26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Dukung GKT Jadi GGN UNESCO, Pemprov Gandeng Inalum

Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhazizah Marpaung saat berdialog dengan Direktur Keuangan PT Inalum Oggy A Kosasih, sekretaris perusahaan Ricky Gunawan, PKBL Nugraha dan Erwin M Setiabudi, Asisten TU Presdir Afrizal dan Humas Julian Faisal, Kamis (31/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berupaya melibatkan stakeholder dalam percepatan pembangunan Geopark Kaldera Toba (GKT). Di antaranya dengan menggandeng PT Inalum, untuk pembangunan gapura Bandara Silangit, yang terletak di Tapanuli Utara (Taput). Hal ini dilakukan sebagai upaya agar GKT bisa masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO.

“UNESCO sudah memberi batasan waktu kepada Pemprov Sumut untuk memenuhi seluruh rekomendasi yang mereka minta, agar GKT dapat masuk menjadi GGN UNESCO. Batas waktu itu diberikan hingga 30 Oktober mendatang. Makanya pada 1 November nanti, seluruh laporan dan dossier harus dikirimkan ke UNESCO,” tutur Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung, saat menerima audiensi PT Inalum, Kamis (31/8) lalu.

Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan PT Inalum Oggy A Kosasih, Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan, PKBL Nugraha dan Erwin M Setiadi, Asisten TU Presdir Afrizal, dan Humas Julian Faisal. Sementara Nurhajizah didampingi Kepala Bappeda Sumut Irman, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Hidayati.

Lebih lanjut Nurhajizah mengatakan, dalam batas waktu tersebut, UNESCO meminta agar Pemprov Sumut dapat menyiapkan sebanyak 20 geoarea GKT, namun kalau belum bisa keseluruhan, diharapkan hingga batas waktu yang ditentukan, separuh dari geoarea itu dapat dibangun. Begitu pun, sambungnya, diharapkan saat UNESCO nantinya turun ke lokasi geoarea pada Februari 2018 mendatang, seluruh pembangunan 20 geoarea tersebut sudah selesai. “Untuk membangun keseluruhan geoarea ini, tentunya kalau ditanggung sendiri akan berat. Makanya harus ditanggung bersama, sehingga tidak berat. Beberapa pembangunan geoarea sudah ada yang bersedia membangunnya, makanya untuk kali ini coba kami tawarkan kepada Inalum,” katanya.

Ia juga menjelaskan, beberapa stakeholder lainnya, seperti PT Bank Sumut, PT Pelindo, PTPN II, III, dan IV, juga sudah bersedia membangun geoarea lainnya. Bahkan, sudah ada yang bersedia memberikan 5.000 tong sampah untuk disebar di 7 kabupaten sekawasan Danau Toba. Karena itu, Nurhajizah menawarkan, agar PT Inalum mau mendukung pembangunan gapura jalan masuk Bandara Silangit, yang diperkirakan nilai pembangunannya sebesar Rp400 miliar. Selain itu, Pemprov Sumut juga meminta agar PT Inalum mendukung pembangunan Pusat Informasi Center (PIC) yang terletak di depan Hotel Inna Parapat.

Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhazizah Marpaung saat berdialog dengan Direktur Keuangan PT Inalum Oggy A Kosasih, sekretaris perusahaan Ricky Gunawan, PKBL Nugraha dan Erwin M Setiabudi, Asisten TU Presdir Afrizal dan Humas Julian Faisal, Kamis (31/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berupaya melibatkan stakeholder dalam percepatan pembangunan Geopark Kaldera Toba (GKT). Di antaranya dengan menggandeng PT Inalum, untuk pembangunan gapura Bandara Silangit, yang terletak di Tapanuli Utara (Taput). Hal ini dilakukan sebagai upaya agar GKT bisa masuk dalam Global Geopark Network (GGN) UNESCO.

“UNESCO sudah memberi batasan waktu kepada Pemprov Sumut untuk memenuhi seluruh rekomendasi yang mereka minta, agar GKT dapat masuk menjadi GGN UNESCO. Batas waktu itu diberikan hingga 30 Oktober mendatang. Makanya pada 1 November nanti, seluruh laporan dan dossier harus dikirimkan ke UNESCO,” tutur Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung, saat menerima audiensi PT Inalum, Kamis (31/8) lalu.

Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan PT Inalum Oggy A Kosasih, Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan, PKBL Nugraha dan Erwin M Setiadi, Asisten TU Presdir Afrizal, dan Humas Julian Faisal. Sementara Nurhajizah didampingi Kepala Bappeda Sumut Irman, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Hidayati.

Lebih lanjut Nurhajizah mengatakan, dalam batas waktu tersebut, UNESCO meminta agar Pemprov Sumut dapat menyiapkan sebanyak 20 geoarea GKT, namun kalau belum bisa keseluruhan, diharapkan hingga batas waktu yang ditentukan, separuh dari geoarea itu dapat dibangun. Begitu pun, sambungnya, diharapkan saat UNESCO nantinya turun ke lokasi geoarea pada Februari 2018 mendatang, seluruh pembangunan 20 geoarea tersebut sudah selesai. “Untuk membangun keseluruhan geoarea ini, tentunya kalau ditanggung sendiri akan berat. Makanya harus ditanggung bersama, sehingga tidak berat. Beberapa pembangunan geoarea sudah ada yang bersedia membangunnya, makanya untuk kali ini coba kami tawarkan kepada Inalum,” katanya.

Ia juga menjelaskan, beberapa stakeholder lainnya, seperti PT Bank Sumut, PT Pelindo, PTPN II, III, dan IV, juga sudah bersedia membangun geoarea lainnya. Bahkan, sudah ada yang bersedia memberikan 5.000 tong sampah untuk disebar di 7 kabupaten sekawasan Danau Toba. Karena itu, Nurhajizah menawarkan, agar PT Inalum mau mendukung pembangunan gapura jalan masuk Bandara Silangit, yang diperkirakan nilai pembangunannya sebesar Rp400 miliar. Selain itu, Pemprov Sumut juga meminta agar PT Inalum mendukung pembangunan Pusat Informasi Center (PIC) yang terletak di depan Hotel Inna Parapat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/