31.8 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Pilkada Sumut Diprediksi Satu Putaran

Foto: Azwandi/Sumut Pos
DIABADIKAN: Ketua Presidium DPP FKPPAI Ustadz HM Aziz Hidayatullah SE MM bersama praktisi supranatural di Indonesia usai penyerahan award FKPPAI saat penutupan Festival Budaya Supranatural Nusantara di PRSU Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suhu politik di Sumatera Utara (Sumut) tahun 2018 diperkirakan semakin memanas. Pasalnya, akan ada 9 pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar serentak di Sumut. Dan hasil Pilkada ini akan menjadi modal menjelang Pemilu 2019.

Untuk Pilkada Sumut, Ketua DPD Forum Keluarga Paranormal Penyembuhan Alternatif Indonesia (FKPPAI) Provinsi Sumut memprediksi bakal berlangsung satu putaran. Meski begitu, menurutnya ‘pertarungan’ akan berlangsung cukup ketat. Sayang, dia enggan menyebut siapa yang bakal terpilih untuk memimpin Sumatera Utara lima tahun ke depan.

“Yang pasti kita harapkan pemenangnya bisa menjadikan Sumut lebih baik dari saat ini,” kata Yusuf Elias Nasution didampingi Ketua Divisi Keorganisasian, Arie Baoemi Siregar dan Ketua DPD Lembaga Aliansi Indonesia Provinsi Sumut, Benny Ade Kurnia di Medan, beberapa hari lalu.

Terpisah, Wakil Sekjen DPP FKPPAI Muslil Siregar SE yang juga  bergelar Ki Saung Rasa mengingatkan kepada para petinggi di Indonesia agar berhati-hati melangkah di tahun politik ini. Menurut dia, siapa yang berbuat menyalahi ketentuan pada tahun-tahun sebelumnya bakal tersandung hukum di tahun 2018. Sementara, mereka yang menjalani tugas dengan prinsip idealisme, dia tetap bertahan.

“Ke depan, para petinggi juga tidak gegabah lagi mengeluarkan kebijakan, karena kuatir akan bersentuhan dengan hukum,” tambahnya.

Tokoh supranatural ini juga menambahkan, walaupun suhu politik agak memanas, namun kondusifitas tetap terjaga. Selain itu pergerakan ekonomi di 2018 diharapkan lebih bergairah di banding tahun 2017.

Sebelumnya, Ketua Presidium FKPPAI Ustadz H M Aziz Hidayatullah SE MM mengharapkan agar gubernur, wali kota, bupati, pengusaha, dan masyarakat dapat mendukung program FKPPAI untuk meningkatkan budaya Indonesia, terutama dalam pengobatan dan penyembuhan secara tradisional peninggalan leluhur kita. Tanpa dukungan semua pihak, upaya melestarikan budaya Indonesia takkan bisa terwujud.

“Kita juga sangat yakin, penyembuhan secara tradisional tidak kalah dengan pengobatan luar negeri,” ujar Ustadz Aziz. Dia menambahkan, pihaknya telah sukses menggelar Festival Budaya Supranatural Nusantara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) pada 1 hingga 20 Desember 2017 lalu.

Ketua Divisi Keorganisasian DPD FKPPAI Sumut, Arie Baoemi Siregar menyatakan, festival budaya ini merupakan even nasional yang menitikberatkan pelestarian seni budaya Indonesia seperti pengobatan gratis, festival kuda lumping, lomba sulap dan lainnya.  FKPPAI di Indonesia berdiri pada 27 Januari 2001 dan di Sumut tahun 2003.

Kegiatan ini, lanjut Arie, diikuti 40 praktisi supranatural diantaranya Jatim, Jateng, Palembang, Jambi dan  Makasar. Selain itu juga dilakukan penyerahan Award FKPPAI kepada praktisi supranatural yang telah berjasa dalam pengabdian masyarakat.

