25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

BICT Segera Tertibkan Pungli di Terminal Internasional

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Belawan Internasional Container Terminal (BICT) menyatakan akan menertibkan pungutan liar (pungli) yang diduga masih terjadi areal terminal pelabuhan tersebut. Hal itu dilakukan guna menyikapi adanya keluhan dari pengguna jasa yang selama ini berakti-vitas di Pelabuhan BICT.

“Permasalahan pungli tidak kita pungkiri masih berlangsung. Untuk itu, menagemen BICT bakal membahas permasalahan ini, guna menertibkan dan menindak oknum yang terlibat,” ujar Tengku Irfansyah, Senin (2/3) kemarin.

Selama ini, kata Irfansyah, managemen BICT telah berupaya semaksimal mungkin menghilangkan adanya dugaan pungli yang terjadi di areal pelabuhan petikemas, dengan memberikan imbauan dan peringatan kepada para pekerja pelabuhan di lingkungan BICT.

“Hanya saja kita tidak bisa mengambil tindakan sendiri untuk menertibkan para oknum tersebut. Jadi perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini persoalan tenaga kerja baik teli maupun operator crane di pelabuhan petikemas, ditangani oleh pihak Kopkarpel (Koperasi Karyawan Pelabuhan), yang merupakan rekanan BICT. Sedangkan, BICT hanya selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhan.

“Untuk pekerja teli maupun operator crane ditangani oleh Kopkarpel. Dalam per hari, aktivitas bongkar muat petikemas di BICT rata-rata bisa mencapai 500 unit,” terang Irfansyah.

Sebelumnya, persoalan dugaan pungli memang dikeluhkan pengguna jasa di Pelabuhan BICT. Bahkan salah satu lembaga pemakai jasa Depalindo (Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia), mendesak Menteri Negara (Meneg) BUMN  mengevaluasi kinerja perusahaan plat merah ini.

Ketua DPP Depalindo, Hendrik Sitompul sebelumnya mengatakan, persoalan dugaan pungli di pelabuhan terkemuka di Sumatera Utara ini tidak hanya merugikan pengguna jasa, tapi juga negara.

“Depalindo menduga praktik pungli sepertinya ada dugaan pembiaran yang melibatkan oknum petugas,” kata Hendrik belum lama ini.(rul/ila)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Belawan Internasional Container Terminal (BICT) menyatakan akan menertibkan pungutan liar (pungli) yang diduga masih terjadi areal terminal pelabuhan tersebut. Hal itu dilakukan guna menyikapi adanya keluhan dari pengguna jasa yang selama ini berakti-vitas di Pelabuhan BICT.

“Permasalahan pungli tidak kita pungkiri masih berlangsung. Untuk itu, menagemen BICT bakal membahas permasalahan ini, guna menertibkan dan menindak oknum yang terlibat,” ujar Tengku Irfansyah, Senin (2/3) kemarin.

Selama ini, kata Irfansyah, managemen BICT telah berupaya semaksimal mungkin menghilangkan adanya dugaan pungli yang terjadi di areal pelabuhan petikemas, dengan memberikan imbauan dan peringatan kepada para pekerja pelabuhan di lingkungan BICT.

“Hanya saja kita tidak bisa mengambil tindakan sendiri untuk menertibkan para oknum tersebut. Jadi perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini persoalan tenaga kerja baik teli maupun operator crane di pelabuhan petikemas, ditangani oleh pihak Kopkarpel (Koperasi Karyawan Pelabuhan), yang merupakan rekanan BICT. Sedangkan, BICT hanya selaku perusahaan pengelola jasa kepelabuhan.

“Untuk pekerja teli maupun operator crane ditangani oleh Kopkarpel. Dalam per hari, aktivitas bongkar muat petikemas di BICT rata-rata bisa mencapai 500 unit,” terang Irfansyah.

Sebelumnya, persoalan dugaan pungli memang dikeluhkan pengguna jasa di Pelabuhan BICT. Bahkan salah satu lembaga pemakai jasa Depalindo (Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia), mendesak Menteri Negara (Meneg) BUMN  mengevaluasi kinerja perusahaan plat merah ini.

Ketua DPP Depalindo, Hendrik Sitompul sebelumnya mengatakan, persoalan dugaan pungli di pelabuhan terkemuka di Sumatera Utara ini tidak hanya merugikan pengguna jasa, tapi juga negara.

“Depalindo menduga praktik pungli sepertinya ada dugaan pembiaran yang melibatkan oknum petugas,” kata Hendrik belum lama ini.(rul/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/