31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Harga Andaliman Tembus Rp400 Ribu per Kg

Harga rempah khas Batak, andaliman, mencapai Rp400 ribu per kg, Rabu (1/10).
Harga rempah khas Batak, andaliman, mencapai Rp400 ribu per kg, Rabu (1/10).

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Harga andaliman yang merupakan bumbu khas Batak di Tobasa tembus Rp400 ribu per kg, dari sebelumnya Rp180 ribu per kg.

“Sudah tiga hari yang lalu harga andaliman mengalami kenaikan. Sebelumnya harga andaliman sekitar Rp180 ribu per kg,” kata Lastri Simanjuntak, salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Tradisional Balige, Rabu (1/10).

Naiknya harga andaliman, kata Lastri, akibat pasokan sangat minim dari pengumpul andaliman yang berasal dari Humbahas dan Kacamatan Habinsaran, Tobasa.

“Pasokannya sangat minim dalam seminggu terakhir. Selain itum kami juga takut membeli andaliman karena harganya sangat tinggi dari pengumpul,” ungkapnya seraya menjelaskan akibat harga andaliman sangat tinggi para konsumen tidak akan membeli andalimannya.

Sementara itu, salah seorang pemilik rumah makan di Porsea, Robby Marpaung mengeluh akibat tingginya harga andaliman. Padahal, andaliman merupakan bumbu masak utama masakannya.

“Harga andaliman naik tinggi. Terpaksa kami harus mengurangi andalima di setiap masakan kami,” ujarnya.

Hal senada dikatakan salah seorang ibu rumah tangga, Mery Siahaan, akibat tingginya harga andaliman, ia saat ini tidak memakai bumbu masak itu.

“Yah, terpaksa kita ganti dulu bumbu masak itu dengan yang lain” kata ibu dua anak itu. (jn)

Harga rempah khas Batak, andaliman, mencapai Rp400 ribu per kg, Rabu (1/10).
Harga rempah khas Batak, andaliman, mencapai Rp400 ribu per kg, Rabu (1/10).

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Harga andaliman yang merupakan bumbu khas Batak di Tobasa tembus Rp400 ribu per kg, dari sebelumnya Rp180 ribu per kg.

“Sudah tiga hari yang lalu harga andaliman mengalami kenaikan. Sebelumnya harga andaliman sekitar Rp180 ribu per kg,” kata Lastri Simanjuntak, salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Tradisional Balige, Rabu (1/10).

Naiknya harga andaliman, kata Lastri, akibat pasokan sangat minim dari pengumpul andaliman yang berasal dari Humbahas dan Kacamatan Habinsaran, Tobasa.

“Pasokannya sangat minim dalam seminggu terakhir. Selain itum kami juga takut membeli andaliman karena harganya sangat tinggi dari pengumpul,” ungkapnya seraya menjelaskan akibat harga andaliman sangat tinggi para konsumen tidak akan membeli andalimannya.

Sementara itu, salah seorang pemilik rumah makan di Porsea, Robby Marpaung mengeluh akibat tingginya harga andaliman. Padahal, andaliman merupakan bumbu masak utama masakannya.

“Harga andaliman naik tinggi. Terpaksa kami harus mengurangi andalima di setiap masakan kami,” ujarnya.

Hal senada dikatakan salah seorang ibu rumah tangga, Mery Siahaan, akibat tingginya harga andaliman, ia saat ini tidak memakai bumbu masak itu.

“Yah, terpaksa kita ganti dulu bumbu masak itu dengan yang lain” kata ibu dua anak itu. (jn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/