26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Selidiki Insiden Avanza Tercebur ke Danau Toba, Nakhoda Ihan Batak Diboyong ke Mapolres Samosir

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Resort (Polres) Samosir bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait tercebur mobil Toyota Avanza dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak ke Danau Toba , Senin (31/5) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat peristiwa nahas itu, satu orang penumpang Avanza tewas dan 3 lainnya luka-luka.

TERCEBUR: Petugas bersama warga berusaha mengangkat mobil Avanza yang tercebur ke Danau Toba saat KMP Ihan batak hendak bersandar di Pelabuhan ASDP Ambarita, Senin (31/5) sore pukul 15.00 WIB. Akibat kecelakaan ini, satu orang penumpang mobil Avanza tewas, tiga lainnya terluka.

Guna menyelidiki insiden maut ini, polisi memboyong nakhoda dan petugas kapal ke Mapolres Samosir untuk diperiksa, usai dilakukan rekonstruksi peristiwa yang digelar di Dermaga Ambarita, Selasa (1/6). Rekonstruksi juga dihadiri Bupati Vandiko Gultom, Wakil Bupati Martua Sitanggang, Sekda Jabiat Sagala, Asisten II Saul Situmorang dan Plt Kadis Perhubungan Sardo Sirumapea.

“Prarekonstruksi ini dilakukan dengan melibatkan langsung personel Reskrim, Inafis serta para saksi dan pada kesempatan ini para saksi baik nakhoda maupun ABK yang berada di tempat kejadian perkara dimintai penjelasan posisi masing-masing yang sebenarnya pada saat terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut,” ujar Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon.

Didampingi Wakapolres Kompol Rachmad Affandi, Kasat Reskrim AKP Suhartono SH dan Kapolsek Simanindo AKP Tumpal Tobing serta personel, Kapolres turun langsung untuk menyelidiki penyebab insiden terceburnya mobil Avanza dari KMP Ihan Batak sesaat sebelum tiba di Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir dari Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba. “Pelaksanaan prarekonstruksi merupakan upaya penyidik agar mendapat gambaran rill kejadian dan mengungkap penyebab insiden tersebut,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Taput ini.

Informasi dihimpun, jatuhnya mobil Avanza BK 1421 QP dari KMP Ihan Batak dan tercebur ke Danau Toba, diakibatkan putusnya sling run door (tangga masuk) milik kapal ferry Ihan Batak karena cuaca yang buruk akibat hujan deras. Akibat kejadian itu, seorang warga Tebingtinggi bernama Desy Marizdayani (32), tewas karena terjebak di dalam mobil. Ia meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat. Sedangkan 3 penumpang lainnya, Hj Farida (72), warga Tebingtinggi, H Zulkarnain Tanjung (76), warga Tebingtinggi, dan Neini Syafrina (33), warga Pematangsiantar, selamat dan menderita luka-luka karena berhasil keluar dari mobil.

Menyikapi insiden ini, DPRD Sumut meminta aparat kepolisian mengusut tuntas peristiwa mobil jatuh dari Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Ihan Batak di perairan Danau Toba, Senin (31/5). Tragedi memilukan yang menewaskan satu orang itu, perlu diusut apakah adanya kelalaian pihak pengelola ataupun penyebab lainnya.

“Tragedi jatuhnya mobil ke Danau Toba itu, tidak bisa dianggap remeh, karena keselamatan unsur utama dalam pelayanan transportasi khususnya transportasi danau,” tegas Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting kepada wartawan, Selasa (1/6).

Ia ingatkan, semua pihak terkait transportasi air di Danau Toba, harus melakukan pengecekan ulang kelaikan operasionalnya. Demikian halnya pihak pengelola, dimintanya agar tidak lalai dalam melalukan pemeriksaan kelaikan kapal, baik di saat akan berangkat maupun sesudah tiba di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Politisi PDI Perjuangan ini pun menyampaikan, atas nama lembaga DPRD Sumut menyampaikan dukacita yang mendalam. “Semoga keluarga korban tragedi KMP Ihan Batak yang ditinggalkan tabah. Mari kita semua mengambil hikmah atas peristiswa tersebut,” ujar Baskami. (mbc/prn/adz)

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Resort (Polres) Samosir bergerak cepat melakukan penyelidikan terkait tercebur mobil Toyota Avanza dari Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak ke Danau Toba , Senin (31/5) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat peristiwa nahas itu, satu orang penumpang Avanza tewas dan 3 lainnya luka-luka.

TERCEBUR: Petugas bersama warga berusaha mengangkat mobil Avanza yang tercebur ke Danau Toba saat KMP Ihan batak hendak bersandar di Pelabuhan ASDP Ambarita, Senin (31/5) sore pukul 15.00 WIB. Akibat kecelakaan ini, satu orang penumpang mobil Avanza tewas, tiga lainnya terluka.

Guna menyelidiki insiden maut ini, polisi memboyong nakhoda dan petugas kapal ke Mapolres Samosir untuk diperiksa, usai dilakukan rekonstruksi peristiwa yang digelar di Dermaga Ambarita, Selasa (1/6). Rekonstruksi juga dihadiri Bupati Vandiko Gultom, Wakil Bupati Martua Sitanggang, Sekda Jabiat Sagala, Asisten II Saul Situmorang dan Plt Kadis Perhubungan Sardo Sirumapea.

“Prarekonstruksi ini dilakukan dengan melibatkan langsung personel Reskrim, Inafis serta para saksi dan pada kesempatan ini para saksi baik nakhoda maupun ABK yang berada di tempat kejadian perkara dimintai penjelasan posisi masing-masing yang sebenarnya pada saat terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut,” ujar Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon.

Didampingi Wakapolres Kompol Rachmad Affandi, Kasat Reskrim AKP Suhartono SH dan Kapolsek Simanindo AKP Tumpal Tobing serta personel, Kapolres turun langsung untuk menyelidiki penyebab insiden terceburnya mobil Avanza dari KMP Ihan Batak sesaat sebelum tiba di Pelabuhan Ambarita, Kabupaten Samosir dari Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba. “Pelaksanaan prarekonstruksi merupakan upaya penyidik agar mendapat gambaran rill kejadian dan mengungkap penyebab insiden tersebut,” tegas mantan Kasat Reskrim Polres Taput ini.

Informasi dihimpun, jatuhnya mobil Avanza BK 1421 QP dari KMP Ihan Batak dan tercebur ke Danau Toba, diakibatkan putusnya sling run door (tangga masuk) milik kapal ferry Ihan Batak karena cuaca yang buruk akibat hujan deras. Akibat kejadian itu, seorang warga Tebingtinggi bernama Desy Marizdayani (32), tewas karena terjebak di dalam mobil. Ia meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat. Sedangkan 3 penumpang lainnya, Hj Farida (72), warga Tebingtinggi, H Zulkarnain Tanjung (76), warga Tebingtinggi, dan Neini Syafrina (33), warga Pematangsiantar, selamat dan menderita luka-luka karena berhasil keluar dari mobil.

Menyikapi insiden ini, DPRD Sumut meminta aparat kepolisian mengusut tuntas peristiwa mobil jatuh dari Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Ihan Batak di perairan Danau Toba, Senin (31/5). Tragedi memilukan yang menewaskan satu orang itu, perlu diusut apakah adanya kelalaian pihak pengelola ataupun penyebab lainnya.

“Tragedi jatuhnya mobil ke Danau Toba itu, tidak bisa dianggap remeh, karena keselamatan unsur utama dalam pelayanan transportasi khususnya transportasi danau,” tegas Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting kepada wartawan, Selasa (1/6).

Ia ingatkan, semua pihak terkait transportasi air di Danau Toba, harus melakukan pengecekan ulang kelaikan operasionalnya. Demikian halnya pihak pengelola, dimintanya agar tidak lalai dalam melalukan pemeriksaan kelaikan kapal, baik di saat akan berangkat maupun sesudah tiba di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Politisi PDI Perjuangan ini pun menyampaikan, atas nama lembaga DPRD Sumut menyampaikan dukacita yang mendalam. “Semoga keluarga korban tragedi KMP Ihan Batak yang ditinggalkan tabah. Mari kita semua mengambil hikmah atas peristiswa tersebut,” ujar Baskami. (mbc/prn/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/