25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu Edy Sakit Pinggang Lewati Jalan di Palas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku pinggangnya sakit saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Padang Lawas (Palas), beberapa waktu lalu. Hal ini dikarenakan dirinya harus melintasi jalan rusak yang lubangnya besar-besar.

“Kemarin sakit pinggang ku, jalan (saat Kunker) ke Palas, lubangnya segede-gede gitu. Jadi orang yang ngomelin Rp2,7 Triliun ku harap keliling di tempat (di Jalan) berlubang itu,” ucap Gubsu Edy sembari tersenyum.

Gubernur Edy mengaku merasakan apa yang dialami masyarakat, yang harus melalui setiap hari jalan berlubang dalam menjalankan aktivitasnya.

“Begitu sulit, itu yang sekali aku jalan ya. Bagaimana rakyat yang hilir mudik disitu. Ini lah, mobil ku bagus, itu aja sakit (pinggang ku). Bagiamana mobil angkot disitu itu,” kata Edy Rahmayadi merasakan penderitaan masyarakat imbas jalan rusak.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, dengan tegas tidak ada niat untuk korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun yang dianggarkan untuk pembangunan di Sumut. Gubsu Edy mengatakan ada bukti dia korupsi silakan laporkan ke aparat penegak hukum.

“Nah saudara-saudara ku, pahami lah itu. jangan asal ngomong gitu, tapi gak berniat dengan baik. Oh edy korupsi, iya tangkap lah kalau korupsi. Jangan ngomong aja, gitu, di cek semua yang benar, suka-suka kalian aja,” jelas Gubsu Edy.

Gubsu Edy melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut menggenjot agar pengerjaan dan pembangunan jalan rusak, sesuai dengan target hingga akhir tahun 2023.

“Kalau sekarang ini, hampir 60 persen. Harapannya, iya 100 persen lah. Tapi kalau ngerjain, out put, jadi drainase, jadi bahu, jalan, tiga itu selesai. Tapi, kita 2023 kita berharap 100 persen, kenapa sih 100, persen, karena itu dibutuhkan rakyat,” kata Edy Rahmayadi.

Kembali lagi, Gubsu Edy menegaskan dan menepis rumor terkait indikasi korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun. Dimana, ia menjelaskan untuk pembayaran termin pertama belum tuntas dibayarkan kepada PT Waskita Karya dan KSO.

“Ada orang yang meributkan, sini nyuri ini, sana nyuri. Ini saya kasih tahu ya, tadi kau nanyak ini, termin pertama aja belum selesai, apa yang mau di curi, termin pertama aja belum dibayar. Orang kan banyak yang meributinya ini, gimana mau dicuri, dibayar aja belum, itu maksudnya,” tandas Gubsu Edy.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Sumut Marlindo Harahap menjelaskan bahwa progres pengerjaan sudah capai 56,89 persen, dengan total panjang ruas yang telah ditangani sepanjang 262 kilometer dari total 450 kilometer se-Sumut.

“Kita optimis dan tetap ingin menuntaskan proyek yang murni untuk kebutuhan masyarakat Sumut ini, sesuai kontrak,” ucap Marlindo, sembari mengatakan proyek miltiyears ini tetap jalan sesuai dengan kontrak.

Marlindo mengungkapkan bahwa quick count progres dimaksud dari ketiga pelaksana pekerjaan (KSO) PT Waskita Karya 23,550 %, PT Sumber Mitra Jaya 18,823 % dan PT Pijar Utama 13,515 %.

Lokasi proyek ini tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut, dengan tipe proyek Design & Build Lumpsum Price, multiyears tiga tahun anggaran 2022-2024 berupa peningkatan jalan sepanjang 450 km, jembatan rangka baja, jembatan beton, pekerjaan box culvert dan lain-lain.

Masa pelaksanaan 540 hari kalender sejak SPMK dan masa pemeliharaan 730 hari kalender. Dengan itu, Marlindo mengatakan optimis kualitas pembangunan jalan tersebut, terbilang baik.

“Total ruas yang dikerjakan hingga minggu ke-64 berjumlah 109 ruas dari total 163 ruas. Total ruas yang sudah selesai dilakukan pekerjaan pengaspalan berjumlah 64 ruas dan 10 ruas masih dalam proses,” tutur Marlindo.

Selanjutnya total ruas yang telah selesai pekerjaan penghamparan base A berjumlah 72 ruas dan 14 ruas masih dalam proses, 55 ruas sedang dalam tahapan pekerjaan galian drainase dan pekerjaan pasangan batu drainase, serta 37 ruas telah selesai output, termasuk bangunan struktur box culvert.

Sedangkan status pekerjaan selesai aspal sepanjang 172,96 km dan selesai output sepanjang 82,29 km. Ia optimis proyek ini, berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dimana, pihak pelaksana proyek tampak bersungguh-sungguh melaksanakan pekerjaan sesuai dengan progres yang ada.

