28.9 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

DPP Demokrat Sesalkan Sikap JR

Menyikapi pernyataan JR Saragih dalam video tersebut, Kepala Divisi Hukum dan Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang dikonfirmasi Sumut Pos, menyesalkan sikap Bupati Simalungun  dua periode itu. Menurutnya, sikap pribadi itu tidak pantas ditunjukkan JR, sebab dirinya sampai saat ini masih kader Partai Demokrat meski sedang nonaktif.

“Meski nonaktif, JR kan masih kader dan ada kemungkinan balik ke kursinya sebagai ketua DPD apabila kasusnya selesai dan menyatakan JR tidak bersalah. Jadi, sikap ini memang kami sayangkan meski itu haknya secara pribadi, tapi secara organisasi tetap salah karena JR Saragih masih tercatat sebagai kader,” tegasnya.

Ia menambahkan, apa yang disampaikan JR Saragih tentu adalah haknya untuk mengajak relawannya mendukung siapapun. Tapi perlu dipahami kata Ferdinand itu adalah sikap pribadi JR Saragih dan bukan sikap partai. “Partai sendiri belum memutuskan akan mendukung siapa pada Pilkada sumut. Masih akan dibahas dalam waktu dekat akan diputuskan sikap partai,” katanya.

Disebut Ferdinand, dalam satu sampai dua hari ini Sekjend PD Hinca Panjaitan akan turun ke Sumut guna berkonsolidasi dengan kepengurusan dan kader DPD Demokrat Sumut soal arah dukungan partainya di Pilgubsu. Ia juga mengaku pengurus DPD Demokrat Sumut sampai hari ini belum ada lagi menemui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Belum. Tapi sekjen yang akan ke Sumut,” imbuhnya.

Sementara Plt Ketua Demokrat Sumut Herri Zulkarnain mengaku, mereka saat ini tengah sibuk melakukan survei elektabilitas partai kepada masyarakat. “Kita masih melakukan survei melalui lima lembaga survei yang layak dipercaya mulai Senin (2/4) ini. Hasilnya akan dilaporkan kepada ketum dan majelis tinggi Partai Demokrat. Jadi banyak kajian akan dilakukan untuk itu,” katanya.

Kata Herri, usai mendapatkan hasil survei tersebut pengurus DPD Demokrat Sumut baru akan menemui SBY lagi di Cikeas. “Dalam minggu ini selesai (lakukan survei). Setelah itu baru kita menghadap ketum,” katanya.

Senada dengan Ferdinand, Herri mengaku tetap menghargai keputusan pribadi JR yang mengarahkan dukungan relawannya ke Djoss. “Tetapi untuk Partai Demokrat kita masih menunggu arahan ketum dan kita tunggu aja beberapa hari ini,” katanya.

Sementara Cagubsu Djarot Syaiful Hidayat mengucapkan terima kasih kepada JR Saragih atas dua sikap kelogowoannya. Pertama, tidak banding ke MA terkait putusan PTTUN dan kedua, memberikan dukungan kepada pasangan Djoss. “Artinya beliau bersama relawannya betul-betul sepakat dengan apa yang diperjuangkan oleh Djoss, yaitu membangun Sumatera Utara. Di mana kita akan membangun suatu system sehingga semua urusan itu bisa mudah dan transparan. Kita akan bangun manusia Sumut supaya pintar, hatinya senang, perutnya kenyang dan isi dompet tak kurang,” kata Djarot kepada wartawan dalam sebuah acara, Senin (2/4).

Menyikapi pernyataan JR Saragih dalam video tersebut, Kepala Divisi Hukum dan Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang dikonfirmasi Sumut Pos, menyesalkan sikap Bupati Simalungun  dua periode itu. Menurutnya, sikap pribadi itu tidak pantas ditunjukkan JR, sebab dirinya sampai saat ini masih kader Partai Demokrat meski sedang nonaktif.

“Meski nonaktif, JR kan masih kader dan ada kemungkinan balik ke kursinya sebagai ketua DPD apabila kasusnya selesai dan menyatakan JR tidak bersalah. Jadi, sikap ini memang kami sayangkan meski itu haknya secara pribadi, tapi secara organisasi tetap salah karena JR Saragih masih tercatat sebagai kader,” tegasnya.

Ia menambahkan, apa yang disampaikan JR Saragih tentu adalah haknya untuk mengajak relawannya mendukung siapapun. Tapi perlu dipahami kata Ferdinand itu adalah sikap pribadi JR Saragih dan bukan sikap partai. “Partai sendiri belum memutuskan akan mendukung siapa pada Pilkada sumut. Masih akan dibahas dalam waktu dekat akan diputuskan sikap partai,” katanya.

Disebut Ferdinand, dalam satu sampai dua hari ini Sekjend PD Hinca Panjaitan akan turun ke Sumut guna berkonsolidasi dengan kepengurusan dan kader DPD Demokrat Sumut soal arah dukungan partainya di Pilgubsu. Ia juga mengaku pengurus DPD Demokrat Sumut sampai hari ini belum ada lagi menemui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Belum. Tapi sekjen yang akan ke Sumut,” imbuhnya.

Sementara Plt Ketua Demokrat Sumut Herri Zulkarnain mengaku, mereka saat ini tengah sibuk melakukan survei elektabilitas partai kepada masyarakat. “Kita masih melakukan survei melalui lima lembaga survei yang layak dipercaya mulai Senin (2/4) ini. Hasilnya akan dilaporkan kepada ketum dan majelis tinggi Partai Demokrat. Jadi banyak kajian akan dilakukan untuk itu,” katanya.

Kata Herri, usai mendapatkan hasil survei tersebut pengurus DPD Demokrat Sumut baru akan menemui SBY lagi di Cikeas. “Dalam minggu ini selesai (lakukan survei). Setelah itu baru kita menghadap ketum,” katanya.

Senada dengan Ferdinand, Herri mengaku tetap menghargai keputusan pribadi JR yang mengarahkan dukungan relawannya ke Djoss. “Tetapi untuk Partai Demokrat kita masih menunggu arahan ketum dan kita tunggu aja beberapa hari ini,” katanya.

Sementara Cagubsu Djarot Syaiful Hidayat mengucapkan terima kasih kepada JR Saragih atas dua sikap kelogowoannya. Pertama, tidak banding ke MA terkait putusan PTTUN dan kedua, memberikan dukungan kepada pasangan Djoss. “Artinya beliau bersama relawannya betul-betul sepakat dengan apa yang diperjuangkan oleh Djoss, yaitu membangun Sumatera Utara. Di mana kita akan membangun suatu system sehingga semua urusan itu bisa mudah dan transparan. Kita akan bangun manusia Sumut supaya pintar, hatinya senang, perutnya kenyang dan isi dompet tak kurang,” kata Djarot kepada wartawan dalam sebuah acara, Senin (2/4).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/