26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Tampilkan Tarian Kolosal, Libatkan Tiga Negara

Gelar Melayu Serumpun 2017

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin dijadwalkan membuka resmi Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2017, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (2/11). Acara ini akan digelar selama tiga hari, sampai Minggu (5/11).

“Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB, akan menampilkan tarian Kolosal dan penampilan Lesti D’Academy. Insya Allah Wali Kota Medan akan membuka langsung acara pembukaan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Kamis (2/11).

Disebut Agus, adapun peserta Gemes 2017 yang sudah pasti datang berdasarkan konfirm sampai Kamis (2/11), dari luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura. Sedangkan dari provinsi lain seperti Riau Sumatera Barat (Kabupaten Solok), Nanggroe Aceh Darusalam (Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tenggara), Bengkulu (Kabupaten Kepahiang), DKI Jakarta (Jakarta Selatan). “Sedangkan dari kabupaten/kota di Sumut; Tanjungbalai, Deliserdang, Labura, Binjai, Batubara, Sergai, Tebingtinggi, dan Asahan,” katanya.

Sosialisasi acara ini sudah begitu massif dilakukan Dispar Kota Medan. Bahkan dikatakan Agus, media Kementerian Pariwisata sudah menyebarluaskan agenda Gemes 2017 kepada khalayak.

“Selain di media Kementerian Pariwisata, informasi acara ini berupa spanduk juga dipasang di Hotel Putra Mulia, dan Cordela Hotel. Acara juga telah didukung seluruh pelaku industri pariwisata di Kota Medan,” katanya.

Sebelumnya dijelaskan, tujuan penyelenggaraan Gemes merupakan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sekaligus edukasi dan ekplorasi keragaman kesenian dan budaya Melayu sebagai sebuah kearifan lokal sekaligus destinasi wisata budaya.

Pada edisi kedua ini, Gemes dikemas lebih menarik lagi sehingga dapat menjadi kekuatan dalam upaya menjual Kota Medan sebagai destinasi wisata budaya yang patut dikunjungi. Oleh karenanya aneka seni, musik dan tari Melayu yang menarik telah dipersiapkan untuk menghibur seluruh pengunjung yang hadir.“Selain menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Medan, kita berharap Gemes 2017 ini menjadi sarana eduaksi bagi para generasi muda sehingga mereka mengetahui lebih jauh mengenai seni dan budaya Melayu sebagai etnis asli di Kota Medan,” kata Agus.

Dispar telah mempersiapkan desain panggung yang menawan sehingga berbentuk seperti perahu layar. Desain kapal ini sebagai simbolis bahwa Kota Medan terletak di kawasan pesisir Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Pada hari kedua dan ketiga, sambung Agus acara diisi dengan penampilan seni, tari dan musik yang menarik dari seluruh peserta.

“Kami telah berkoordinasi dengan Polrestabes Medan, Kodim 0201/BS, Dinas Perhubungan serta Satpol PP Kota Medan untuk melakukan pengamanan, termasuk mengatur lalu lintas menyusul ramainya pengunjung maupun peserta yang akan menyaksikan maupun mengikuti Gemes 2017. (prn/han)

Gelar Melayu Serumpun 2017

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin dijadwalkan membuka resmi Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2017, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (2/11). Acara ini akan digelar selama tiga hari, sampai Minggu (5/11).

“Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB, akan menampilkan tarian Kolosal dan penampilan Lesti D’Academy. Insya Allah Wali Kota Medan akan membuka langsung acara pembukaan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono kepada Sumut Pos, Kamis (2/11).

Disebut Agus, adapun peserta Gemes 2017 yang sudah pasti datang berdasarkan konfirm sampai Kamis (2/11), dari luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura. Sedangkan dari provinsi lain seperti Riau Sumatera Barat (Kabupaten Solok), Nanggroe Aceh Darusalam (Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tenggara), Bengkulu (Kabupaten Kepahiang), DKI Jakarta (Jakarta Selatan). “Sedangkan dari kabupaten/kota di Sumut; Tanjungbalai, Deliserdang, Labura, Binjai, Batubara, Sergai, Tebingtinggi, dan Asahan,” katanya.

Sosialisasi acara ini sudah begitu massif dilakukan Dispar Kota Medan. Bahkan dikatakan Agus, media Kementerian Pariwisata sudah menyebarluaskan agenda Gemes 2017 kepada khalayak.

“Selain di media Kementerian Pariwisata, informasi acara ini berupa spanduk juga dipasang di Hotel Putra Mulia, dan Cordela Hotel. Acara juga telah didukung seluruh pelaku industri pariwisata di Kota Medan,” katanya.

Sebelumnya dijelaskan, tujuan penyelenggaraan Gemes merupakan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sekaligus edukasi dan ekplorasi keragaman kesenian dan budaya Melayu sebagai sebuah kearifan lokal sekaligus destinasi wisata budaya.

Pada edisi kedua ini, Gemes dikemas lebih menarik lagi sehingga dapat menjadi kekuatan dalam upaya menjual Kota Medan sebagai destinasi wisata budaya yang patut dikunjungi. Oleh karenanya aneka seni, musik dan tari Melayu yang menarik telah dipersiapkan untuk menghibur seluruh pengunjung yang hadir.“Selain menarik minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Medan, kita berharap Gemes 2017 ini menjadi sarana eduaksi bagi para generasi muda sehingga mereka mengetahui lebih jauh mengenai seni dan budaya Melayu sebagai etnis asli di Kota Medan,” kata Agus.

Dispar telah mempersiapkan desain panggung yang menawan sehingga berbentuk seperti perahu layar. Desain kapal ini sebagai simbolis bahwa Kota Medan terletak di kawasan pesisir Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Pada hari kedua dan ketiga, sambung Agus acara diisi dengan penampilan seni, tari dan musik yang menarik dari seluruh peserta.

“Kami telah berkoordinasi dengan Polrestabes Medan, Kodim 0201/BS, Dinas Perhubungan serta Satpol PP Kota Medan untuk melakukan pengamanan, termasuk mengatur lalu lintas menyusul ramainya pengunjung maupun peserta yang akan menyaksikan maupun mengikuti Gemes 2017. (prn/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/