26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Pesta Budaya Njuah-Njuah Diharapkan Masuk Kalender Wisata Nasional

Gubsu HT Erry Nuradi, Bupati Dairi Joni Sitohang Adinogoro dan Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pase menyapa masyarakat ketika menghadiri penutupan Pesta Budaya Njuah Njuah 2017 di Stadion Sitinjo Dairi, Sabtu (30/9).

DAIRI, SUMUTPOS.CO -Menutup Pesta Budaya Njuah Njuah Kabupaten Dairi 2017, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi berharap even seperti ini bisa menjadi pengisi kalender wisata Nasional.

Pesta Budaya Njuah Njuah yang digelar menampilkan berbagai hasil kekayaan alam dan adat istiadat yang menjadi ciri khas, sekaligus berpotensi menarik wisatawan.

“Pesta ini merupakan agenda rutin, dimana pelaksanaannya menampilkan kearifan lokal dari berbagai wilayah Kabupaten Dairi, dengan membawa hasil alam seperti buah, sayur, bunga serta kreasi masyarakat dari seluruh penjuru Kabupaten Dairi,” ujar Erry Nuradi saat menutup Pesta Budaya Njuah Njuah 2017 yang digelar di Stadion Sitinjo Dairi, Sabtu (30/9)

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Dairi Joni Sitohang Adinogoro, Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pase, unsur Forkopimda Dairi, Forum Komunikasi antar lembaga adat Dairi (Forkala), Lembaga Kebudayaan Pakpak, Ikatan Keluarga Pemuda Pakpak, Persatuan Perempuan Pakpak Indonesia, Silang Silima, Dirut Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) irfan Anwar , Ketum AEKI Sumut Saidul Alam serta Ketua PKK Sumut Evi Diana Erry Nuradi.

Gubernur mengatakan, pesta Njuah Njuah merupakan bagian dari budaya Sumut, dan diharapkan dapat terus dilanjutkan. Apalagi katanya, even wisata Sumut masih sangat sedikit yang masuk dalam kalender wisata nasional, yakni Pekan Raya Sumatera Utara, Ramadhan Fair dan Festival Danau Toba. “Makanya kami usulkan untuk kegiatan yang rutin dalam rangka hari jadi kabupaten yang ada seperti pesta budaya Njuah Njuah ini bisa masuk menjadi even nasional. Sebab, kita ketahui Sumut memiliki ciri khas masing-masing dan apabila pesta Njuah Njuah ini menjadi even kalender nasional, tentunya Kementerian Pariwisata harus membantu dan turut serta mensosialisasikan even ini kepada seluruh dunia,” kata Erry.

Dijelaskan Erry, Pesta Budaya Njuah Njuah ini juga sudah terjadwal rutin, karena senantiasa digelar menjelang hari jadi Kabupaten Dairi, setiap tanggal 1 Oktober. “Ini sama juga seperti Festival Njuah Njuah di Karo, budaya Pantai Timur dan lainnya. Harapan saya minimal ada 10 even wisata nasional yang digelar di Sumut sepanjang tahun, sehingga setiap bulan ada event wisata yang dapat kita jual kepada wisatawan mancanegara di seluruh dunia,” terang Erry.

Apalagi lanjutnya, pemerintah pusat telah menunjukkan keseriusannya untuk mengembangkan Danau Toba. Oleh karena itulah, diharapkan keseriusan dari semua pihak, karena Danau Toba bukan milik Tobasa, Samosir atau Simalungun, tapi masyarakat Dairi juga memiliki Danau Toba.

“Oleh karena itulah kita harapkan dengan dikembangkannya Danau Toba, maka setiap kabupaten haruslah menunjukkan ciri khasnya masing-masing. Misalnya, Dairi dengan wisata iman, Karo dengan hasil pertaniannya, begitu juga dengan kabupaten lainnya di sekitar Danau Toba harus bersama untuk saling menguatkan,” sebut Gubernur.

