26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

JR Saragih: Marilah Lestarikan Batik Khas Simalungun!

Bupati Simalungun, JR Saragih, menonton parade Batik Simalungun, pada perayaan Hari Batik Nasional, di Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/10/2017).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Hari ini seluruh Indonesia memperingati hari batik Nasional. Bupati Simalungun JR Saragih meminta kepada masyarakat guna senantiasa melestarikan batik khas Simalungun.

Perlu diketahui, bahwa setiap tanggal 2 Oktober menjadi hari perayaan nasional Indonesia untuk  memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

“Marilah kita menjaga dan melestarikan batik di Indonesia khususnya di Simalungun agar senantiasa mencintai budaya Indonesia melalui peringatan Hari Batik Nasional,” ucap Bupati Simalungun JR Saragih di Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/10/2017).

Bagi, pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Subdenpom Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) di Purwakarta,  Jawa Barat ini menambahkan bahwa batik merupakan salah satu kekayaan bangsa dan negara untuk senantiasa dilestarikan.

“Di Indonesia ada yang tidak berbudaya batik seperti di Tanah Karo yang memiliki kain ulos tapi ini lebih kepada sejauhmana masyarakat memahaminya. Oleh karenanya, inilah fungsi otonomi daerah agar menghimbau kepada masyarakat  agar berbudaya batik sehingga masing-masing memiliki rasa mengutamakan keunggulannya karena ini menjadi bagian dari ekonomi rakyat,” paparnya.

Karena itu, JR Saragih menyadari bahwa keberadaan batik hampir pernah menghilang akibat terjadinya klaim dari negara lain yang menginginkan batik. Di sinilah, peran penting budaya untuk selalu dihargai dan dilestarikan.

“Masih banyak kegiatan yang sifatnya hura-hura padahal dengan mengutamakan budaya maka keberadaan batik tidak akan pernah diganggu oleh negara lain. Oleh karenanya, marilah kita melestarikan batik agar senantiasa dihargai dan dilindungi sehingga batik di Indonesia akan dikenal oleh negara lain,” lanjutnya.

Sementara itu, Staf Ahli Pemerintahan dan Kesra T Ginting menghimbau kepada masyarakat di Simalungun untuk selalu mencintai batik Habonaron da Bona yang menjadi ciri khas Simalungun.

“Marilah kita senantiasa merasa perduli dan memiliki batik di Indonesia khususnya di Simalungun. Dengan cara ini, maka batik di Simalungun akan terus dicintai,” pungkasnya. (osi)

Bupati Simalungun, JR Saragih, menonton parade Batik Simalungun, pada perayaan Hari Batik Nasional, di Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/10/2017).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Hari ini seluruh Indonesia memperingati hari batik Nasional. Bupati Simalungun JR Saragih meminta kepada masyarakat guna senantiasa melestarikan batik khas Simalungun.

Perlu diketahui, bahwa setiap tanggal 2 Oktober menjadi hari perayaan nasional Indonesia untuk  memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

“Marilah kita menjaga dan melestarikan batik di Indonesia khususnya di Simalungun agar senantiasa mencintai budaya Indonesia melalui peringatan Hari Batik Nasional,” ucap Bupati Simalungun JR Saragih di Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/10/2017).

Bagi, pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Subdenpom Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) di Purwakarta,  Jawa Barat ini menambahkan bahwa batik merupakan salah satu kekayaan bangsa dan negara untuk senantiasa dilestarikan.

“Di Indonesia ada yang tidak berbudaya batik seperti di Tanah Karo yang memiliki kain ulos tapi ini lebih kepada sejauhmana masyarakat memahaminya. Oleh karenanya, inilah fungsi otonomi daerah agar menghimbau kepada masyarakat  agar berbudaya batik sehingga masing-masing memiliki rasa mengutamakan keunggulannya karena ini menjadi bagian dari ekonomi rakyat,” paparnya.

Karena itu, JR Saragih menyadari bahwa keberadaan batik hampir pernah menghilang akibat terjadinya klaim dari negara lain yang menginginkan batik. Di sinilah, peran penting budaya untuk selalu dihargai dan dilestarikan.

“Masih banyak kegiatan yang sifatnya hura-hura padahal dengan mengutamakan budaya maka keberadaan batik tidak akan pernah diganggu oleh negara lain. Oleh karenanya, marilah kita melestarikan batik agar senantiasa dihargai dan dilindungi sehingga batik di Indonesia akan dikenal oleh negara lain,” lanjutnya.

Sementara itu, Staf Ahli Pemerintahan dan Kesra T Ginting menghimbau kepada masyarakat di Simalungun untuk selalu mencintai batik Habonaron da Bona yang menjadi ciri khas Simalungun.

“Marilah kita senantiasa merasa perduli dan memiliki batik di Indonesia khususnya di Simalungun. Dengan cara ini, maka batik di Simalungun akan terus dicintai,” pungkasnya. (osi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/