30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Edy Rahmayadi Sebut Produksi Cabai Sumut Surplus

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan produksi sejumlah komoditas pertanian seperti cabai merah dan bawang merah mencukupi, bahkan surplus. Karena itu, inflasi yang mencapai 5,62% pada Juli 2022, yang antara lain karenacabai merah dan bawang merah, menjadi pertanyaan besar.

“Saya tak percaya jika cabai merah dan bawang merah menjadi penyebab inflasi di Sumut. Pasti karena orang yang membuatnya, artinya manusianya. Saya yakin ada kesalahan di situ, karena tanaman cabai merah kita banyak di berbagai daerah,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Selasa (31/8).

Atas kondisi inflasi yang terjadi, Gubernur menjelaskan, bahwa dalam data yang ia paparkan, Sumut berada pada posisi surplus, terutama untuk cabai merah, beras dan komoditi lainnya. Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama unsur Forkopimda mencari tahu penyebabnya.

“Ternyata untuk cabai merah, tanpa dipantau, keluar ke provinsi lain. Seperti Riau, Kepri dan Jambi. Tanpa kendali, sehingga Sumut kekurangan komoditi itu. Jadi ini harus dijaga, jangan sampai petani masuk ke dalam sistem tengkulak. Makanya kita buat Perda untuk BUMD Pangan, sehingga mereka yang ambil (beli) hasil panen petani,” jelasnya.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, semangat untuk bersinergi dalam GNPIP yang telah dicanangkan di Malang, terus digaungkan di berbagai daerah. BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut memperkuat sinergi bersama dengan 43 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN). (gus/ram)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan produksi sejumlah komoditas pertanian seperti cabai merah dan bawang merah mencukupi, bahkan surplus. Karena itu, inflasi yang mencapai 5,62% pada Juli 2022, yang antara lain karenacabai merah dan bawang merah, menjadi pertanyaan besar.

“Saya tak percaya jika cabai merah dan bawang merah menjadi penyebab inflasi di Sumut. Pasti karena orang yang membuatnya, artinya manusianya. Saya yakin ada kesalahan di situ, karena tanaman cabai merah kita banyak di berbagai daerah,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) di Klaster Cabai Merah Juli Tani, Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Selasa (31/8).

Atas kondisi inflasi yang terjadi, Gubernur menjelaskan, bahwa dalam data yang ia paparkan, Sumut berada pada posisi surplus, terutama untuk cabai merah, beras dan komoditi lainnya. Sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama unsur Forkopimda mencari tahu penyebabnya.

“Ternyata untuk cabai merah, tanpa dipantau, keluar ke provinsi lain. Seperti Riau, Kepri dan Jambi. Tanpa kendali, sehingga Sumut kekurangan komoditi itu. Jadi ini harus dijaga, jangan sampai petani masuk ke dalam sistem tengkulak. Makanya kita buat Perda untuk BUMD Pangan, sehingga mereka yang ambil (beli) hasil panen petani,” jelasnya.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, semangat untuk bersinergi dalam GNPIP yang telah dicanangkan di Malang, terus digaungkan di berbagai daerah. BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut memperkuat sinergi bersama dengan 43 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN). (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/