Gubsu HT Erry Nuradi, Bupati Dairi Joni Sitohang Adinogoro dan Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pase menyapa masyarakat ketika menghadiri penutupan Pesta Budaya Njuah Njuah 2017 di Stadion Sitinjo Dairi, Sabtu (30/9).

DAIRI, SUMUTPOS.CO -Menutup Pesta Budaya Njuah Njuah Kabupaten Dairi 2017, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi berharap even seperti ini bisa menjadi pengisi kalender wisata Nasional.

Pesta Budaya Njuah Njuah yang digelar menampilkan berbagai hasil kekayaan alam dan adat istiadat yang menjadi ciri khas, sekaligus berpotensi menarik wisatawan.

“Pesta ini merupakan agenda rutin, dimana pelaksanaannya menampilkan kearifan lokal dari berbagai wilayah Kabupaten Dairi, dengan membawa hasil alam seperti buah, sayur, bunga serta kreasi masyarakat dari seluruh penjuru Kabupaten Dairi,” ujar Erry Nuradi saat menutup Pesta Budaya Njuah Njuah 2017 yang digelar di Stadion Sitinjo Dairi, Sabtu (30/9)

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Dairi Joni Sitohang Adinogoro, Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pase, unsur Forkopimda Dairi, Forum Komunikasi antar lembaga adat Dairi (Forkala), Lembaga Kebudayaan Pakpak, Ikatan Keluarga Pemuda Pakpak, Persatuan Perempuan Pakpak Indonesia, Silang Silima, Dirut Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) irfan Anwar , Ketum AEKI Sumut Saidul Alam serta Ketua PKK Sumut Evi Diana Erry Nuradi.

Gubernur mengatakan, pesta Njuah Njuah merupakan bagian dari budaya Sumut, dan diharapkan dapat terus dilanjutkan. Apalagi katanya, even wisata Sumut masih sangat sedikit yang masuk dalam kalender wisata nasional, yakni Pekan Raya Sumatera Utara, Ramadhan Fair dan Festival Danau Toba. “Makanya kami usulkan untuk kegiatan yang rutin dalam rangka hari jadi kabupaten yang ada seperti pesta budaya Njuah Njuah ini bisa masuk menjadi even nasional. Sebab, kita ketahui Sumut memiliki ciri khas masing-masing dan apabila pesta Njuah Njuah ini menjadi even kalender nasional, tentunya Kementerian Pariwisata harus membantu dan turut serta mensosialisasikan even ini kepada seluruh dunia,” kata Erry.

Dijelaskan Erry, Pesta Budaya Njuah Njuah ini juga sudah terjadwal rutin, karena senantiasa digelar menjelang hari jadi Kabupaten Dairi, setiap tanggal 1 Oktober. “Ini sama juga seperti Festival Njuah Njuah di Karo, budaya Pantai Timur dan lainnya. Harapan saya minimal ada 10 even wisata nasional yang digelar di Sumut sepanjang tahun, sehingga setiap bulan ada event wisata yang dapat kita jual kepada wisatawan mancanegara di seluruh dunia,” terang Erry.

Apalagi lanjutnya, pemerintah pusat telah menunjukkan keseriusannya untuk mengembangkan Danau Toba. Oleh karena itulah, diharapkan keseriusan dari semua pihak, karena Danau Toba bukan milik Tobasa, Samosir atau Simalungun, tapi masyarakat Dairi juga memiliki Danau Toba.

“Oleh karena itulah kita harapkan dengan dikembangkannya Danau Toba, maka setiap kabupaten haruslah menunjukkan ciri khasnya masing-masing. Misalnya, Dairi dengan wisata iman, Karo dengan hasil pertaniannya, begitu juga dengan kabupaten lainnya di sekitar Danau Toba harus bersama untuk saling menguatkan,” sebut Gubernur.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/