Awal tahun 2016, saya sempat menonton lomba pembuka di Australia. Rosberg menang dengan meyakinkan. Dalam analisis lomba, saya menulis bahwa itu pertanda Rosberg bakal menjadi juara dunia. Bukan karena sok pintar atau karena dapat ”ilham” spesial. Melainkan karena statistik memang menunjukkan bahwa kans pemenang lomba perdana untuk jadi champion lebih besar.
Lomba demi lomba dia menangi. Namun, momentum lantas berubah, giliran rekan setimnya –yang memang dianggap lebih berbakat– yang menang terus.
Memasuki lomba penutup di Abu Dhabi, posisi Rosberg agak terancam. Dia harus finis minimal di urutan ketiga untuk menjadi juara dunia. Lewis Hamilton, rekannya, wajib menang.
Wow, sepuluh putaran terakhir lomba benar-benar mendebarkan. Hamilton tampil agak ”nakal”, sengaja melamban supaya Rosberg di belakangnya ikut tertahan. Harapan Hamilton, Rosberg bakal disalip dua pembalap lain yang juga menempel di belakang.
Rosberg begitu tenang. Tidak panik. Tidak gegabah.
Di garis finis, Hamilton menang, Rosberg kedua.
Rosberg world champion.
Saat itu, saat mata agak mengantuk, saya langsung memiliki respect yang lebih tinggi kepada Nico Rosberg. Ini orang tidak aneh-aneh, tapi mampu menunjukkan ”dingin”-nya seorang champion.
Apa yang terjadi setelah itu justru membuat saya lebih menyukainya lagi. Bahkan jadi ikut menyukai ayahnya, Keke. Padahal, meski saya bukan lagi anak muda, zaman Keke itu zaman yang lebih baheula lagi.
Sebuah video yang diunggah Nico Rosberg via Twitter yang melumatkan hati saya. Dengan judul yang sangat simpel tapi dahsyat: Danke Mama und Papa.
Silakan cari, gampang kok. Panjangnya lima menit, tapi setiap detiknya menyentuh…
Di dalamnya, Nico Rosberg menunjukkan video saat dirinya masih kecil, belum sampai sepuluh tahun. Dia berlatih go-kart, dipandu dan dimekaniki sendiri oleh Keke. Bahkan, Keke mengisikan bahan bakar, mencatat waktu pakai stopwatch, mengelap go-kart supaya bersih, membantu memasang serta melepas helm, membantu mengusap wajah Nico setelah latihan, dan lain sebagainya.
Nico benar-benar terlihat imut.
Keke benar-benar terlihat seperti seorang ayah.
Pas banget dengan lagu Thinking Out Loud-nya Ed Sheeran…
So sweet…