27 C
Medan
Saturday, December 21, 2024
spot_img

Cantik vs Baik

Tanggal cantik. Hari baik. Adakah orang yang tidak ingin memanfaatkan hal itu? Hm, tampaknya semua sepakat ingin memanfaatkan itu sebagai momen penting. Ya, meski tanggal cantik tak selalu hari baik dan hari baik pun tak selalu tanggal cantik.

Ini soal angka 12-12-12 yang hadir kemarin. Angka cantik ini cukup banyak diperbicangkan. Setidaknya, angka itu adalah angka terakhir yang bisa senada dalam hitungan kalender. Untuk tanggal dan tahun memang bukan yang terakhir karena tanggal berakhir dengan angka 31 dan tahun belum ada yang tahu sampai kapan berakhir. Namun, untuk bulan, 12 adalah yang terakhir bukan? Maka tidak akan ada angka 13-13-13 atau 14-14-14 dan seterusnya bukan? Artinya, angka 12-12-12 memang cantik.

Makin diperbincangkan angka 12-12-12 itu ternyata bukan hanya soal cantik, tapi karena dihubungkan dengan akhir zaman. Adalah ramalan yang mengatakan pada tanggal itu akan terjadi kiamat. isu yang sama persis ketika muncul tanggal 09-09-09, 10-10-10, dan 11-11-11. Tapi, 12-12-12 lebih seram karena didukung oleh beberapa film, bahkan ada yang sempat box office.

Terlepas dari kiamat atau tidak (setidaknya belum kiamat hingga hari ini), angka 12-12-12 tadi tetap saja dianggap cantik oleh warga. Seperti tak peduli dengan isu kiamat, di Medan, kemarin ada 104 lebih pasangan yang nikah, banyak juga bayi yang lahir secara sesar. Artinya, tanggal itu memang dijadikan momen penting.

Tapi, apakah tanggal itu juga hari baik? Ternyata tidak. Menurut kalaender Jawa, tanggal ini masuk dalam bulan Suro. Artinya, menikah di bulan Suro menurut orang Jawa tak baik. Pasalnya, bulan itu dianggap bulan ‘panas’. “Kalau kami suku Jawa menganggap bulan Suro itu merupakan bulan bersuci diri dan tidak ada kegiatan yang namanya pesta, membangun rumah baru atau kesenangan lainnya,” ungkap Eko Syahputra, seorang warga Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu.

Dan, ungkapan ini didukung data dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rantau Utara. “Selama Desember sampai sekarang, baru 12 orang yang menikah. Kalau hari ini hanya satu pasangan,” jelas seorang staf di KUA itu.

Apa yang saya kutip dari berita reporter Sumut Pos di Labuhanbatu itu ingin menunjukkan bahwa tidak selamanya tanggal cantik yang dicari. Hari baik bisa menentukan juga. Apalagi mereka orang Jawa memang cenderung lebih memandang hari baik dibanding tanggal cantik. Khusus 12-12-12, setelah saya cek di Primbon.com statusnya: Rabu Kliwon, Tgl. 12 Desember 2012. Nuju Padu: BURUK, Jumpa Sengketa, Tidak Ada Titik Temu. Fiuh, siapa yang berani menikah di hari yang diramalkan primbon seperti itu?

Begitulah, semua ini kan kembali pada masing-masing orang. Ya, ada yang minat dengan tanggal cantik, maka 12-12-12 adalah pilihan paling keren. Sementara yang suka hari baik, 12-12-12 adalah yang terburuk. Bukankah begitu? (*)

Tanggal cantik. Hari baik. Adakah orang yang tidak ingin memanfaatkan hal itu? Hm, tampaknya semua sepakat ingin memanfaatkan itu sebagai momen penting. Ya, meski tanggal cantik tak selalu hari baik dan hari baik pun tak selalu tanggal cantik.

Ini soal angka 12-12-12 yang hadir kemarin. Angka cantik ini cukup banyak diperbicangkan. Setidaknya, angka itu adalah angka terakhir yang bisa senada dalam hitungan kalender. Untuk tanggal dan tahun memang bukan yang terakhir karena tanggal berakhir dengan angka 31 dan tahun belum ada yang tahu sampai kapan berakhir. Namun, untuk bulan, 12 adalah yang terakhir bukan? Maka tidak akan ada angka 13-13-13 atau 14-14-14 dan seterusnya bukan? Artinya, angka 12-12-12 memang cantik.

Makin diperbincangkan angka 12-12-12 itu ternyata bukan hanya soal cantik, tapi karena dihubungkan dengan akhir zaman. Adalah ramalan yang mengatakan pada tanggal itu akan terjadi kiamat. isu yang sama persis ketika muncul tanggal 09-09-09, 10-10-10, dan 11-11-11. Tapi, 12-12-12 lebih seram karena didukung oleh beberapa film, bahkan ada yang sempat box office.

Terlepas dari kiamat atau tidak (setidaknya belum kiamat hingga hari ini), angka 12-12-12 tadi tetap saja dianggap cantik oleh warga. Seperti tak peduli dengan isu kiamat, di Medan, kemarin ada 104 lebih pasangan yang nikah, banyak juga bayi yang lahir secara sesar. Artinya, tanggal itu memang dijadikan momen penting.

Tapi, apakah tanggal itu juga hari baik? Ternyata tidak. Menurut kalaender Jawa, tanggal ini masuk dalam bulan Suro. Artinya, menikah di bulan Suro menurut orang Jawa tak baik. Pasalnya, bulan itu dianggap bulan ‘panas’. “Kalau kami suku Jawa menganggap bulan Suro itu merupakan bulan bersuci diri dan tidak ada kegiatan yang namanya pesta, membangun rumah baru atau kesenangan lainnya,” ungkap Eko Syahputra, seorang warga Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu.

Dan, ungkapan ini didukung data dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rantau Utara. “Selama Desember sampai sekarang, baru 12 orang yang menikah. Kalau hari ini hanya satu pasangan,” jelas seorang staf di KUA itu.

Apa yang saya kutip dari berita reporter Sumut Pos di Labuhanbatu itu ingin menunjukkan bahwa tidak selamanya tanggal cantik yang dicari. Hari baik bisa menentukan juga. Apalagi mereka orang Jawa memang cenderung lebih memandang hari baik dibanding tanggal cantik. Khusus 12-12-12, setelah saya cek di Primbon.com statusnya: Rabu Kliwon, Tgl. 12 Desember 2012. Nuju Padu: BURUK, Jumpa Sengketa, Tidak Ada Titik Temu. Fiuh, siapa yang berani menikah di hari yang diramalkan primbon seperti itu?

Begitulah, semua ini kan kembali pada masing-masing orang. Ya, ada yang minat dengan tanggal cantik, maka 12-12-12 adalah pilihan paling keren. Sementara yang suka hari baik, 12-12-12 adalah yang terburuk. Bukankah begitu? (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru