26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Food Estate Humbahas di Lahan 0,3 Hektare, Panen Hasilkan 2,1 Ton Bawang Putih

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani (Poktan) Ria Raja, kembali sumringah. Pasalnya, hasil panen bawang putih pada Program Food Estate di Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), mampu menghasilkan 2,1 ton dari luas lahan yang hanya 0,3 hektare.

Ketua Poktan Ria Raja, Amintas Lumbangaol membenarkan, panen bawang putih mereka cukup membuat poktan mereka bahagia. Karena, kali ini hasil panen bawang putih mereka meningkat. Dengan luasan lahan 0,3 hektare saja, bisa menghasilkan 2,1 ton. Dari hasil sebelumnya hanya 4,5 ton bawang putih per hektare.

“Kami petani di sini sangat beruntung, karena hasil panen meningkat. Bayangkan di lahan 0,3 hektare bisa dapat 2,1 ton hasil panen. Artinya, sudah jauh lebih naik lagi. Kalau satu hektare berarti sudah dapat hasil sekitaran 7 ton basah,” ungkap Amintas, didampingi petani lainnya, Rein Siregar, saat disambangi di lokasi, Rabu (1/3) lalu.

Amintas juga mengatakan, keberhasilan penanaman ini tidak terlepas dari kerja sama mereka dengan PT Parna Raya. Perusahaan tersebut membantu petani dengan cara membeli hasil panen dari petani pemilik lahan. Selain pembelian, PT Parna Raya juga ikut membantu petani Food Estate dalam sarana dan prasarana, mulai pengelolaan, hingga pupuk. Tak sampai di situ saja, PT Parna Raya juga ikut membayar per hari petani dengan besaran Rp80 ribu, dalam mengelola pertanian di lahan pertanian miliknya sendiri.

“Jadi, kami sangat beruntung bekerja sama dengan PT Parna Raya. Mereka bayar pekerja, pupuk, hingga biaya olah lahan,” jelasnya.

Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya ini menjadi program nasional yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, ada perubahaan yang dirasakan masyarakat petani. Karena program tersebut mampu memberikan perubahaan dengan mendongrak roda perekonomian mereka.

“Sarana diberikan pemerintah, kami juga diberikan kerja sama dengan perusahaan. Untuk kesuksesannya memang belum 100 persen. Itu hal biasa,” kata Amintas lagi.

Soal pernyataan Program Food Estate dibilang gagal, Amintas tegas membantah. “Siapa yang bilang gagal? Siapa yang bilang mangkrak? Kami tidak setuju, tanyalah langsung ke kami, kalau mau tahu kebenarannya,” tegasnya.

Dia pun menjelaskan, seharusnya Wakil Bupati Humbahas berterima kasih kepada Presiden atas program lumbung pangan ini ada di Kabupaten Humbahas. Karena sangat membantu petani lokal.

“Minggu depan kami akan panen kentang. Kami harap, yang bilang gagal dan mangkrak, agar datang dan bersama-sama ikut panen,” imbau Amintas.

Selain membantah, Amintas juga sangat miris melihat cara Wakil Bupati Humbahas memainkan bawang putih bak permainan lato-lato.

“Itu sama saja menghina kami para petani. Kami sudah capek bertani, tapi jangan hina kami dengan cara seperti itu,” harapnya. (des/saz)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani (Poktan) Ria Raja, kembali sumringah. Pasalnya, hasil panen bawang putih pada Program Food Estate di Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), mampu menghasilkan 2,1 ton dari luas lahan yang hanya 0,3 hektare.

Ketua Poktan Ria Raja, Amintas Lumbangaol membenarkan, panen bawang putih mereka cukup membuat poktan mereka bahagia. Karena, kali ini hasil panen bawang putih mereka meningkat. Dengan luasan lahan 0,3 hektare saja, bisa menghasilkan 2,1 ton. Dari hasil sebelumnya hanya 4,5 ton bawang putih per hektare.

“Kami petani di sini sangat beruntung, karena hasil panen meningkat. Bayangkan di lahan 0,3 hektare bisa dapat 2,1 ton hasil panen. Artinya, sudah jauh lebih naik lagi. Kalau satu hektare berarti sudah dapat hasil sekitaran 7 ton basah,” ungkap Amintas, didampingi petani lainnya, Rein Siregar, saat disambangi di lokasi, Rabu (1/3) lalu.

Amintas juga mengatakan, keberhasilan penanaman ini tidak terlepas dari kerja sama mereka dengan PT Parna Raya. Perusahaan tersebut membantu petani dengan cara membeli hasil panen dari petani pemilik lahan. Selain pembelian, PT Parna Raya juga ikut membantu petani Food Estate dalam sarana dan prasarana, mulai pengelolaan, hingga pupuk. Tak sampai di situ saja, PT Parna Raya juga ikut membayar per hari petani dengan besaran Rp80 ribu, dalam mengelola pertanian di lahan pertanian miliknya sendiri.

“Jadi, kami sangat beruntung bekerja sama dengan PT Parna Raya. Mereka bayar pekerja, pupuk, hingga biaya olah lahan,” jelasnya.

Menurutnya, sejak lahan tidur di daerahnya ini menjadi program nasional yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, ada perubahaan yang dirasakan masyarakat petani. Karena program tersebut mampu memberikan perubahaan dengan mendongrak roda perekonomian mereka.

“Sarana diberikan pemerintah, kami juga diberikan kerja sama dengan perusahaan. Untuk kesuksesannya memang belum 100 persen. Itu hal biasa,” kata Amintas lagi.

Soal pernyataan Program Food Estate dibilang gagal, Amintas tegas membantah. “Siapa yang bilang gagal? Siapa yang bilang mangkrak? Kami tidak setuju, tanyalah langsung ke kami, kalau mau tahu kebenarannya,” tegasnya.

Dia pun menjelaskan, seharusnya Wakil Bupati Humbahas berterima kasih kepada Presiden atas program lumbung pangan ini ada di Kabupaten Humbahas. Karena sangat membantu petani lokal.

“Minggu depan kami akan panen kentang. Kami harap, yang bilang gagal dan mangkrak, agar datang dan bersama-sama ikut panen,” imbau Amintas.

Selain membantah, Amintas juga sangat miris melihat cara Wakil Bupati Humbahas memainkan bawang putih bak permainan lato-lato.

“Itu sama saja menghina kami para petani. Kami sudah capek bertani, tapi jangan hina kami dengan cara seperti itu,” harapnya. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/