26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

8.399 Warga Sumut Terjangkit HIV/AIDS

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Kepala KPA Sumut Ramadhan didampingi Sekretaris Rachmatsyah, paparkan kondisi penderita HIV/AIDS Sumut, Kamis (30/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Komisi Penanggulangan AIDS Sumatera Utara (KPA Sumut) mencatat, hingga Juni 2017, kasus HIV/AIDS mencapai 8.399 orang, yang terbagi pada 3.478 orang terjangkit HIV, dan 4.921 orang mengidap AIDS. Berdasar jumlah tersebut, Sumut berada di peringkat ke-7 sebagai provinsi paling banyak penderita HIV/AIDS di Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Sekretariat KPA Sumut Ramadhan di Kantor Sekretariat KPA Sumut, Jalan Veteran Medan, Kamis (30/1) lalu.

Dengan jumlah itu, lanjut Ramadhan, prevalensi HIV/AIDS di Sumut 28,97 per 100.000 penduduk. Artinya, pada setiap 100.000 penduduk di Sumut, terdapat 29 orang penderita HIV/AIDS.

Selain itu, Ramadhan juga mengatakan, kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, apabila setiap 1 kasus muncul, ada 100 kasus yang belum terlihat. Karena itu, ia menyebutkan, masih ada 800 ribu kasus lagi yang belum ditemukan di Sumut.

“Ini tentu merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Karena dikhawatirkan orang terinfeksi yang belum ditemukan itu, akan terus menularkannya ke orang lain,” tutur Ramadhan.

Untuk itu, Ramadhan mengajak seluruh kalangan, masyarakat, dan pemerintah, melakukan tes HIV. Menurutnya, hal itu guna mengetahui status kesehatan sejak dini. Dengan mengetahui status, apabila positif HIV dapat diberikan pengobatan ARV secara dini, sehingga mendorong percepatan penurunan epidemi HIV, dan Indonesia dapat mencapai 3 Zero pada 2030 mendatang.

Namun Ramadhan mengakui, upaya pihaknya dalam penanggulangan HIV/AIDS belum memberi hasil memuaskan. Khususnya penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, diakuinya gagal, karena terlihat dari promosi penggunaan kondom yang masih rendah, khususnya di lokalisasi. Namun, untuk penularan melalui jarum suntik, sudah jauh menurun, yang kini hanya menyisakan 300 orang, 180 di antaranya berada di Kota Medan pada 2017.

Sekretaris KPA Sumut, Rachmatsyah menambahkan, dari jumlah HIV/AIDS di Sumut, faktor risiko yang paling tinggi secara akumulasi merupakan perilaku heteroseksual, yakni sebanyak 6.642 kasus. Selanjutnya untuk penularan melalui jarum suntik 1.161 kasus, dan homoseksual sebanyak 142 kasus.

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Kepala KPA Sumut Ramadhan didampingi Sekretaris Rachmatsyah, paparkan kondisi penderita HIV/AIDS Sumut, Kamis (30/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Komisi Penanggulangan AIDS Sumatera Utara (KPA Sumut) mencatat, hingga Juni 2017, kasus HIV/AIDS mencapai 8.399 orang, yang terbagi pada 3.478 orang terjangkit HIV, dan 4.921 orang mengidap AIDS. Berdasar jumlah tersebut, Sumut berada di peringkat ke-7 sebagai provinsi paling banyak penderita HIV/AIDS di Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Sekretariat KPA Sumut Ramadhan di Kantor Sekretariat KPA Sumut, Jalan Veteran Medan, Kamis (30/1) lalu.

Dengan jumlah itu, lanjut Ramadhan, prevalensi HIV/AIDS di Sumut 28,97 per 100.000 penduduk. Artinya, pada setiap 100.000 penduduk di Sumut, terdapat 29 orang penderita HIV/AIDS.

Selain itu, Ramadhan juga mengatakan, kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, apabila setiap 1 kasus muncul, ada 100 kasus yang belum terlihat. Karena itu, ia menyebutkan, masih ada 800 ribu kasus lagi yang belum ditemukan di Sumut.

“Ini tentu merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Karena dikhawatirkan orang terinfeksi yang belum ditemukan itu, akan terus menularkannya ke orang lain,” tutur Ramadhan.

Untuk itu, Ramadhan mengajak seluruh kalangan, masyarakat, dan pemerintah, melakukan tes HIV. Menurutnya, hal itu guna mengetahui status kesehatan sejak dini. Dengan mengetahui status, apabila positif HIV dapat diberikan pengobatan ARV secara dini, sehingga mendorong percepatan penurunan epidemi HIV, dan Indonesia dapat mencapai 3 Zero pada 2030 mendatang.

Namun Ramadhan mengakui, upaya pihaknya dalam penanggulangan HIV/AIDS belum memberi hasil memuaskan. Khususnya penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, diakuinya gagal, karena terlihat dari promosi penggunaan kondom yang masih rendah, khususnya di lokalisasi. Namun, untuk penularan melalui jarum suntik, sudah jauh menurun, yang kini hanya menyisakan 300 orang, 180 di antaranya berada di Kota Medan pada 2017.

Sekretaris KPA Sumut, Rachmatsyah menambahkan, dari jumlah HIV/AIDS di Sumut, faktor risiko yang paling tinggi secara akumulasi merupakan perilaku heteroseksual, yakni sebanyak 6.642 kasus. Selanjutnya untuk penularan melalui jarum suntik 1.161 kasus, dan homoseksual sebanyak 142 kasus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/