28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Nias Selatan Longsor, 7 Tewas

30 Orang Lebih Masih Hilang

TELUK DALAM- Sedikitnya tujuh orang tewas dan 30 orang lainnya hilang dalam bencana longsor di Nias Selatan yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (30/11). Setidaknya ini data terakhir yang diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Selatan, Robertna Mendrova, Rabu Malam pukul 23.00 WIB.

Sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan 37 rumah masih tertimbun tanah longsor di Kampung Barije, Kecamatan Majo, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Bencana yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 14.00 WIB tersebut telah merenggut korban jiwa sebanyak 4 orang (data awal) dan 30 orang lainnya dikabarkan hilang. “Kerugian materiil lainnya adalah 25 unit motor dan 4 unit kendaraan roda empat rusak akibat tertimbun tanah longsor,” ujarnya.

Menurut Sutopo, penyebab bencana longsor itu adalah hujan deras yang mengguyur lokasi kejadian. “Sehingga menimbulkan bukit longsor dan mengenai rumah penduduk,” ujar dia.

Dia menjelaskan dalam kondisi terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama instansi terkait sedang melakukan koordinasi penanganan darurat bencana di lokasi kejadian.

“Saat ini kebutuhan mendesak adalah kantong mayat, makanan dan minuman, tenda, pakaian dan dapur umum,” jelasnya.

Sejauh ini, pihak BPBD Kabupaten Nias Selatan, personel TNI dan Polri sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan pertolongan darurat. Namun, pendataan masih terbatas karena kesulitan menuju tempat kejadian longsor. “Akses menuju lokasi sulit,” kata Sutopo.

Yang diungkapkan Sutopo dibenarkan Robertna, Namun korban dikabarkan telah mencapai tujuh orang. “Sejauh ini warga melaporkan tujuh orang meninggal dunia, dan lebih dari 30 orang lainnya menghilang. Hal ini disebabkan lokasi yang gelap gulita disertai hujan deras hingga malam hari sehingga pencarian korban belum bisa berjalan secara efektif,” ujar Robertna saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam.

Selain itu, lanjutnya,  akses ke lokasi terputus, akibat putusnya jembatan yang menghubungkan lokasi ke tempat kejadian perkara akibat dihantam banjir. Sehingga sejumlah relawan, dan petugas Pemda tidak bisa masuk ke lokasi kejadian.

Tadi malam, menurutnya, sejumlah relawan dan TNI tengah berupaya melakukan evakuasi. Korban selamat dari longsor harus menahankan dingin akibat cuaca hujan hingga malam hari. “Selain tidak tersedianya kantung mayat, pemerintah daerah sangat membutuhkan alat berat dan jembatan darurat agar evakuasi bisa dilakukan,” ungkap Robertna. (uma)

30 Orang Lebih Masih Hilang

TELUK DALAM- Sedikitnya tujuh orang tewas dan 30 orang lainnya hilang dalam bencana longsor di Nias Selatan yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (30/11). Setidaknya ini data terakhir yang diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Selatan, Robertna Mendrova, Rabu Malam pukul 23.00 WIB.

Sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan 37 rumah masih tertimbun tanah longsor di Kampung Barije, Kecamatan Majo, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Bencana yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 14.00 WIB tersebut telah merenggut korban jiwa sebanyak 4 orang (data awal) dan 30 orang lainnya dikabarkan hilang. “Kerugian materiil lainnya adalah 25 unit motor dan 4 unit kendaraan roda empat rusak akibat tertimbun tanah longsor,” ujarnya.

Menurut Sutopo, penyebab bencana longsor itu adalah hujan deras yang mengguyur lokasi kejadian. “Sehingga menimbulkan bukit longsor dan mengenai rumah penduduk,” ujar dia.

Dia menjelaskan dalam kondisi terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama instansi terkait sedang melakukan koordinasi penanganan darurat bencana di lokasi kejadian.

“Saat ini kebutuhan mendesak adalah kantong mayat, makanan dan minuman, tenda, pakaian dan dapur umum,” jelasnya.

Sejauh ini, pihak BPBD Kabupaten Nias Selatan, personel TNI dan Polri sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan pertolongan darurat. Namun, pendataan masih terbatas karena kesulitan menuju tempat kejadian longsor. “Akses menuju lokasi sulit,” kata Sutopo.

Yang diungkapkan Sutopo dibenarkan Robertna, Namun korban dikabarkan telah mencapai tujuh orang. “Sejauh ini warga melaporkan tujuh orang meninggal dunia, dan lebih dari 30 orang lainnya menghilang. Hal ini disebabkan lokasi yang gelap gulita disertai hujan deras hingga malam hari sehingga pencarian korban belum bisa berjalan secara efektif,” ujar Robertna saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam.

Selain itu, lanjutnya,  akses ke lokasi terputus, akibat putusnya jembatan yang menghubungkan lokasi ke tempat kejadian perkara akibat dihantam banjir. Sehingga sejumlah relawan, dan petugas Pemda tidak bisa masuk ke lokasi kejadian.

Tadi malam, menurutnya, sejumlah relawan dan TNI tengah berupaya melakukan evakuasi. Korban selamat dari longsor harus menahankan dingin akibat cuaca hujan hingga malam hari. “Selain tidak tersedianya kantung mayat, pemerintah daerah sangat membutuhkan alat berat dan jembatan darurat agar evakuasi bisa dilakukan,” ungkap Robertna. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/