesional, keduanya mampu bangkit; setiap terjatuh, keduanya tidak mengalami waktu yang lama untuk kembali bangkit. Hebat!

Terlepas soal aktor lapangan hijau dunia itu, di Indonesia, soal naik daun ini kini mengarah ke sebuah lembaga. Adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang berada di atas angin. Semua bersebab pada pidato Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang berpihak pada mereka terkait kisruh dengan Polri.

Pertanyaanya, bisakah KPK bertahan saat naik daun begini? Angin tentunya akan lebih kencang. Beberapa orang optimis karena persis dengan Ronaldo dan Messi, KPK pun sudah sering jatuh tapi mampu bangkit dan naik daun lagi.

Ya, banyak harapan pada KPK untuk segera menuntaskan apa yang belum dituntaskan. Nah, kini karena dia berada di atas daun, maka posisinya gampang terlihat; dia berada di atas. Jadi, sesuatu yang selama ini tak terlihat, setelah naik daun akan semakin terlihat. Kasus yang belum tuntas harus segera dituntaskan.

Seakan menyadari posisi itu, KPK melalui ketuanya, Abraham Samad, langsung memberikan pernyataan. Mereka akan memberikan kejutan dalam waktu terdekat. Tidak, mereka tidak berbicara soal kasus pengadaan simulator SIM yang membuat mereka dan Polri memanas. Mereka akan mengumumkan tersangka baru dalam kasus Hambalang!

Tentunya hal ini sangat dinanti mengingat yang terlibat dalam kasus itu adalah tokoh-tokoh besar. Siapa tersangka berikutnya? “Mungkin yang ada dalam pikiran kalian akan terjadi,” begitu kata Abraham dalam wawancaranya dengan media di Jakarta.
Wow, benarkah?

Lalu bagaimana dengan kasus Century? Adakah itu akan terus digarap? Ternyata tidak ada pembicaraan ke sana. Lalu, bagaimana dengan kasus simulator tadi? “Kami akan selesaikan dengan cara yang beradab serta seadil-adilnya,” jawab Abraham.
Hm, terserahlah. Kini KPK memang sedang berada di atas angin atau naik daun. Angin pasti kencang menerpa. Sekuat apakah mereka bisa bertahan seperti Ronaldo dan Messi? Jujur, saya belum bisa menjawabnya. (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/