25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

UN Bukan Lagi Penentu Kelulusan, Siswa Diminta Jujur

FOTO: YUSRAN/FAJAR/JPG
Siswi SMA 1 Makassar saat mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Senin, 20 Maret. USBN sebagai pemanasan siswa menghadapi UNBK tahun ini.

Sementara, Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengimbau agar setiap peserta UN menjalankan ujian dengan baik serta menjauh dari praktik kecurangan. Sebab, UN bukan lagi sebagai penentu kelulusan.

“Saya berharap agar PLN mendukung UN yang akan dilaksanakan siswa. Terutama, lantaran UNBK sangat tergantung pada kelistrikan,” tambahnya.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerukan para siswa untuk mengutamakan kejujuran dalam pelaksanaan UN tingkat SMK yang dilaksanakan mulai hari ini (3/4). “Hari Senin besok (hari ini, Red) sudah dimulai penyelenggaraan UN untuk jenjang SMK. saya imbau sekolah jauhkan praktik kecurangan dan utamakan kejujuran dalam penyelenggaraannya,” kata Muhadjir di Kendari, Minggu (2/4).

Mendikbud mengajak guru-guru memberikan contoh yang baik dengan tidak memberikan contekan dalam bentuk apa pun. “Kita berharap penyelenggaraan UN tahun ini dapat lebih baik dari tahun lalu, dan marilah kita bangun Indonesia menjadi lebih bersih jauh dari praktik kecurangan,” ujarnya. Mendikbud rencananya akan meninjau persiapan dan pelaksanaan UN untuk SMK di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengatakan, imbauan Mendikbud untuk mengutamakan kejujuran sangat beralasan. Menurutnya, selama ini, ujian nasional kerap diwarnai kecurangan. Bukan hanya dilakukan oleh siswa dan orang tua. Tetapi juga oleh guru, kepala sekolah, bahkan parfa pengawas ujian. ”Saya sepakat dengan Pak Menteri. Kejujuran itu memnag mudah diucapkan. Tapi berat untuk dilakukan,” katanya.

FOTO: YUSRAN/FAJAR/JPG
Siswi SMA 1 Makassar saat mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Senin, 20 Maret. USBN sebagai pemanasan siswa menghadapi UNBK tahun ini.

Sementara, Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengimbau agar setiap peserta UN menjalankan ujian dengan baik serta menjauh dari praktik kecurangan. Sebab, UN bukan lagi sebagai penentu kelulusan.

“Saya berharap agar PLN mendukung UN yang akan dilaksanakan siswa. Terutama, lantaran UNBK sangat tergantung pada kelistrikan,” tambahnya.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerukan para siswa untuk mengutamakan kejujuran dalam pelaksanaan UN tingkat SMK yang dilaksanakan mulai hari ini (3/4). “Hari Senin besok (hari ini, Red) sudah dimulai penyelenggaraan UN untuk jenjang SMK. saya imbau sekolah jauhkan praktik kecurangan dan utamakan kejujuran dalam penyelenggaraannya,” kata Muhadjir di Kendari, Minggu (2/4).

Mendikbud mengajak guru-guru memberikan contoh yang baik dengan tidak memberikan contekan dalam bentuk apa pun. “Kita berharap penyelenggaraan UN tahun ini dapat lebih baik dari tahun lalu, dan marilah kita bangun Indonesia menjadi lebih bersih jauh dari praktik kecurangan,” ujarnya. Mendikbud rencananya akan meninjau persiapan dan pelaksanaan UN untuk SMK di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pengamat pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengatakan, imbauan Mendikbud untuk mengutamakan kejujuran sangat beralasan. Menurutnya, selama ini, ujian nasional kerap diwarnai kecurangan. Bukan hanya dilakukan oleh siswa dan orang tua. Tetapi juga oleh guru, kepala sekolah, bahkan parfa pengawas ujian. ”Saya sepakat dengan Pak Menteri. Kejujuran itu memnag mudah diucapkan. Tapi berat untuk dilakukan,” katanya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/