25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Lima Hari Dirawat, Seorang Pekerja Luka Bakar Meninggal

Foto: Pardi/PM Mahrizal Yunus, salah satu korban luka ledakan terowongan pembangunan PLTA PT WEP, masih dirawat intensif di RS Efarina Etaham Kabanjahe. Ia mengaku selamat karena melompat ke sungai.
Foto: Pardi/PM
M  Yunus, salah satu korban luka ledakan terowongan pembangunan PLTA PT WEP, saat masih dirawat intensif di RS Efarina Etaham Kabanjahe.

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah lima hari menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSU Efarina Etaham Berastagi, salah satu korban ledakan terowongan PLTA PT. Wampu Elektrik Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, akhirnya meninggal dunia, Minggu (28/2) sekira pukul 20.00 WIB.

”Korban meninggal dunia atas nama Muhammad Yunus (35) warga Tebing Tinggi. Setelah dirawat secara intensif selama beberapa hari di ruang IGD, nyawa korban tidak terselamatkan. Korban mengalami luka bakar yang cukup parah di sekujur tubuhnya. Korban meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Martua Manik SH MH, Senin (29/2).

Dikatakannya, jenazah korban sudah diantarkan ke rumah duka di Tebing Tinggi dan telah diterima oleh pihak keluarga. “Jasad korban sudah diantar ke kampung halamannya dan sudah dikebumikan oleh pihak keluarga,” kata dia.

Terkait proses penyelidikan penyebab terjadinya ledakan di terowongan PLTA PT. WEP, hingga kini, pihaknya bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor) Poldasu masih melakukan penelusuran di lokasi kejadian.

“Masih lama itu. Kalau sudah selesai, pihak Labfor Poldasu nantinya pasti memberikan keterangan resmi. Yang jelas, tim kita bersama mereka (Labfor Poldasu) hingga kini masih bekerja. Harap bersabar ya,” kata dia. Sementara, informasi yang diperoleh dari sumber di RS Efarina Etaham menyebutkan, korban atas nama Muhammad Yunus meninggal dunia akibat luka bakar di tubuhnya mencapai 90 persen.

“Hampir seluruh tubuh korban terkena luka bakar yakni hampir 90 persen dengan perincian, dada 36 persen, otot kiri tangan 18 persen, otot kanan tangan 18 persen, ubun-ubun kepala 9 persen dan pelipis sebelah kanan 9 persen,” kata sumber yang minta namanya tidak ditulis. Untuk korban-korban lainnya, paparnya, Dame Saputra mengalami luka bakar 54 persen, Dirmansyah Tanjung 54 persen, Erwin Saputra 23 persen, Mahrizal 54 persen dan Doli F Sialagan 23 persen. (cr7/cr9/deo)

Foto: Pardi/PM Mahrizal Yunus, salah satu korban luka ledakan terowongan pembangunan PLTA PT WEP, masih dirawat intensif di RS Efarina Etaham Kabanjahe. Ia mengaku selamat karena melompat ke sungai.
Foto: Pardi/PM
M  Yunus, salah satu korban luka ledakan terowongan pembangunan PLTA PT WEP, saat masih dirawat intensif di RS Efarina Etaham Kabanjahe.

KARO, SUMUTPOS.CO – Setelah lima hari menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSU Efarina Etaham Berastagi, salah satu korban ledakan terowongan PLTA PT. Wampu Elektrik Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, akhirnya meninggal dunia, Minggu (28/2) sekira pukul 20.00 WIB.

”Korban meninggal dunia atas nama Muhammad Yunus (35) warga Tebing Tinggi. Setelah dirawat secara intensif selama beberapa hari di ruang IGD, nyawa korban tidak terselamatkan. Korban mengalami luka bakar yang cukup parah di sekujur tubuhnya. Korban meninggal dunia pada pukul 20.00 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Martua Manik SH MH, Senin (29/2).

Dikatakannya, jenazah korban sudah diantarkan ke rumah duka di Tebing Tinggi dan telah diterima oleh pihak keluarga. “Jasad korban sudah diantar ke kampung halamannya dan sudah dikebumikan oleh pihak keluarga,” kata dia.

Terkait proses penyelidikan penyebab terjadinya ledakan di terowongan PLTA PT. WEP, hingga kini, pihaknya bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor) Poldasu masih melakukan penelusuran di lokasi kejadian.

“Masih lama itu. Kalau sudah selesai, pihak Labfor Poldasu nantinya pasti memberikan keterangan resmi. Yang jelas, tim kita bersama mereka (Labfor Poldasu) hingga kini masih bekerja. Harap bersabar ya,” kata dia. Sementara, informasi yang diperoleh dari sumber di RS Efarina Etaham menyebutkan, korban atas nama Muhammad Yunus meninggal dunia akibat luka bakar di tubuhnya mencapai 90 persen.

“Hampir seluruh tubuh korban terkena luka bakar yakni hampir 90 persen dengan perincian, dada 36 persen, otot kiri tangan 18 persen, otot kanan tangan 18 persen, ubun-ubun kepala 9 persen dan pelipis sebelah kanan 9 persen,” kata sumber yang minta namanya tidak ditulis. Untuk korban-korban lainnya, paparnya, Dame Saputra mengalami luka bakar 54 persen, Dirmansyah Tanjung 54 persen, Erwin Saputra 23 persen, Mahrizal 54 persen dan Doli F Sialagan 23 persen. (cr7/cr9/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/