28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tujuh Anggota Paskibra Tewas

SIMALUNGUN-Bus Koperasi Diori BB 7663 FA terjun ke jurang di Nagori Pondok Bulu Kecamatan Dolog Panribuan, Kamis (28/2) pukul 17.00 WIB. Akibatnya insiden kecelakaan itu, 7 orang pelajar SMA yang merupakan pasukan pengibar bendera (Paskibra) asal Siantar tewas, termasuk sopir. Selain itu, 17 siswa lainnya luka-luka.

KORBAN: Seorang bapak menangisi jenazah anaknya  Kamar Mayat RSU Djasamen Saragih, Kota Siantar, Kamis (28/2).  //RANO/METRO SIANTAR/smg
KORBAN: Seorang bapak menangisi jenazah anaknya di Kamar Mayat RSU Djasamen Saragih, Kota Siantar, Kamis (28/2). //RANO/METRO SIANTAR/smg

Bus tersebut merupakan rombongan para pelajar SMA Kota Siantar dengan jumlah 30 orang penumpang untuk latihan paskibra di Balai Diklat Kehutanan Kecamatan Dolog Panribuan, Kabupaten Simalungun. Rombongan yang tergabung dari Beberapa SMA di Kota Siantar itu diberangkatkan dari Lapangan H Adam Malik Siantar.

Saat di perjalanan menuju arah Parapat , tepatnya di jalan umum alternatif Km 5 jurusan Siantar-Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu, tepatnya di jalan dengan tikungan ke kanan ditambah hujan sedang turun, Humisar Marpaung (48) selaku sopir kehilangan keseimbangan.

Akibatnya bus menabrak jembatan hingga terjun ke jurang dan masuk ke dalam sungai yang dalamnya sekitar 5 meter.  Atas peristiwa tersebut, sementara diketahui ada 7 orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka. Para korban tewas tersebut satu per satu dibawa oleh keluarga masing-masing dari ruang Jenazah RS Djasamen Saragih, Kamis malam. Sementara itu korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit swasta di Kota Siantar.  Hingga tadi malam, ratusan keluarga korban, siswa SMA yang kecelakaan masih berada di RSU Djasamen Saragih.

Pihak kepolisian saat ini masih melakukan evakuasi mobil. Beberapa informasi yang dihimpun Metro Siantar (grup Sumut Pos), masih ada beberapa penumpang yang belum dievakuasi dari lokasi dan kondisinya belum bisa dipastikan.

Data korban tewas yang terhimpun adalah Masnaila siswa SMAN 1, Ananda Anisa Roza siswa SMAN 4, Jumaida br Lubis siswa SMAN 4, Nabila siswa SMAN 4, Gusti Ayu siswa SMAN 4, Okdri siswa SMAN 1 dan terakhir sopir bernama Humisar Marpaung (48) warga Jalan Tentram Ujung, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara.

Andreas 17 Siswa SMAN IV,  korban yang selamat sempat meragukan kemampuan bus yang dinaikinya. “Baru aku mau bilang sama sopirnya mobilnya langsung masuk jurang. Kepalaku terantuk bangku, terus kami terbalik-balik, abis itu aku tidak ingat lagi. Aku baru sadar saat aku ditolong orang,” jelasnya. (pra/mag-10/smg)

SIMALUNGUN-Bus Koperasi Diori BB 7663 FA terjun ke jurang di Nagori Pondok Bulu Kecamatan Dolog Panribuan, Kamis (28/2) pukul 17.00 WIB. Akibatnya insiden kecelakaan itu, 7 orang pelajar SMA yang merupakan pasukan pengibar bendera (Paskibra) asal Siantar tewas, termasuk sopir. Selain itu, 17 siswa lainnya luka-luka.

KORBAN: Seorang bapak menangisi jenazah anaknya  Kamar Mayat RSU Djasamen Saragih, Kota Siantar, Kamis (28/2).  //RANO/METRO SIANTAR/smg
KORBAN: Seorang bapak menangisi jenazah anaknya di Kamar Mayat RSU Djasamen Saragih, Kota Siantar, Kamis (28/2). //RANO/METRO SIANTAR/smg

Bus tersebut merupakan rombongan para pelajar SMA Kota Siantar dengan jumlah 30 orang penumpang untuk latihan paskibra di Balai Diklat Kehutanan Kecamatan Dolog Panribuan, Kabupaten Simalungun. Rombongan yang tergabung dari Beberapa SMA di Kota Siantar itu diberangkatkan dari Lapangan H Adam Malik Siantar.

Saat di perjalanan menuju arah Parapat , tepatnya di jalan umum alternatif Km 5 jurusan Siantar-Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu, tepatnya di jalan dengan tikungan ke kanan ditambah hujan sedang turun, Humisar Marpaung (48) selaku sopir kehilangan keseimbangan.

Akibatnya bus menabrak jembatan hingga terjun ke jurang dan masuk ke dalam sungai yang dalamnya sekitar 5 meter.  Atas peristiwa tersebut, sementara diketahui ada 7 orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka. Para korban tewas tersebut satu per satu dibawa oleh keluarga masing-masing dari ruang Jenazah RS Djasamen Saragih, Kamis malam. Sementara itu korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit swasta di Kota Siantar.  Hingga tadi malam, ratusan keluarga korban, siswa SMA yang kecelakaan masih berada di RSU Djasamen Saragih.

Pihak kepolisian saat ini masih melakukan evakuasi mobil. Beberapa informasi yang dihimpun Metro Siantar (grup Sumut Pos), masih ada beberapa penumpang yang belum dievakuasi dari lokasi dan kondisinya belum bisa dipastikan.

Data korban tewas yang terhimpun adalah Masnaila siswa SMAN 1, Ananda Anisa Roza siswa SMAN 4, Jumaida br Lubis siswa SMAN 4, Nabila siswa SMAN 4, Gusti Ayu siswa SMAN 4, Okdri siswa SMAN 1 dan terakhir sopir bernama Humisar Marpaung (48) warga Jalan Tentram Ujung, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara.

Andreas 17 Siswa SMAN IV,  korban yang selamat sempat meragukan kemampuan bus yang dinaikinya. “Baru aku mau bilang sama sopirnya mobilnya langsung masuk jurang. Kepalaku terantuk bangku, terus kami terbalik-balik, abis itu aku tidak ingat lagi. Aku baru sadar saat aku ditolong orang,” jelasnya. (pra/mag-10/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/