KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus meledaknya terowongan PLTA yang dikerjakan PT. Wampu Elektric Power (WEP) hingga menewaskan 6 pekerja dan 7 lainnya menderita luka bakar serius, terus diselidiki polisi. Senin (29/2) siang, penyidik memeriksa 3 bos perusahaan raksasa asal Korea Selatan itu.
Mr. Im Hung Sun (Civil Engineering) PT Posco Engineering Indonesia, Mr. Kim Son Ho (manager) dan Mr. Ju tiba di Polres Karo sekira pukul 10.00 WIB. Ketiganya bergantian memasuki ruangan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) untuk diperiksa selama tiga jam lebih.
Sebelumnya Polres Karo juga sudah memeriksa beberapa orang pekerja di antaranya Mariel Girsang (24), Diki Ashari Margolang (28), Irwanda Paulus Ginting (26), Agus Muharram (34) dan Mr Im Hung Sun (46).
“Kami dipanggil untuk dimintai keterangan, terkait insiden itu. Dari jam 10.00 WIB kami diperiksa secara bergantian,” ujar Mr. Im Hung Sun, Senin (29/2) usai pemeriksaan dengan terbata-bata kepada wartawan.
Sementara Kasat Reksrim Polres Karo AKP Martua Manik belum bisa memberikan keterangan terkait pemeriksaan beberapa orang saksi termasuk ketiga pimpinan perusahan itu. “Pihak kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyelidikan (pemeriksaan saksi),” ujarnya singkat melalui telepon seluler sembari mengarahkan wartawan untuk konfirmasi ke Bagian Humas Polres.
Pantauan wartawan, Mr. Im Hung Sun sempat berada beberapa saat di ruangan Kasat Reskrim. Entah apa yang mereka bicarakan. Mr. Im Hung Sun memakai kaos liris merah putih hitam dibaluti jaket biru celana hitam, Mr Kim memakai kaos oblong warna merah sedangkan Mr.Ju memakai kemeja kotak-kotak. Seperti diketahui, kasus meledaknya terowongan PLTA di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Rabu (24/2) lalu itu menjadi perhatian masyarakat. Sebab perusahan tersebut terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut, bahkan proyek PLTA itu masih ilegal. (cr7/cr9/deo)
KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus meledaknya terowongan PLTA yang dikerjakan PT. Wampu Elektric Power (WEP) hingga menewaskan 6 pekerja dan 7 lainnya menderita luka bakar serius, terus diselidiki polisi. Senin (29/2) siang, penyidik memeriksa 3 bos perusahaan raksasa asal Korea Selatan itu.
Mr. Im Hung Sun (Civil Engineering) PT Posco Engineering Indonesia, Mr. Kim Son Ho (manager) dan Mr. Ju tiba di Polres Karo sekira pukul 10.00 WIB. Ketiganya bergantian memasuki ruangan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) untuk diperiksa selama tiga jam lebih.
Sebelumnya Polres Karo juga sudah memeriksa beberapa orang pekerja di antaranya Mariel Girsang (24), Diki Ashari Margolang (28), Irwanda Paulus Ginting (26), Agus Muharram (34) dan Mr Im Hung Sun (46).
“Kami dipanggil untuk dimintai keterangan, terkait insiden itu. Dari jam 10.00 WIB kami diperiksa secara bergantian,” ujar Mr. Im Hung Sun, Senin (29/2) usai pemeriksaan dengan terbata-bata kepada wartawan.
Sementara Kasat Reksrim Polres Karo AKP Martua Manik belum bisa memberikan keterangan terkait pemeriksaan beberapa orang saksi termasuk ketiga pimpinan perusahan itu. “Pihak kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyelidikan (pemeriksaan saksi),” ujarnya singkat melalui telepon seluler sembari mengarahkan wartawan untuk konfirmasi ke Bagian Humas Polres.
Pantauan wartawan, Mr. Im Hung Sun sempat berada beberapa saat di ruangan Kasat Reskrim. Entah apa yang mereka bicarakan. Mr. Im Hung Sun memakai kaos liris merah putih hitam dibaluti jaket biru celana hitam, Mr Kim memakai kaos oblong warna merah sedangkan Mr.Ju memakai kemeja kotak-kotak. Seperti diketahui, kasus meledaknya terowongan PLTA di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo, Rabu (24/2) lalu itu menjadi perhatian masyarakat. Sebab perusahan tersebut terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut, bahkan proyek PLTA itu masih ilegal. (cr7/cr9/deo)