29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Zetizen Raih Digital Award Pertama Jawa Pos

Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Wakil CEO Singapore Press Holdings Patrick Daniel, Supervisor Zetizen Jawa Pos Faisal Ash Shiddiq dan Direktur Asia WAN IFRA Gilles Demptos saat menerima award di Singapura.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO Setelah bertahun-tahun terus meraih juara Asia-Pacific Media Awards, Jawa Pos, Rabu (1/11), untuk kali pertama mendapat pengakuan di dunia digital. Program anak muda Zetizen meraih penghargaan Bronze di Asian Digital Media Awards 2017 yang diselenggarakan WAN-IFRA dan Google di Singapura.

Penghargaan yang didapat Zetizen itu berasal dari kategori Best Innovation to Engage Youth Audiences. Inovasi yang membawa Jawa Pos diakui secara resmi di dunia digital Asia tersebut berupa program Zetizen Jawa Pos National Challenge.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Wakil CEO Singapore Press Holdings Patrick Daniel dan Direktur Asia WAN-IFRA Gilles Demptos di Hotel Orchard Singapura.

Zetizen Jawa Pos National Challenge adalah program yang mengajak anak muda Indonesia yang berusia 13–20 tahun untuk melakukan aksi positif. Tidak ada batasan soal aksi positif yang dapat diikutsertakan dalam program tersebut. Asalkan, program masih sesuai dengan kategori, yakni pendidikan, lingkungan, sosial, teknologi, seni, dan budaya. Aksi itu kemudian di-submit di laman zetizen.com dalam bentuk foto dan caption.

Meski Zetizen Jawa Pos National Challenge baru dua kali diselenggarakan, antusiasme peserta sangat tinggi. Terbukti, ribuan anak muda dari 34 provinsi di Indonesia berlomba-lomba membuat aksi terbaik. Tercatat, hampir 30 ribu aksi positif ter-submit pada 2017. Jumlah itu bertambah 30 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

’’Jawa Pos punya komitmen untuk anak muda sejak tahun 2000. Dan anak-anak muda pula yang terus menghasilkan penghargaan tingkat internasional untuk Jawa Pos. Bangga sama anak-anak muda di Jawa Pos yang sering harus bersabar menghadapi orang-orang tua di perusahaan ini pula, hahaha. Semoga tradisi penghargaan internasional ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun ke depan,’’ kata Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda yang juga anggota komite Asia-Pasifik WAN-IFRA.

Supervisor Zetizen Faisal Ash Shiddiq menambahkan, program itu dibuat guna merangsang para generasi Z untuk menyebarkan kebaikan. Aksi tersebut juga membuktikan bahwa anak muda sangat luar biasa. Apalagi, generasi Z kerap dipandang sebagai sosok yang apatis.

’’Ini adalah bukti bahwa tradisi Jawa Pos dalam merangkul anak muda masih sangat kuat. Terima kasih kepada Jawa Pos yang telah memberikan kesempatan sangat besar kepada tim Zetizen untuk berinovasi dan melanjutkan tradisi juara,’’ ujarnya.

Sebagai informasi, dalam kategori Best Innovation to Engage Youth Audiences tersebut, pemenang kategori Silver diberikan kepada Stakk Factory dan Gold diraih R.AGE Documentaries by Star Media Nusantara. Dalam Asian Digital Media Awards 2017, ada 10 kategori yang diperebutkan media se-Asia. (dim/c5/jpg)

Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Wakil CEO Singapore Press Holdings Patrick Daniel, Supervisor Zetizen Jawa Pos Faisal Ash Shiddiq dan Direktur Asia WAN IFRA Gilles Demptos saat menerima award di Singapura.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO Setelah bertahun-tahun terus meraih juara Asia-Pacific Media Awards, Jawa Pos, Rabu (1/11), untuk kali pertama mendapat pengakuan di dunia digital. Program anak muda Zetizen meraih penghargaan Bronze di Asian Digital Media Awards 2017 yang diselenggarakan WAN-IFRA dan Google di Singapura.

Penghargaan yang didapat Zetizen itu berasal dari kategori Best Innovation to Engage Youth Audiences. Inovasi yang membawa Jawa Pos diakui secara resmi di dunia digital Asia tersebut berupa program Zetizen Jawa Pos National Challenge.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Wakil CEO Singapore Press Holdings Patrick Daniel dan Direktur Asia WAN-IFRA Gilles Demptos di Hotel Orchard Singapura.

Zetizen Jawa Pos National Challenge adalah program yang mengajak anak muda Indonesia yang berusia 13–20 tahun untuk melakukan aksi positif. Tidak ada batasan soal aksi positif yang dapat diikutsertakan dalam program tersebut. Asalkan, program masih sesuai dengan kategori, yakni pendidikan, lingkungan, sosial, teknologi, seni, dan budaya. Aksi itu kemudian di-submit di laman zetizen.com dalam bentuk foto dan caption.

Meski Zetizen Jawa Pos National Challenge baru dua kali diselenggarakan, antusiasme peserta sangat tinggi. Terbukti, ribuan anak muda dari 34 provinsi di Indonesia berlomba-lomba membuat aksi terbaik. Tercatat, hampir 30 ribu aksi positif ter-submit pada 2017. Jumlah itu bertambah 30 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

’’Jawa Pos punya komitmen untuk anak muda sejak tahun 2000. Dan anak-anak muda pula yang terus menghasilkan penghargaan tingkat internasional untuk Jawa Pos. Bangga sama anak-anak muda di Jawa Pos yang sering harus bersabar menghadapi orang-orang tua di perusahaan ini pula, hahaha. Semoga tradisi penghargaan internasional ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun ke depan,’’ kata Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Azrul Ananda yang juga anggota komite Asia-Pasifik WAN-IFRA.

Supervisor Zetizen Faisal Ash Shiddiq menambahkan, program itu dibuat guna merangsang para generasi Z untuk menyebarkan kebaikan. Aksi tersebut juga membuktikan bahwa anak muda sangat luar biasa. Apalagi, generasi Z kerap dipandang sebagai sosok yang apatis.

’’Ini adalah bukti bahwa tradisi Jawa Pos dalam merangkul anak muda masih sangat kuat. Terima kasih kepada Jawa Pos yang telah memberikan kesempatan sangat besar kepada tim Zetizen untuk berinovasi dan melanjutkan tradisi juara,’’ ujarnya.

Sebagai informasi, dalam kategori Best Innovation to Engage Youth Audiences tersebut, pemenang kategori Silver diberikan kepada Stakk Factory dan Gold diraih R.AGE Documentaries by Star Media Nusantara. Dalam Asian Digital Media Awards 2017, ada 10 kategori yang diperebutkan media se-Asia. (dim/c5/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/