25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Masyarakat Belum Tahu Jadwal Pilgubsu

Pihaknya beralasan, jika terlalu dini melakukan sosialisasi Pilgubsu, masyarakat pemilih Sumut bisa lupa bahwa ada pesta demokrasi. “Jadi selama dua bulan (Mei sampai Juni) kita lebih gencar lakukan sosialisasi. Dan hari ini (Rabu, Red), KPU kabupaten/kota sedang laksanakan agenda pada enam zona,” sebutnya.

Agenda tersebut, terang Mulia, yakni Festival Pilgubsu. Dimana memperlombakan stand up comedy yang melibatkan masyarakat di wilayah Sumut. Zona-zona itu terdiri dari Deliserdang, Dairi, Kepulauan Nias, Dairi, Batubara, Tarutung, dan Kota Sidempuan. “Jadi di enam zona ini sedang berjalan. Selain stand up comedy juga ada lomba band dan lomba foto netizen. Coba dipantau teman-teman media seperti di Deliserdang tengah berlangsung” katanya.

Selanjutnya KPU akan menggelar kegiatan serupa untuk tingkat provinsi. Dimana saat ini KPU sedang merancang agenda tersebut agar pelaksanaannya berlangsung sukses. “Begitupun soal APK (Alat Peraga Kampanye) sudah tuntas tahapannya. Sudah dipasang dan sebelumnya kita serahkan ke kabupaten/kota. Wewenang itu ada pada masing-masing tim pemenangan pasangan calon,” pungkasnya.

Ketua Tim Relawan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), Sugiat Santoso meminta agar sosialisasi KPU lebih gencar di Pilgubsu kali ini mengingat masyarakat banyak belum tahu tahapan dan waktu pencoblosan. “Seperti pemasangan APK juga kita minta agar KPU memerhatikan hal tersebut. Apalagi APK di sejumlah daerah kita ketahui sudah banyak yang rusak. Padahal APK salah satu cara paling mudah dan efektif menyosialisasikan momen pilkada,” katanya.

Menurutnya, peningkatan partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih jadi ukuran utama suksesi pemilu. Sehingga apa telah direncanakan dan dianggarkan KPU selama tahapan pilgub, sampai ke masyarakat hingga ke lapisan bawah. “Survey-survey yang dilakukan itu seperti LSI, memang benar bahwa masih banyak masyarakat tidak tahu kapan pencoblosan. Kita berharap KPU dan jajarannya bisa lebih massif lagi menyosialisasikan tahapan pilgub karena masih ada waktu dua bulan ke depan,” pungkasnya.

Ketua Tim Kampanye pasangan nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss), Jumiran Abdi pun meminta penyelenggara pemilu lebih proaktif dan gencar lakukan sosialisasi pilgub kepada masyarakat Sumut. Hasil survey itu menurutnya harus jadi pelecut semangat KPU dalam suksesi Pilkada serentak 2018. Disamping itu pihaknya ikut menyoroti soal daftar pemilih tetap (DPT) bagi pemilih yang belum memiliki identitas. Pada tahapan ini dirinya meminta agar KPU dapat melakukan upaya jemput bola, dengan melibatkan stakeholder terkait untuk menjamin hak pilih masyarakat Sumut yang memang sudah pantas menggunakan hak suara.

Pihaknya beralasan, jika terlalu dini melakukan sosialisasi Pilgubsu, masyarakat pemilih Sumut bisa lupa bahwa ada pesta demokrasi. “Jadi selama dua bulan (Mei sampai Juni) kita lebih gencar lakukan sosialisasi. Dan hari ini (Rabu, Red), KPU kabupaten/kota sedang laksanakan agenda pada enam zona,” sebutnya.

Agenda tersebut, terang Mulia, yakni Festival Pilgubsu. Dimana memperlombakan stand up comedy yang melibatkan masyarakat di wilayah Sumut. Zona-zona itu terdiri dari Deliserdang, Dairi, Kepulauan Nias, Dairi, Batubara, Tarutung, dan Kota Sidempuan. “Jadi di enam zona ini sedang berjalan. Selain stand up comedy juga ada lomba band dan lomba foto netizen. Coba dipantau teman-teman media seperti di Deliserdang tengah berlangsung” katanya.

Selanjutnya KPU akan menggelar kegiatan serupa untuk tingkat provinsi. Dimana saat ini KPU sedang merancang agenda tersebut agar pelaksanaannya berlangsung sukses. “Begitupun soal APK (Alat Peraga Kampanye) sudah tuntas tahapannya. Sudah dipasang dan sebelumnya kita serahkan ke kabupaten/kota. Wewenang itu ada pada masing-masing tim pemenangan pasangan calon,” pungkasnya.

Ketua Tim Relawan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), Sugiat Santoso meminta agar sosialisasi KPU lebih gencar di Pilgubsu kali ini mengingat masyarakat banyak belum tahu tahapan dan waktu pencoblosan. “Seperti pemasangan APK juga kita minta agar KPU memerhatikan hal tersebut. Apalagi APK di sejumlah daerah kita ketahui sudah banyak yang rusak. Padahal APK salah satu cara paling mudah dan efektif menyosialisasikan momen pilkada,” katanya.

Menurutnya, peningkatan partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih jadi ukuran utama suksesi pemilu. Sehingga apa telah direncanakan dan dianggarkan KPU selama tahapan pilgub, sampai ke masyarakat hingga ke lapisan bawah. “Survey-survey yang dilakukan itu seperti LSI, memang benar bahwa masih banyak masyarakat tidak tahu kapan pencoblosan. Kita berharap KPU dan jajarannya bisa lebih massif lagi menyosialisasikan tahapan pilgub karena masih ada waktu dua bulan ke depan,” pungkasnya.

Ketua Tim Kampanye pasangan nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss), Jumiran Abdi pun meminta penyelenggara pemilu lebih proaktif dan gencar lakukan sosialisasi pilgub kepada masyarakat Sumut. Hasil survey itu menurutnya harus jadi pelecut semangat KPU dalam suksesi Pilkada serentak 2018. Disamping itu pihaknya ikut menyoroti soal daftar pemilih tetap (DPT) bagi pemilih yang belum memiliki identitas. Pada tahapan ini dirinya meminta agar KPU dapat melakukan upaya jemput bola, dengan melibatkan stakeholder terkait untuk menjamin hak pilih masyarakat Sumut yang memang sudah pantas menggunakan hak suara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/