26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Jurdil Didiagnosa Alami Penyakit Polip

Jurdil Mendrofa (17) terbaring di Rumah Sakit Murni Teguh, Medan, Rabu (28/2). Dia mengalami tindak kekerasan yang dilakukan gurunya karena terlambat masuk kelas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Jurdil Mendrofa (17), siswa asal Nias Selatan (yang mendapat kekerasan dari gurunya dan saat ini menjalani operasi di Rumah Sakit Murni Teguh, didianogsa alami gangguan Polip pada hidung.

“Kemarin kita menerima ada pasien asal Nisel, dari hasil dignosa dokter THT dia (Jurdil) mengalami polip pada hidung. Kalau ditanya apakah itu dampak dari penganiayaan, kami rumah sakit tidak tahu menahu,”ujar Humas RS Murni Teguh Winda, Kamis (1/3).

Menurutnya, pasien datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Sitoli. Dari hasil pemeriksaan di sana, harus dirujuk ke Medan karena keterbatasan dokter.

Diakui Winda, bahwasannya Jurdil sudah dioperasi. Selanjutnya,  pasien tersebut hanya akan menjalani pemeriksaan lanjutan tanpa harus menginap di rumahsakit.

“Setelah dioperasi, selanjutnya pasien menjalani rawat jalan, pemeriksaan rutin pascaoperasi.  Apakah perlu dilakukan operasi lagi atau tidak, kita tunggu saja bagaimana kondisi pasien selanjutnya,” terangnya.

Dijelaskan Winda, pihaknya tak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kondisi Jurdil, sesuai etika medis rumah sakit tidak boleh memberi tahu laporan medis pasien kepada orang lain tanpa ijin.

Informasi terakhir yang diterima Sumut Pos,  Jurdil Mendrofa saat ini diinapkan di rumah sanak keluarganya di Jalan Rakyat, Medan Timur.

Menurut Darmen Sihotang, paman Jurdil, hasil dianogsa dari RSUD Gunung Sitoli, ponakannya tersebut mengalami penyumbatan pembuluh darah di bagian kepala.

Namun saat mendengar hasil diagnosa Rumah Sakit Murni Teguh, bahwa Jurdil mengalami Polip di hidung, Darmen mengatakan jika dokter masih melakukan operasi lagi kepada ponakannya.

“Jadi itulah saya dengar kemarin dokter belum bisa memastikan, makanya mau dilakukan operasi sekitar dua minggu lagi,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jurdil Mendrofa (17) Siswa SMAN 1 Amandraya Nisel ini mengalami penganiayaan oleh gurunya Agustus 2017 lalu, Nestor Halawa.

Pihak keluarga kecewa karena belum ada itikad baik sang guru meminta maaf langsung melainkanm melalui keluarga Nestor yang juga diketahui kepala sekolah di sana.

Pemukulan yang dialami Jurdil terjadi saat dia keluar kelas. Diduga kesal karena melawan, Nestor memukul kepala muridnya itu di depan siswa lainnya. Alhasil, akibat pemukulan itu Jurdil harus dibawa ke Puskemas terdekat karena pingsan. (dvs/han)

Jurdil Mendrofa (17) terbaring di Rumah Sakit Murni Teguh, Medan, Rabu (28/2). Dia mengalami tindak kekerasan yang dilakukan gurunya karena terlambat masuk kelas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Jurdil Mendrofa (17), siswa asal Nias Selatan (yang mendapat kekerasan dari gurunya dan saat ini menjalani operasi di Rumah Sakit Murni Teguh, didianogsa alami gangguan Polip pada hidung.

“Kemarin kita menerima ada pasien asal Nisel, dari hasil dignosa dokter THT dia (Jurdil) mengalami polip pada hidung. Kalau ditanya apakah itu dampak dari penganiayaan, kami rumah sakit tidak tahu menahu,”ujar Humas RS Murni Teguh Winda, Kamis (1/3).

Menurutnya, pasien datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Sitoli. Dari hasil pemeriksaan di sana, harus dirujuk ke Medan karena keterbatasan dokter.

Diakui Winda, bahwasannya Jurdil sudah dioperasi. Selanjutnya,  pasien tersebut hanya akan menjalani pemeriksaan lanjutan tanpa harus menginap di rumahsakit.

“Setelah dioperasi, selanjutnya pasien menjalani rawat jalan, pemeriksaan rutin pascaoperasi.  Apakah perlu dilakukan operasi lagi atau tidak, kita tunggu saja bagaimana kondisi pasien selanjutnya,” terangnya.

Dijelaskan Winda, pihaknya tak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kondisi Jurdil, sesuai etika medis rumah sakit tidak boleh memberi tahu laporan medis pasien kepada orang lain tanpa ijin.

Informasi terakhir yang diterima Sumut Pos,  Jurdil Mendrofa saat ini diinapkan di rumah sanak keluarganya di Jalan Rakyat, Medan Timur.

Menurut Darmen Sihotang, paman Jurdil, hasil dianogsa dari RSUD Gunung Sitoli, ponakannya tersebut mengalami penyumbatan pembuluh darah di bagian kepala.

Namun saat mendengar hasil diagnosa Rumah Sakit Murni Teguh, bahwa Jurdil mengalami Polip di hidung, Darmen mengatakan jika dokter masih melakukan operasi lagi kepada ponakannya.

“Jadi itulah saya dengar kemarin dokter belum bisa memastikan, makanya mau dilakukan operasi sekitar dua minggu lagi,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jurdil Mendrofa (17) Siswa SMAN 1 Amandraya Nisel ini mengalami penganiayaan oleh gurunya Agustus 2017 lalu, Nestor Halawa.

Pihak keluarga kecewa karena belum ada itikad baik sang guru meminta maaf langsung melainkanm melalui keluarga Nestor yang juga diketahui kepala sekolah di sana.

Pemukulan yang dialami Jurdil terjadi saat dia keluar kelas. Diduga kesal karena melawan, Nestor memukul kepala muridnya itu di depan siswa lainnya. Alhasil, akibat pemukulan itu Jurdil harus dibawa ke Puskemas terdekat karena pingsan. (dvs/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/