Saat lomba di Abu Dhabi itu, Keke Rosberg tidak menonton langsung di sirkuit. Dia berada di kawasan tersebut, tapi sejak awal pekan menjaga jarak dari sang anak.
Alasannya, dia tidak ingin mengganggu sang anak. Dia tidak ingin menarik perhatian dari sang anak. Sebab, dia sadar betul bahwa media akan terus memburu setiap gerakan, ekspresi, dan komentarnya. Dia memberi tahu Nico soal itu. Jadi, Nico tahu bahwa sang ayah ada tidak jauh, tapi tidak mau mengganggu di lintasan.
Keke menonton lomba mendebarkan itu di rumah seorang teman. Dia baru melaju ke sirkuit setelah lomba, menemui dan memeluk sang anak sekitar satu jam setelah finis.
Setelah itu, baru dia mau bicara kepada media.
Dan semua baru sadar bahwa itu sebenarnya kali pertama dia banyak bicara di media sejak 2010!
Pada intinya, sejak anaknya mulai naik kelas di F1, dia mencoba menjauh. ”Sudah waktunya bagi saya untuk melangkah mundur,” ucapnya.
Keke mengaku, ke depan dirinya tidak akan mengubah sikap itu. Dia sebisanya akan mencoba untuk tidak mengganggu Nico Rosberg di sirkuit atau di mata publik. ”Saya sudah terbiasa dengan ini. Tugas saya adalah mendukungnya secara privat,” ungkapnya.
Bayangkan, seorang mantan juara dunia yang anaknya sekarang juga menjadi juara dunia memilih untuk menghindari sorotan!
Salut kepada Keke Rosberg!
Jangankan pembalap kelas dunia, di kehidupan sehari-hari saja mungkin jarang ada ayah seperti itu. Sebagai salah satu di antara sekian banyak second generation, saya tahu betul ada banyak teman saya yang sampai sukses pun masih terus ”diganggu” orang tuanya…
Setelah membaca komentar itu, saya langsung mengecek koleksi miniatur F1 saya, yang jumlahnya ribuan. Memastikan bahwa saya sudah punya replika mobil Keke Rosberg…
***
Respect terhadap Nico Rosberg ternyata masih bisa bertambah sehari kemudian.
Pagi setelah lomba, muncul gambar Nico Rosberg berjalan bergandengan dengan istri dan anaknya. Bunyi komentar Rosberg, ”Perlahan menyadari apa yang telah terjadi kemarin. Ternyata sekarang saya sudah berhasil meraih trofi ketiga…”
Gelar juara dunia itu adalah trofi ketiga setelah sang istri dan sang anak…
So sweet… (*)