Sementara Ketua DPD LAI Provinsi Sumut, Benny Ade Kurnia memberikan apresiasi kepada DPP FKPPAI yang tetap eksis melestarikan budaya nusantara ini.  “Kami berharap kegiatan tersebut dapat ditingkatkan ke depan,” harap Benny yang bergelar Ki Pacak Sulaiman.  (rel/adz)

 

 

Foto: Azwandi/Sumut Pos
DIABADIKAN: Ketua Presidium DPP FKPPAI Ustadz HM Aziz Hidayatullah SE MM bersama praktisi supranatural di Indonesia usai penyerahan award FKPPAI saat penutupan Festival Budaya Supranatural Nusantara di PRSU Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suhu politik di Sumatera Utara (Sumut) tahun 2018 diperkirakan semakin memanas. Pasalnya, akan ada 9 pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar serentak di Sumut. Dan hasil Pilkada ini akan menjadi modal menjelang Pemilu 2019.

Untuk Pilkada Sumut, Ketua DPD Forum Keluarga Paranormal Penyembuhan Alternatif Indonesia (FKPPAI) Provinsi Sumut memprediksi bakal berlangsung satu putaran. Meski begitu, menurutnya ‘pertarungan’ akan berlangsung cukup ketat. Sayang, dia enggan menyebut siapa yang bakal terpilih untuk memimpin Sumatera Utara lima tahun ke depan.

“Yang pasti kita harapkan pemenangnya bisa menjadikan Sumut lebih baik dari saat ini,” kata Yusuf Elias Nasution didampingi Ketua Divisi Keorganisasian, Arie Baoemi Siregar dan Ketua DPD Lembaga Aliansi Indonesia Provinsi Sumut, Benny Ade Kurnia di Medan, beberapa hari lalu.

Terpisah, Wakil Sekjen DPP FKPPAI Muslil Siregar SE yang juga  bergelar Ki Saung Rasa mengingatkan kepada para petinggi di Indonesia agar berhati-hati melangkah di tahun politik ini. Menurut dia, siapa yang berbuat menyalahi ketentuan pada tahun-tahun sebelumnya bakal tersandung hukum di tahun 2018. Sementara, mereka yang menjalani tugas dengan prinsip idealisme, dia tetap bertahan.

“Ke depan, para petinggi juga tidak gegabah lagi mengeluarkan kebijakan, karena kuatir akan bersentuhan dengan hukum,” tambahnya.

Tokoh supranatural ini juga menambahkan, walaupun suhu politik agak memanas, namun kondusifitas tetap terjaga. Selain itu pergerakan ekonomi di 2018 diharapkan lebih bergairah di banding tahun 2017.

Sebelumnya, Ketua Presidium FKPPAI Ustadz H M Aziz Hidayatullah SE MM mengharapkan agar gubernur, wali kota, bupati, pengusaha, dan masyarakat dapat mendukung program FKPPAI untuk meningkatkan budaya Indonesia, terutama dalam pengobatan dan penyembuhan secara tradisional peninggalan leluhur kita. Tanpa dukungan semua pihak, upaya melestarikan budaya Indonesia takkan bisa terwujud.

“Kita juga sangat yakin, penyembuhan secara tradisional tidak kalah dengan pengobatan luar negeri,” ujar Ustadz Aziz. Dia menambahkan, pihaknya telah sukses menggelar Festival Budaya Supranatural Nusantara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) pada 1 hingga 20 Desember 2017 lalu.

Ketua Divisi Keorganisasian DPD FKPPAI Sumut, Arie Baoemi Siregar menyatakan, festival budaya ini merupakan even nasional yang menitikberatkan pelestarian seni budaya Indonesia seperti pengobatan gratis, festival kuda lumping, lomba sulap dan lainnya.  FKPPAI di Indonesia berdiri pada 27 Januari 2001 dan di Sumut tahun 2003.

Kegiatan ini, lanjut Arie, diikuti 40 praktisi supranatural diantaranya Jatim, Jateng, Palembang, Jambi dan  Makasar. Selain itu juga dilakukan penyerahan Award FKPPAI kepada praktisi supranatural yang telah berjasa dalam pengabdian masyarakat.

Sementara Ketua DPD LAI Provinsi Sumut, Benny Ade Kurnia memberikan apresiasi kepada DPP FKPPAI yang tetap eksis melestarikan budaya nusantara ini.  “Kami berharap kegiatan tersebut dapat ditingkatkan ke depan,” harap Benny yang bergelar Ki Pacak Sulaiman.  (rel/adz)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/