“Mudah-mudahan dengan selesainya proyek ini, 450 km jalan provinsi yang selama ini rusak sudah mulus kembali,” tutur Marlindo.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku pinggangnya sakit saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Padang Lawas (Palas), beberapa waktu lalu. Hal ini dikarenakan dirinya harus melintasi jalan rusak yang lubangnya besar-besar.

“Kemarin sakit pinggang ku, jalan (saat Kunker) ke Palas, lubangnya segede-gede gitu. Jadi orang yang ngomelin Rp2,7 Triliun ku harap keliling di tempat (di Jalan) berlubang itu,” ucap Gubsu Edy sembari tersenyum.

Gubernur Edy mengaku merasakan apa yang dialami masyarakat, yang harus melalui setiap hari jalan berlubang dalam menjalankan aktivitasnya.

“Begitu sulit, itu yang sekali aku jalan ya. Bagaimana rakyat yang hilir mudik disitu. Ini lah, mobil ku bagus, itu aja sakit (pinggang ku). Bagiamana mobil angkot disitu itu,” kata Edy Rahmayadi merasakan penderitaan masyarakat imbas jalan rusak.

Mantan Ketua Umum PSSI itu, dengan tegas tidak ada niat untuk korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun yang dianggarkan untuk pembangunan di Sumut. Gubsu Edy mengatakan ada bukti dia korupsi silakan laporkan ke aparat penegak hukum.

“Nah saudara-saudara ku, pahami lah itu. jangan asal ngomong gitu, tapi gak berniat dengan baik. Oh edy korupsi, iya tangkap lah kalau korupsi. Jangan ngomong aja, gitu, di cek semua yang benar, suka-suka kalian aja,” jelas Gubsu Edy.

Gubsu Edy melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut menggenjot agar pengerjaan dan pembangunan jalan rusak, sesuai dengan target hingga akhir tahun 2023.

“Kalau sekarang ini, hampir 60 persen. Harapannya, iya 100 persen lah. Tapi kalau ngerjain, out put, jadi drainase, jadi bahu, jalan, tiga itu selesai. Tapi, kita 2023 kita berharap 100 persen, kenapa sih 100, persen, karena itu dibutuhkan rakyat,” kata Edy Rahmayadi.

Kembali lagi, Gubsu Edy menegaskan dan menepis rumor terkait indikasi korupsi dalam mega proyek Rp 2,7 triliun. Dimana, ia menjelaskan untuk pembayaran termin pertama belum tuntas dibayarkan kepada PT Waskita Karya dan KSO.

“Ada orang yang meributkan, sini nyuri ini, sana nyuri. Ini saya kasih tahu ya, tadi kau nanyak ini, termin pertama aja belum selesai, apa yang mau di curi, termin pertama aja belum dibayar. Orang kan banyak yang meributinya ini, gimana mau dicuri, dibayar aja belum, itu maksudnya,” tandas Gubsu Edy.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Sumut Marlindo Harahap menjelaskan bahwa progres pengerjaan sudah capai 56,89 persen, dengan total panjang ruas yang telah ditangani sepanjang 262 kilometer dari total 450 kilometer se-Sumut.

“Kita optimis dan tetap ingin menuntaskan proyek yang murni untuk kebutuhan masyarakat Sumut ini, sesuai kontrak,” ucap Marlindo, sembari mengatakan proyek miltiyears ini tetap jalan sesuai dengan kontrak.

Marlindo mengungkapkan bahwa quick count progres dimaksud dari ketiga pelaksana pekerjaan (KSO) PT Waskita Karya 23,550 %, PT Sumber Mitra Jaya 18,823 % dan PT Pijar Utama 13,515 %.

Lokasi proyek ini tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut, dengan tipe proyek Design & Build Lumpsum Price, multiyears tiga tahun anggaran 2022-2024 berupa peningkatan jalan sepanjang 450 km, jembatan rangka baja, jembatan beton, pekerjaan box culvert dan lain-lain.

Masa pelaksanaan 540 hari kalender sejak SPMK dan masa pemeliharaan 730 hari kalender. Dengan itu, Marlindo mengatakan optimis kualitas pembangunan jalan tersebut, terbilang baik.

“Total ruas yang dikerjakan hingga minggu ke-64 berjumlah 109 ruas dari total 163 ruas. Total ruas yang sudah selesai dilakukan pekerjaan pengaspalan berjumlah 64 ruas dan 10 ruas masih dalam proses,” tutur Marlindo.

Selanjutnya total ruas yang telah selesai pekerjaan penghamparan base A berjumlah 72 ruas dan 14 ruas masih dalam proses, 55 ruas sedang dalam tahapan pekerjaan galian drainase dan pekerjaan pasangan batu drainase, serta 37 ruas telah selesai output, termasuk bangunan struktur box culvert.

Sedangkan status pekerjaan selesai aspal sepanjang 172,96 km dan selesai output sepanjang 82,29 km. Ia optimis proyek ini, berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dimana, pihak pelaksana proyek tampak bersungguh-sungguh melaksanakan pekerjaan sesuai dengan progres yang ada.

“Mudah-mudahan dengan selesainya proyek ini, 450 km jalan provinsi yang selama ini rusak sudah mulus kembali,” tutur Marlindo.(gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/