28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Pengunjung Kafe Nenek Tewas di Parit Kebun

parit Kebun Afdeling I, PTPN IV Adolina Dusun XII, Desa Celawan, tempat ditemukannya mayat Anwar Misno (52), Selasa (28/2).

PANTAI CERMIN, SUMUTPOS.CO  – Seorang parmitu asal Desa Besar II Terjun, Pantai Cermin, meregang nyawa di parit Kebun Afdeling I, PTPN IV Adolina Dusun XII, Desa Celawan, Selasa (28/2).

Pria bernama Misno (52) tersebut pertama kali ditemukan telungkup oleh pengembala lembu, Yayik (45). Tak lama, sekitra pukul 07.00 wib, Polsek Pantai Cermin mengevakuasi dan membawa jenazah ke puskesmas terdekat.

Malam sebelum ditemukan tewas, Senin (27/2) siang pergi bersama tetangganya bernama Suparman (44).

“Abang saya sebelum meninggal kata warga pergi dengan parman kearah perbaungan siang hari itu yang kami tahu,” kata Selamat (42), adik ipar korban.

“Kami naik kereta boncengan dan minum tuak satu teko di warung Maslan. Setelah tutup kami lanjut ke warung Nenek. Disitu kami pesan 1 teko. Sekitar pukul 23.30 wib, dia (korban) pulang sendiri,” kata Suparman.

Ketika hendak pulang, Misno sebenarnya mengaku sudah nggak kuat lagi karena mabuk berat. Dia sendiri pun pasrah pulang ke rumah berjalan kaki.

Sumarsih (49), istri Misno tampak terpukul ditinggal sang suami yang sehari-hari bekerja sebagai petani. ”Anakku tiga. Sekarang bapaknya sudah nggak ada,” ratapnya saat Polisi mengantar jenazah pakai ambulance Puskesmas ke rumah duka.

Kapolsek Pantai Cermin, AKP Alberson mengatakan tidak ada ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. “Pihak keluarga keberatan dilakukan otopsi, dan jenazah telah dikembalikan untuk dikebumikan,” bilang Alberson (war/wan)

parit Kebun Afdeling I, PTPN IV Adolina Dusun XII, Desa Celawan, tempat ditemukannya mayat Anwar Misno (52), Selasa (28/2).

PANTAI CERMIN, SUMUTPOS.CO  – Seorang parmitu asal Desa Besar II Terjun, Pantai Cermin, meregang nyawa di parit Kebun Afdeling I, PTPN IV Adolina Dusun XII, Desa Celawan, Selasa (28/2).

Pria bernama Misno (52) tersebut pertama kali ditemukan telungkup oleh pengembala lembu, Yayik (45). Tak lama, sekitra pukul 07.00 wib, Polsek Pantai Cermin mengevakuasi dan membawa jenazah ke puskesmas terdekat.

Malam sebelum ditemukan tewas, Senin (27/2) siang pergi bersama tetangganya bernama Suparman (44).

“Abang saya sebelum meninggal kata warga pergi dengan parman kearah perbaungan siang hari itu yang kami tahu,” kata Selamat (42), adik ipar korban.

“Kami naik kereta boncengan dan minum tuak satu teko di warung Maslan. Setelah tutup kami lanjut ke warung Nenek. Disitu kami pesan 1 teko. Sekitar pukul 23.30 wib, dia (korban) pulang sendiri,” kata Suparman.

Ketika hendak pulang, Misno sebenarnya mengaku sudah nggak kuat lagi karena mabuk berat. Dia sendiri pun pasrah pulang ke rumah berjalan kaki.

Sumarsih (49), istri Misno tampak terpukul ditinggal sang suami yang sehari-hari bekerja sebagai petani. ”Anakku tiga. Sekarang bapaknya sudah nggak ada,” ratapnya saat Polisi mengantar jenazah pakai ambulance Puskesmas ke rumah duka.

Kapolsek Pantai Cermin, AKP Alberson mengatakan tidak ada ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. “Pihak keluarga keberatan dilakukan otopsi, dan jenazah telah dikembalikan untuk dikebumikan,” bilang Alberson (war/wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/